Pengaruh Suhu dan lama Pemanasan terhadap Nilai Kalor pada Alga Spirogyra

ABSTRAK

Konsumsi energi menyebabkan eksploitasi bahan-bahan yang menghasilkan energi. Salah satunya adalah alga spirogyra yang sangat potnsial untuk dapat digunakan sebagai bahan pembuat bioetanol karena memiliki kandungan energi yang tinggi. Kandungan energi tersebut dapat diketahui dengan cara mengukur kadar nilai kalor dari alga spirogyra itu sendiri. Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari temperatur tinggi ke temperatur rendah. Untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu dari benda tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama pemanasan terhadap nilai kalor alga spirogyra. Penelitian ini dilakukan melalui berbagai tahapan, diantaranya : tahapan pertama adalah tahapan penyiapan bahan yaitu mulai dari pencucian, pengeringan hingga proses penghalusan alga. Tahapan kedua adalah tahapan perlakuan dengan variasi suhu dan variasi lama pemanasan. Tahapan ketiga yang merupakan tahapan terakhit adalah tahapan pengujian untuk mengetahui nilai kalor alga.

Berdasarkan analisis hasil penelitian, dapat diketahui bahwa suhu dan lama pemanasan mempunyai pengaruh terhadap nilai kalor. Pada pengujian kalor dengan lama pemanasan 15 menit dan variasi suhu 45 oC, 60 oC, 75 oC, 90 oC, nilai kalornya. Sedangkan pada pengujian kalor dengan lama pemanasan 25 menit dan variasi suhu 45 oC, 60 oC, 75 oC, 90 oC nilai kalornya sebesar. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu, semakin besar nilai kalor, dan semakin lama pemanasan yang dilakukan, semakin besar pula nilai kalor yang dikandung.

ABSTRACT

The use of energy causes substances exploitation which might produce energy. One of the products is Alga Spirogyra which is very potential to be used as the material for producing bioethanol. It is said so because Alga Spyrogira contains high energy. That contained energy can be revealed by measuring the level of heat within Alga Spyrogira. Heat can be defined as a form of energy which moves from a high temperature to a low one. Measuring the temperature of the intended object is one way used to detect the contents of heat within an object.

This research aims to find out the influence of temperature and long heating effect on the heat value in Alga Spirogyra. This research was done by undergoing some processes; the first was material preparation included into the process of washing of, drying up, and refining Alga Spirogyra. The second one was treatment process by using temperature and prolonged heating variations. The last phase was testing the value of heat containing in the Alga.

Based on the result of data analysis, it could be restated that temperature and prolonged heating process influenced the value of heat. The first heat test with prolonged heating on 15 minutes and temperature variations covered 45 oC, 60 oC, 75 oC, 90 oC, the heat values which were obtained showed the results 5046.779 J/kg, 5555.838 J/kg, 5751.366 J/kg, 6109.249 J/kg. Meanwhile, when the heat test applied prolonged heating on 15 minutes and temperature variations covered 45 oC, 60 oC, 75 oC, 90 oC, the heat values reached 5184.780 J/kg, 5669.977 J/kg, 5925.578 J/kg, 6234.659 J/kg. By these results, it could be inferred that the higher the temperature was, the greater the value of heat was. In addition, the longer the prolonged heating process was, the greater the value of heat contained.