Adhika, Zidna (2023) Implementasi Kepdirjen Bimas No 1012 Tahun 2022 Bimbingan Perkawinan Pranikah Remaja Usia Sekolah dalam mencegah perkawinan dini: Studi di Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
19210171.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK
Perkawinan dini merupakan permasalahan yang serius, lebih lagi mengenai dampak dari perkawinan dini. Beberapa upaya dilakukan pemerintah dalam menangani kasus perkawinan dini termasuk adanya perubahan pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 khususnya pada batas usia minimal calon pengantin. Namun, adanya perubahan tersebut tidak membuat angka perkawinan dini ini menjadi menurun untuk itu adanya bimbingan perkawinan pranikah remaja usia sekolah ini sebagai upaya selanjutnya dari pemerintah dalam mencegah perkawinan dini. Melalui bimbingan ini dapat memberi bekal pengetahuan dan keterampilan (life skill). Dalam penelitian ini penulis merumuskan dua rumusan masalah yaitu mekanisme bimbingan perkawinan pranikah remaja usia sekolah dalam mencegah perkawinan dini dan mekanisme bimbingan perkawinan pranikah remaja usia sekolah dalam mencegah perkawinan dini perpektif teori sistem hukum Lawrence M. Friedman.
Jenis penelitian ini yaitu penelitian hukum empiris, dengan pendekatan yuridis sosiologis. Sumber data yang yang digunakan sumber data primer dan sekunder dan untuk cara memperoleh data di lapangan melalui wawancara dan dokumentasi. Sedangkan proses pengolahan data digunakan teknik pemeriksaan data, klasifikasi, verifikasi, analisis, dan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah mekanisme bimbingan perkawinan pranikah remaja usia sekolah di Kementerian Agama Nganjuk ini masih terdapat ketidaksesuai dengan Kepdirjen Bimas Nomor 1012 Tahun 2022 yaitu pada pembagian sesi, materi dan jumlah peserta dalam pelaksanaan bimbingan tersebut. Namun, untuk pelaksanaan, pretest dan evaluasi, dan lainnya sudah sesuai dengan Kepdirjen Bimas Nomor 1012 Tahun 2022. Pada bimbingan ini juga ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaanya. Kemudian mekanisme bimbingan ini ketika diukur dengan teori sistem hukum Lawrence M. Friedman telah sesuai pada unsur substansi hukum yaitu adanya peraturan dasar pelaksanaan bimbingan Kepdirjen Bimas Tahun 2022. Sedangkan, belum sesuai pada struktur hukum yaitu pada pelaksanaan bimbingan belum sesuai dengan Peraturan Kepdirjen Bimas Tahun 2022 yaitu pada pembagian sesi, materi dan jumlah peserta dan adanya beberapa kendala dalam pelaksanaannya. Budaya hukum yaitu kurangnya kepatuhan penyelenggara pelaksanaan bimbingan dalam menyesuaikan dan melaksanakan sesuai dengan peraturan yaitu Kepdirjen Bimas Tahun 2022.
ABSTRACT
Early marriage is a serious problem, more so regarding the impact of early marriage. Several efforts were made by the government in dealing with cases of early marriage including changes to Law Number 1 of 1974, especially on the minimum age limit for prospective brides. However, these changes have not reduced the number of early marriages. For this reason, guidance on pre-marital marriage for school-age youth is the government's next effort to prevent early marriage. Through this guidance can provide knowledge and skills (life skills). In this study, the authors formulated two problem formulations, namely the mechanism of pre-marital marriage guidance for school-age adolescents in preventing early marriage and the mechanism for pre-marital marriage guidance for school-age adolescents in preventing early marriage from the perspective of Lawrence M. Friedman's legal system theory.
This type of research is empirical legal research, with a legal sociology approach. The data sources used are primary and secondary data sources and for how to obtain data in the field through interviews and documentation. While the data processing used data inspection techniques, classification, verification, analysis, and conclusions.
