Efek pelanggaran pemilu 2019 terhadap kepercayaan pada partai politik di Kota Malang

INDONESIA:

Pelanggaran pemilu merupakan hal yang dapat menurunkan kredibilitas pemilu.Pelanggaran politik uang dan politik identitas merupakan dua pelanggaran yang sering mewarnai kancah pelaksanaan pemilu di Indonesia. Menariknya Kota Malang justru
menampilkan wajah yang berbeda tentang politik uang dan politik identitas jika mengacu pada laporan Bawaslu Kota Malang. Meski tampilannya menunjukkan minim temuan dan laporan, namun selalu ada keterangan mengenai adanya kemungkinan yang lebih besar dibandingkan temuan dan laporan tersebut. Kemungkinan pelanggaran tersebut disebabkan oleh rendahnya (Party ID) yang juga berhubungan dengan kepercayaan masyarakat pada partai politik.

Keinginan mengetahui efek langsung dari pelanggaran pemilu terhadap kepercayaan pada partai politik menjadi tujuan penelitian ini. Oleh karena itu, metode kuantitatif eksperimen dengan desai true experimental posttest-only control group design digunakan dalam penelitian ini. Subjek penelitian diperoleh sebanyak 106 orang berdasarkan teknik
sampling simple random dan lalu dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Treatment berupa pemaparan narasi ilustrasi pelanggaran pemilu diberikan kepada kelompok eksperimen. Kuesioner kepercayaan pada partai politik diberikan sebagai bentu posttest kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Jawaban kuesioner tersebut dianalisis dengan uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi, dan uji hipotesis.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (71,7%) memiliki tingkat kepercayaan pada partai politik berkategori sedang. Ketika dilihat efek keterpaparan narasi pelanggaran pemilu terhadap kepercayaan pada partai politik hasilnya menunjukkan nilai Sig. sebesar 0,162 atau tidak signifikan. Temuan ini menjelaskan bahwa kepercayaan masyarakat Kota Malang pada partai politik tidak bisa diubah hanya dengan pemberian paparan narasi terkait pelanggaran pemilu, terlebih ketika intensitas keterpaparannya itu rendah.

ENGLISH:

Election violations are things that can reduce the credibility of elections. Violations of money politics and identity politics are two violations that often color the scene of election implementation in Indonesia. Interestingly, Malang City actually presents a different face of money politics and identity politics when referring to the Malang City Bawaslu report. Although the display shows a lack of findings and reports, there is always information about the possibility that there is a greater possibility than the findings and reports. It is likely that the violation is caused by low (Party ID) which is also related to public trust in political parties.
The desire to know the direct effects of electoral violations on trust in political parties is the aim of this study. Therefore, a quantitative method of experimentation with a true experimental posttest-only control group design was used in this study. The research subjects were obtained as many as 106 people based on simple random sampling techniques and then divided into experimental groups and control groups. Treatment in the form of illustrative narrative presentation of election violations was given to the experimental group. Trust questionnaires on political parties was given as a form of posttest to the control and experimental groups. Questionnaire answers were analyzed by validity and reliability tests, assumption tests, and hypothesis tests.
This study’s findings show that most respondents (71.7%) have a level of trust in medium category political parties. When viewed the effect of exposure to the narrative of election violations on trust in political parties, the results showed a Sig. value of 0.162 or insignificant. This finding explains that the trust of the people of Malang City in political parties cannot be changed only by providing exposure to narratives related to election violations, especially when the intensity of exposure is low.