Muflihah, Imarotul (2013) Distribusi dan pola Sesar daerah Kepala Burung (Papua Barat). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
09640001.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai tingkat kegempaan yang tinggi, dikarenakan Indonesia merupakan daerah pertemuan tiga lempeng tektonik benua, yaitu: lempeng Asia, lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik. Akibat dari gerakan ketiga lempeng ini menimbulkan unsur-unsur tektonik yaitu gempabumi. Hampir seluruh wilayah Indonesia mengalami aktifitas tektonik, salah satu wilayah yang mengalami tektonik aktif adalah daerah Kepala Burung, Papua Barat karena di daerah ini diduga terdapat pertemuan tiga lempeng tersebut. Penelitian geologi dan evolusi daerah Kepala Burung dimulai beberapa tahun lalu oleh beberapa peneliti. Studi tentang pergerakan lempeng yang mempengaruhi Kepala Burung menjelaskan bahwa lempeng benua Indo-Australia pada saat ini bergerak relatif ke utara sedangkan lempeng samudera Pasifik bergerak ke barat-daya. Deformasi akibat tumbukan oblique kedua lempeng ini terekam pada sejarah tektonik Kepala Burung dan seluruh daratan New Guinea. Akibatnya pada daerah Kepala Burung ini sering terjadi aktifitas tektonik hampir setiap hari pada setiap tahunnya. Dari penjelasan geologi tersebut diduga terdapat sesar-sesar aktif yang mana perlu dikaji lebih lanjut mengenai sesar-sesar di daerah Kepala Burung tersebut.
Tahapan penelitian ini dilakukan tiga tahap. Pertama, Data gempabumi yang yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari database gempa internasional yang dikelola oleh United States Geological Services (USGS), dan dari global CMT yang berpusat di Amerika Serikat. Kedua, Dari data global CMT tercatat data-data berupa beach ball, strike, dip, slip/rake- nya sehingga dapat dilihat mekanisme sesar. Ketiga, Pemetaan persebaran gempabumi dengan menggunakan Arcview GIS 3.3. Setelah dilakukan tahap-tahap tersebut kemudian dilakukan analisis data.
Berdasarkan analisa data yang telah didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan, disimpulkan bahwa gempabumi yang terjadi di daerah Kepala Burung (Papua Barat) sebanyak 410 gempa, dan terdapat empat jenis sesar/patahan yaitu sesar geser, sesar naik, sesar turun dan sesar oblique. Jumlah sesar dari kejadian gempabumi tersebut adalah sebagai berikut : Sesar geser sebanyak 113 kali, sesar naik sebanyak 142 kali , sesar turun sebanyak 89 kali, sesar oblique sebanyak 73 kali. Dari jumlah sesar tersebut yang paling dominan di wilayah penelitian terjadi sesar naik.
ABSTRACT
Indonesia is a country that has a high level of seismicity, because Indonesia is the confluence of three tectonic plates, those are: Asian plate, the Indo-Australian plate and the Pacific plate. because of the third movement of this plate tectonic elements cause the earthquakes happened. Almost regions of Indonesia have tectonic activity experience, one of it had a tectonically active region is Kepala Burung, West Papua, because on that area there are supposedly meeting the three plates. Kepala Burung Geological studies and evolution began a few years ago by some researchers. The study of the plate movement that affect Kepala Burung explained that the Indo-Australian continental plate is currently moving relative to the north while the Pacific oceanic plate moves to the southwest. Deformation due to the second oblique plate collision is recorded on the tectonic history of Kepala Burung and the rest of mainland New Guinea. As a result, Kepala Burung is commonly tectonic activity almost every day in every year . the description of the geology explained that there is suspected active faults which needs to be studied more about faults in Kepala Burung area .
There are three stage of this research . First , the earthquake data used are secondary data obtained from the international quake database that is managed by the United States Geological Services ( USGS ), and from the global CMT is based in the United States. Second, data from the global CMT recorded data such as beach ball, strike, dip, slip/rake it can be seen that the fault mechanism. Third, Mapping the distribution of earthquake by using ArcView GIS 3.3. after those stages is doing analysis data.
Based on the data analysis that has been obtained from the results of research conducted, it was concluded that the earthquake which occurred in the Kepala Burung (West Papua) as much as 410 earthquake, and there are four types of faults / fractures are shear fault, reverse fault, the fault down and oblique faults. Number of occurrence of earthquake faults are as follows: Faulting sliding as much as 113 times, 142 times as much reverse fault, the fault fell as much as 89 times, 73 times as much oblique faults. Of these the most dominant fault in the study area occurred reverse fault.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Basid, Abdul and Syarifah, Umaiyatus | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Gempa Bumi; Sesar/Patahan; Focal Mechanism Earthquake; Fault; Focal Mechanism | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Fisika | |||||||||
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana | |||||||||
Date Deposited: | 06 Apr 2023 09:22 | |||||||||
Last Modified: | 06 Apr 2023 09:22 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/49169 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |