Pengaruh ekstrak daun pegagan (Centella asiatica (L.) urban) terhadap kadar antioksidan Superoksida Dismutase (SOD) dan Glutation Superoksida Hidroksil (GSH) pada ovarium mencit (Mus musculus)

INDONESIA:

Pegagan mengandung senyawa triterpenoid saponin, triterpenoid genin, flavonoid, alkaloid dan asam asiatik yang dapat dijadikan bahan antifertilitas. Pegagan dapat menurunkan jumlah folikel pada pemberian dosis tinggi sedangkan pada dosis rendah dapat meningkatkan jumlah folikel ovarium. Penurunan jumlah folikel dimungkinkan telah terjadi kerusakan pada sel-sel granulosa akibat efek toksisistas rendah dari ekstrak pegagan. Kerusakan sel yang terjadi akibat adanya efek toksik ekstrak pegagan ini mengakibatkan adanya pembentukan sistem pertahanan tubuh intraseluler yakni dengan peningkatan antioksidan enzimatis SOD dan GSH. SOD dan GSH berfungsi untuk perbaikan sel sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan folikel dalam ovarium. Keberadaan senyawa triterpenoid saponin dan fitosterol dalam pegagan dapat menyebabkan feedback negatif pada pelepasan hormon gonadotropin sehingga dapat mengganggu pembentukan folikel (folikulogenesis) dalam ovarium, akibatnya folikel tidak dapat berkembang menjadi folikel matang (de graff).Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui pengaruh estrak daun pegaga (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap kadar SOD dan GSH pada ovarium mencit (Mus musculus).

Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (dosis 125, 200, 275, dan 350 mg/kg bb) dan 5 kali ulangan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan ANOVA One Way yang dilaknjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%. Hewan yang digunakan adalah mencit betina fertil galur Balb/c.

Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) dosis 200 mg/kg bb, 275 mg/kg bb dan 350 mg/kg bb, dapat menurunkan kadar SOD dalam ovarium mencit, sehingga dapat mengganggu proses perbaikan sel granulosa yang diakibatkan sifat sitotoksik dari ekstrak daun pegagan. Hal ini mengakibatkan penurunan jumlah folikel dalam ovarium mencit sehingga dapat dijadikan bahan atifertilitas. Akan tetapi, pada dosis 125 mg/kg bb dapat meningkatkan kadar SOD dalam ovarium mencit dibandingkan dengan mencit kontrol (tanpa perlakuan). Pengamatan GSH tidak didapatkan pengaruh kadar GSH.

ENGLISH:

Gotu kola contains triterpenoid saponin compounds, genin triterpenoids, flavonoids, alkaloids and Asiatic acid which can be used as antifertilitas. Gotu kola can reduce the number of follicles in high doses whereas at low doses can increase the number of ovarian follicles. Possible decrease in the number of follicles has been damage to the granulosa cells from the effects of the low toxicity of extracts of Centella asiatica. The damage of Cell that occurs due to the toxic effect of Centella asiatica extract resulted in the formation of the immune system by increasing the intracellular enzymatic antioxidants SOD and GSH. SOD and GSH serves to repair cells that can inhibit the growth and development of follicles in the ovaries. The presence of triterpenoid saponin and phytosterol compounds in gotu kola can effect negative feedback on the release of gonadotropin hormones that can interfere with the formation of follicles (folliculogenesis) in the ovaries, follicles consequently can not develop into a mature follicle (de graff). Purpose of this study to determine the effect of the leaf estrak pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) on SOD and GSH levels in the ovaries of mice (Mus musculus).

This is an experimental study using a completely randomized design (CRD) with 4 treatments (doses of 125, 200, 275, and 350 mg/kg body weight) and 5 replications. Tests carried out using a One Way ANOVA test was continued the Least Significant Difference (LSD) 5%. Animals used is fertile strain female mice Balb/c.

The results of this research showed the leaf extract of gotu kola (Centella asiatica (L.) Urban) dose of 200 mg / kg body weight, 275 mg / kg body weight and 350 mg / kg body weight, can reduce levels of SOD in the ovaries of mice, which could interfere with the repair process granulosa cells caused by cytotoxic properties of Centella asiatica leaf extract. This resulted in decreasing the number of follicles in the ovaries of mice that can be used as atifertilitas. However, at a dose of 125 mg / kg body weight can increase SOD levels in the ovaries of mice compared with control mice (without treatment). Observations GSH did not influence GSH levels were obtained.