The results of this study are that the mechanism for guiding pre-marital marriages for school-age youth at the Ministry of Religion of Nganjuk is still inconsistent with the Director General of Community Guidance Decree No. 1012 of 2022, namely in the distribution of sessions, materials and the number of participants in the implementation of the guidance. However, for implementation, pretest and evaluation, and others are in accordance with the Director General of Community Guidance Decree Number 1012 of 2022. This guidance also found several obstacles in its implementation. Then this guidance mechanism when measured by Lawrence M. Friedman's legal system theory is in accordance with the element of legal substance, namely the existence of basic regulations implementing the guidance of the Director General of Guidance Guidance Year 2022. Meanwhile, it is not yet in accordance with the legal structure, namely the implementation of guidance is not in accordance with the Regulations of the Directorate General of Guidance Guidance Year 2022 namely in the distribution of sessions, material and number of participants and the existence of several obstacles in its implementation. Legal culture, namely the lack of compliance with the implementation of guidance in adjusting and implementing it in accordance with the regulations, namely the 2022 Kepdirjen Bimas.
مستخلص البحث
الزواج المبكر مشكلة خطيرة ، خاصة فيما يتعلق بتأثير الزواج المبكر. بذلت الحكومة العديد من الجهود في التعامل مع حالات الزواج المبكر بما في ذلك التغييرات في القانون رقم ١ لعام ١٩٧٤ ، وخاصة فيما يتعلق بالحد الأدنى لسن العرائس المحتملات. ومع ذلك ، فإن هذه التغييرات لم تقلل من عدد الزيجات المبكرة ، ولهذا السبب ، فإن التوجيه بشأن الزواج قبل الزواج للشباب في سن المدرسة هو الجهد التالي للحكومة لمنع الزواج المبكر. من خلال هذا التوجيه يمكن أن توفر المعرفة والمهارات (مهارة الحياة)، مع الأخذ في الاعتبار أن توفير المخصص مهم للغاية واستراتيجي ومفيد كجهد أولي لتطوير التدخلات المستدامة في المستقبل. في هذه الدراسة، صاغ المؤلفان مشكلتين، وهما كيفية تنفيذ إرشادات الزواج قبل الزواج للمراهقين في سن المدرسة في منع الزواج المبكر في وزارة الدين ريجنسي نجانجوك وكيفية تنفيذ إرشادات زواج المراهقات قبل الزواج في سن المدرسة في منع الزواج المبكر من منظورنظرية النظام القانوني لورانس ميلتون فريدمان
هذا النوع من البحث هو بحث قانوني تجريبي ، مع منهج علم الاجتماع القانوني. مصادر البيانات المستخدمة هي مصادر البيانات الأولية والثانوية وكيفية الحصول على البيانات في الميدان من خلال المقابلات والتوثيق. أثناء معالجة البيانات استخدمت تقنيات فحص البيانات والتصنيف والتحقق والتحليل والاستنتاجات.
وخلصت هذه الدراسة إلى أن تطبيق إرشادات الزواج قبل الزواج للشباب في سن الدراسة بوزارة الأديان لا يزال يتعارض مع قرار المدير العام رقم ١٠١٢ لعام٢٠٢٢ ، وتحديداً في توزيع الجلسات والمواد والتوزيعات. عدد المشاركين في تنفيذ التوجيه ووجدوا أيضا عدة عقبات في تنفيذه. ثم يتم تنفيذ هذا التوجيه عند قياسه من خلال نظرية النظام القانوني لورانس ميلتون فريدمان وفقًا لعنصر الجوهر القانوني ، أي وجود اللوائح الأساسية لتنفيذ التوجيهات من مرسوم ٢٠٢٢ الصادر عن المدير العام للتوجيه المجتمعي.التنفيذ. الثقافة القانونية ، وهي عدم الالتزام بتنفيذ التوجيهات في تعديلها وتنفيذه وفق اللوائح ، وهي مرسوم مدير عام الإرشاد المجتمعي لعام ٢٠٢٢.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Suhadak, Faridatus | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Bimbingan Perkawinan Pranikah; Implementasi Hukum; Remaja Usia Sekolah; Perkawinan Dini;Premarital Marriage Guidance; Law Implementation; School-Age Youth; Early Marriage; إرشادات الزواج قبل الزواج ; الشباب في سن المدرسة ; الزواج المبكر | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180113 Family Law | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Zidna Ilmannafa Adhika | ||||||
Date Deposited: | 11 May 2023 10:02 | ||||||
Last Modified: | 11 May 2023 10:02 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/49908 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |