Implementasi kerjasama kurikulum DUDI sebagai upaya penguatan skill lulusan SMK PK di Sekolah Muhammadiyah Tujuh Gondanglegi

INDONESIA:

Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didiknya memasuki dunia kerja atau lebih mampu bekerja pada bidang tertentu (learning a living). Program SMK Pusat Keunggulan tersebut bermaksud tidak lain adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam dunia masyarakat serta meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air. Peningkatan kualiatas pendidikan pada SMK PK tidak terlepas dari Kerjasama dengan pihak DUDI.

Tujuan dari penelitian ini tidak terlepas dari upaya mencari informasi lebih mendalam terkait implementasi kerjasama yang dilakukan pihak lembaga dengan dunia industri terutama dalam penguatan skill bagi lulusan SMK Pusat Keunggulan Di Sekolah Muhammadiyah 7 Gondanglegi. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif serta pemaparan data secara deskriptif dimana hasil dari sumber informasi dan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini akan didapatkan berdasarkan peninjauan dilokasi penelitian.

Hasil penelitian dilapangan yakni Pertama Kerjasama Dunia Usaha Dan Dunia Industri Dalam Penyelarasan Kurikulum SMK Pusat Keunggulan di SMK Muhammadiyah Tujuh Gondanglegi melalui tahap Implementasi, evaluasi serta Penyelarasan/Perencanaan Kurikulum yang dilakukan oleh Tim PBD Se-Jawa Timur dan Bali, Kedua Pembelajaran Berbasis Project Riil Dari Dunia Usaha Dan Dunia Industri SMK Pusat Keunggulan di SMK Muhammadiyah Tujuh Gondanglegi melalui pengadaan DOJO atau tempat khusus untuk melakukan pembelajaran berbasis projek pada jurusan TKRO, Ketiga Keterlibatan Guru/ Instruktur/ Ahli Dari Dunia Usaha Dan Dunia Industri SMK Pusat Keunggulan di SMK Muhammadiyah Tujuh Gondanglegi melalui kegiatan pendampingan dan guru bertindak sebagai fasilitator, Keempat Pelaksanaan Riset Terapan Mendukung Teaching Factory SMK Pusat Keunggulan di SMK Muhammadiyah Tujuh Gondanglegi ternyata masih mengalami beberapa kendala dan peneliti berharap kedepan agar terus dibenahi demi menunjang aktivitas belajar dan mengajar.

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti membahas empat point utama pada link and match yang terdiri dari Penyelarasan kurikulum, Pembelajaran Berbasis Project, Peran Instruktur/Guru dari DUDI, serta kegiatan Teaching Factory. Kegiatan penyelarasan kurikulum pada SMK Muhammadiyah mencakup kegiatan Implementasi, evaluasi serta Penyelarasan Kurikulum. Pembelajaran Berbasis Project adalah pembelajaran Praktik untuk menghasilkan berupa jasa servis yang berkualitas, serta ditunjang oleh DOJO jurusan TKRO yang memiliki kualitas serta fasilitas yang memadai. Peran Instruktur/Guru dari DUDI pada umumnya memiliki empat program utama yaitu, IDUKA ke sekolah, Magang Guru, PKL dan evaluasi. Sedangkan pada TEFA jurusan TKRO belum dapat berjalan semaksimal mungkin hal tersebut karena TEFA baru berjalan pada tahun 2022 dan masih terdapat beberapa hambatan

ENGLISH:

Vocational education is secondary education that prepares students to enter the world of work or to be more capable of working in certain fields (learning a living). The Center for Excellence Vocational High School program aims to fulfill the needs of society and improve the quality of education in the country. Improving the quality of education at SMK PK is inseparable from collaboration with DUDI.

The purpose of this research is inseparable from the effort to find more in-depth information related to the implementation of collaboration between institutions and the industrial world, especially in improving skills for graduates of the Center for Excellence Vocational School at Muhammadiyah 7 Gondanglegi School. The type of research method used is a case study with a qualitative approach and descriptive data presentation where the results of the sources of information and data needed in this study will be obtained based on a review at the research location.

The results of research in the field are First, Cooperation between the Business World and the Industrial World in Aligning Curriculum for Vocational High Schools Center of Excellence at Muhammadiyah Seven Gondanglegi Vocational Schools through the Implementation, Evaluation and Alignment/Curriculum Planning stages carried out by PBD Teams throughout East Java and Bali, Second, Real Project-Based Learning From The World of Business and Industry of the Vocational School of Excellence at the Muhammadiyah Seven Gondanglegi Vocational School through the provision of a DOJO or a special place to carry out project-based learning in the TKRO major, the Third Involvement of Teachers/ Instructors/ Experts from the Business World and the Industrial World of the Center of Excellence Vocational School of Excellence at the Seven Gondanglegi Muhammadiyah Vocational School through mentoring activities and the teacher acts as a facilitator, the Fourth Implementation of Applied Research Supports the Teaching Factory of the Center for Excellence Vocational High School at the Muhammadiyah Seven Gondanglegi Vocational School, it turns out that there are still several obstacles and the researchers hope that in the future it will continue to be improved to support learning activities and teach.

Thus it can be concluded that the research conducted by researchers discussed four main points in link and match which consisted of curriculum alignment, project-based learning, the role of instructors/teachers from DUDI, and teaching factory activities. Curriculum alignment activities at Muhammadiyah Vocational Schools include implementation, evaluation and curriculum alignment activities. Project-Based Learning is practical learning to produce in the form of quality services, and is supported by DOJO majoring in TKRO which has adequate quality and facilities. The role of the Instructor/Teacher from DUDI generally has four main programs namely, IDUKA to schools, Teacher Internships, PKL and evaluation. Meanwhile, the TKRO major in TEFA has not been able to run as fully as possible because TEFA will only start in 2022 and there are still a number of obstacles.