Oktaviani S.P, Velly (2015) Pengaruh variasi dosis ekstrak Etanol 70 % Umbi Binahong (Anredera Cordofilia (Ten.) Steenis) terhadap kadar Glukosa darah dan MDA (Malondialdehid) pada jantung tikus Diabetes Mellitus. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
10630044.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Diabetes Mellitus (DM) adalah salah satu penyakit yang sulit untuk disembuhkan. Dalam al Qur’an surat asy Syu’ara ayat 80 disebutkan bahwa sesungguhnya Allah SWT yang memberi sakit, dan Dia pula yang akan menyembuhkan sakit itu. Keanekaragaman hayati Indonesia sangat berpotensi dalam penemuan senyawa baru sebagai antioksidan. Seperti tanaman binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). Pentingnya dilakukanya penelitian iniadalah untuk mengetahui pengaruh pemberian variasi dosis ekstrak etanol 70 % umbi binahong dalam menurunkan kadar glukosa darah dan MDA (Malondialdehid) serta kadar MDA pada jantung tikus Rattus Norvegicus penderitaDMpada dosis terbaik ekstrak etanol 70 % umbi binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis), untuk mengetahui golongan senyawa pada ekstrak etanol 70 % umbi binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) hasil uji fitokimia, dan agar mengetahui hasil identifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) golongan senyawa flavonoid dan saponin yang terdapat pada ekstrak etanol 70 % umbi binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis).
Metode yang digunakan untuk memperoleh ekstrak umbi binahong adalah maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70 %. Untuk Pengujian antidiabetes kelompok tikus diinduksi dengan aloksan dosis 32 mg/200g BB, diukur KGD dengan Glukometer DR dan dosis terbaik dilanjutkan pengukuran kadar MDA(Malondialdehid) dengan uji TBA. Kemudian dilakukan uji fitokimia dan KLT pada senyawa flavonoid dan saponin.
Hasil penelitian ini adalahekstrak dengan variasi dosis 25 mg/kg BB, 50 mg/kg BB dan 75 mg/kg BB dapat menurunkan kadar glukosa darah dan MDA jantung tikus. Dosis terbaik dari variasi tersebut adalah 75 mg/kg BB. Kadar MDA kelompokdosis 3 yaitu 8,000 ��g/mL. Jenis golongan senyawa pada ekstrak umbi binahong (Anredera cordifilia (Ten) Stenis) adalah alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, triterpenoid, dan steroid. Eluen terbaik yang dihasilkan dari KLTA pada pemisahan senyawa flavonoid adalah kloroform-metanol (39:1), sedangkan pada senyawa saponin adalah kloroform-metanol-air (20:60:10).
ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is a disease which is difficult to be cured. In Quran, surah asy Syu'ara ayah 80, had been mentioned that Allah SWT was the one who gave sick and He also gave the cure of that sick. The biodiversity of Indonesia is very potential for discovery of new compound as an antioxidant, like binahong (Anredera cordofilia (Ten.) Stenis). The aims of this research were to know the effect of dose variation of 70 % ethanol extract of binahong tuber to decrease the blood glucose and MDA level and MDA level in heart of rat Rattus Norvegicus that was Diabates Mellitus accusative and was given the best dose of 70% ethanol extract of binahong tuber, to determine the class of compound in 79 % ethanol extract of binahong tuber using phitochimical test and to determine flavonoid and sapanonin compound that was contained in 70 % ethanol extract binahong tuber using thin layer chromatography.
The method to obtain the tuber extract was maseration with 70 % ethanol as the solvent. To test antidiabetes ability of extract, rats were inducted by aloxan dose 32 mg/200 g MB. The blood glucose level was measured using glucometer DR and the best dose that obtained was continued with measuring MDA level using TBA test. Phytochemical test and thin layer chromatograpy were conducted on flavonoid and saponin compounds.
The result of this research were the extract with dose variation 25 mg/Kg MB, 50 mg/Kg MB and 75 mg/Kg MB could decrease the blood glucose level and MDA in heart of rat. The best dose was 75 mg/Kg MB. MDA level of third group was 8 g/mL. The class of compound in binahong tuber extract were alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, triterpenoid, and steroid. The best eluent based on thin layer analytic chromathograpy for flavonoid separation was chloroform:methanol (39:1) and for saponin separation was chloroform:methanol:water (20:60:10).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Fasya, A. Ghanaim and Abidin, Munirul | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | ekstrak umbi binahong; aloksan; MDA (Malondialdehid); kadar glukosa darah; Binahong Tuber Extract; aloxsan; MDA; the blood glucose | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Kimia | |||||||||
Depositing User: | Koko Prasetyo | |||||||||
Date Deposited: | 13 Apr 2023 14:10 | |||||||||
Last Modified: | 13 Apr 2023 14:10 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/49470 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |