Game simulasi Out-Bond jelajah Malang

ABSTRAK

Aktifitas penjelajahan sudah dilakukan manusia sejak lama, hal ini ditegaskan dengan ayat Al-Quran pada surat Nuh ayat 19–20 yang menjelaskan bahwa bumi ini dibuat sebagai hamparan agar dijelajahi manusia dan dengan penjelajahan itu manusia dapat berfikir tentang keagungan Allah dengan segala ciptaannya. Banyak sekali media sekarang ini yang dapat sebagai media dakwah, salah satunya adalah media elektronik dengan berbagai macam teknologi yang berkembang, salah satunya adalah game, permainan yang menarik minat pengguna, secara sadar ataupun tidak materi yang terkandung dalam permainan itu akan mempengaruhi pola pemikiran pengguna, dan materi akan tersalurkan dengan baik jika pengguna merasa tertantang untuk memainkan peranya dalam game untuk mencapai goal yang diharapkan. Pendidikan merupakan pendekatan yang paling dasar untuk pencapaian keilmuan, dengan teknologi informasi pendidikan dapat disajikan secara menarik, salah satunya dengan game yang menawarkan keunikan karena game merupakan aplikasi yang interaktif dan mengajak pemainnya untuk terus mengikuti alur permainan sehingga pemain dapat menikmati informasi yang terkandung dalam game tersebut.

Dalam Game Simulasi Out-Bond Jelajah Malang ini memaparkan materi mengenai sejarah, dan wisata di daerah malang yaitu di Candi Singosari, Kebun Teh Lawang, dan Songgoriti, maka pengguna dapat dapat belajar sedikit tentang sejarah kota malang, dan mengetahui beberapa tujuan wisata yang ada di Malang. Unsur pendidikan yang ditampilkan dalam game ini berupa unsur ketekunan dalam bertindak dan bersyukur jika mendapat tambahan skor yang mungkin belum pernah dijumpai pada game yang lain.

Game ini menggunakan Algoritma Minimax yakni algoritma yang digunakan untuk menentukan pilihan agar memperkecil kemungkinan kehilangan nilai maksimal. Algoritma ini diterapkan dalam permainan yang melibatkan dua pemain seperti tic-tac-toe, checkers, go dan permainan yang menggunakan strategi atau logika lainnya. Hal ini berarti permainan-permainan tersebut dapat dijelaskan sebagai suatu rangkaian aturan dan premis.

Dari hasil penelitian dan pengujian yang telah diujikan pada subyek yang bertindak sebagai player dari Game Simulasi Out-Bond “Jelajah Malang” yaitu siswa Sekolah Dasar kelas 5-6, sekitar 80% menyatakan bahwa game ini diangggap menarik dan memberikan satu permainan baru yang mempunyai nilai pendidikan. Kemudian 15% subyek menyatakan game ini masih kurang dari kesempurnaan yaitu pada alur permainan yang kurang panjang sehingga permainan mudah untuk diselesaikan dan 5% lainnya menyatakan game ini dianggap biasa karena tidak dapat dimainkan dengan lebih dari satu orang.