Chofifah, Umi (2013) Kandungan Metabolit Sekunder biji Kedelai (Glycine max) hasil Elisitasi menggunakan Jamur Trichoderma sp. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Full text)
09630007.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRACT
Soybean has so many advantageous for health due to its secondary metabolite content. The secondary metabolite has certain limit of number, thus, an attempt is needed to increase it, that is through elicitation of Trichoderma sp. It is mostly used as the trigger of secondary metabolite including phenolic and flavonoid in 15 furrows of soybean sample.
Analysis was conducted to the 15 furrows of soybean by using total phenolic, flavonoid, and antioxidant capacity measurement. This research involved extraction of soybean seed sample through maceration method by using methanol solvent. Then the result of extraction was used to measure total phenolic, flavonoid, and antioxidant capacity. The measurement of total phenolic used method of Folin-Ciocalteu, flavonoid content was added with AlCl3 and antioxidant capacity was by DPPH method.
The result of this research was measuring total phenolic, there was an increase in 8 furrows around 2.4% to 38.6% and decrease in 7 furrows around 3.5% to 39.1%. In flavonoid content measurement, for the inoculated soybean averagely increased or stayed the same rather than non-inoculated soybean in several furrows. The increase of flavonoid content was in 6 furrows with the increase rate of 24.7% to 33.9%. The decrease of flavonoid content was in furrow 9, that was, around 54%. In contrast, other furrows did not have any change in the flavonoid content of inoculated and non-inoculated soybean. Where as the antioxidant capacity measurement of inoculated or non-inoculated was a bit different in result. Activity of inoculated soybean antioxidant was in average of 18.6% while that of non-inoculated soybean was 20.6%. in addition, both had fairly similar capacity of antioxidant with trolox standard in concentration of 50-100 µM/mL.
ABSTRAK
Kedelai memiliki banyak manfaat untuk kesehatan karena adanya kandungan metabolit sekunder. Metabolit sekunder yang dikandung kedelai memiliki jumlah yang terbatas, perlu adanya upaya untuk meningkatkannya, salah satunya yaitu elisitasi dengan jamur Trichoderma sp. Jamur Trichoderma sp. banyak dimanfaatkan untuk pengendalian patogen, pemacu hormon pertumbuhan serta dapat meningkatkan ketahanan tanaman. Dalam penelitian ini, Trichoderma sp. akan digunakan sebagai pemacu metabolit sekunder dari jenis fenolik serta flavonoid dalam 15 galur kedelai sampel.
Analisis dilakukan pada 15 galur kedelai dengan pengukuran total fenolik, flavonoid dan kapasitas antioksidan. Penelitian ini meliputi ekstraksi sampel biji kedelai dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol. Kemudian hasil ekstrak digunakan untuk pengukuran total fenolik, flavonoid, dan kapasitas antioksidan. Pengukuran total fenolik menggunakan metode Folin-Ciocalteu, kadar flavonoid dilakukan dengan penambahan AlCl3 dan pengukuran kapasitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH.
Hasil penelitian ini adalah untuk pengukuran total fenolik, terjadi kenaikan pada 8 galur dengan kenaikan berkisar antara 2,4% hingga 38,6% serta penurunan pada 7 galur yang berkisar antara 3,5% hingga 39,1%. Pada pengukuran kadar flavonoid, untuk kedelai inokulasi rata-rata mengalami kenaikan atau sama bila dibandingkan dengan kedelai non inokulasi pada beberapa galur. Kenaikan kadar flavonoid terjadi pada 6 galur dengan kenaikan berkisar antara 24,7% hingga 33,9%. Penurunan kadar flavonoid terjadi pada galur 9, yaitu sekitar 54%. Dan untuk galur yang lainnya tidak mengalami perbedaan kadar flavonoid untuk kedelai inokulasi dan non inokulasi. Sedangkan untuk pengukuran kapasitas antioksidan, untuk kedelai inokulasi maupun non inokulasi tidak jauh berbeda. Aktivitas antioksidan kedelai inokulasi memiliki rata-rata 18,6%, sedangkan kedelai non inokulasi memiliki rata-rata 20,6%, serta keduanya sama-sama memiliki kapasitas antioksidan yang setara dengan standar trolox pada konsentrasi 50-
100 µM/mL.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Ningsih, Rachmawati and Hanapi, Ahmad | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Soybean; Trichoderma; sp.; phenolic; flavonoid; antioxidant capacity; Kedelai; Trichoderma sp.; fenolik; flavonoid; kapasitas antioksidan | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Kimia | |||||||||
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri | |||||||||
Date Deposited: | 03 May 2023 14:24 | |||||||||
Last Modified: | 03 May 2023 14:24 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/49274 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |