Identifikasi Spektra Khas Ftir Kornet berbahan dasar daging sapi dan babi menggunakan Metode Second Derivative (2d)

ABSTRAK

Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat an-Nahl [16]: 115, bahwa salah satu makanan yang diharamkan bagi umat Islam adalah babi. Keberadaan kontaminan daging babi pada daging sapi membuat masyarakat resah akan produk olahan yang beredar di pasaran. Untuk itu diperlukan metode untuk identifikasi keberadaan daging babi dalam produk olahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola khas spektra infra merah protein kornet daging sapi dan babi menggunakan metode second derivative (2D).

Sampel yang digunakan adalah sampel integral yaitu bagian sandung lamur, iga, samcan, dan kelapa. Variasi konsentrasi kontaminan daging babi pada daging sapi yaitu 0%, 0,5%, 50%, dan 100% (b/b) dengan lima kali ulangan. Pembuatan kornet menggunakan bahan tambahan garam 0,1 gr, merica 0,05 gr, gula 0,1 gr, bawang merah 0,4 gr, bawang putih 0,4 gr, terigu 1 gr, air 3 ml. Perebusan (Tim) dilakukan dengan suhu 100°C selama 60 menit. Identifikasi pola khas spektra protein kornet daging sapi dan babi menggunakan spektroskopi infra merah (FTIR) pada rentang bilangan gelombang 4000- 400 cm-1, resolusi 4 cm-1, dan scan 256.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa vibrasi molekuler khas kornet daging babi muncul pada turunan kedua spektra infra merah pada bilangan gelombang 970-985 cm-1, dan 1679-1697 cm-1. Karakteristik pola spektra infra merah kornet daging sapi adalah terdapat satu lembah sedangkan kontaminan daging babi menunjukkan adanya dua lembah. Jenis vibrasi molekuler khas protein kornet pada bilangan gelombang 970-985 cm-1 ini diduga berasal dari vibrasi stretching N-H2 deformasi amina primer (800-990 cm-1) dan C-H stretching simetri (850-1100 cm-1). Sedangkan 1679-1697 cm-1 vibrasi rentangan C-O amida secara umum (1670-1690 cm-1) dan gugus R-C=O-NH (1630-1680 cm-1) pada ikatan peptida. Analisis One Way ANOVA menunjukkan bahwa pengulangan dan konsentrasi tidak berpengaruh terhadap hasil spektra khas yang diperoleh.

ABSTRACT

Allah SWT says in the Qur'an Surah An-Nahl [16]: 115 that one of forbidden food for Moslems is pig (pork). The exsistence of pork contaminants in beef has made Moslems anxious on its legality (Halal). So it is required to have a method for identification on the existence of pork in processed products. The purpose of this study was to identify specific infrared spectra pattern of proteins of beef and pork cornet using the method of second derivative (2D).

The sample used here is integral sample which is Brisket, Ribs, Flank, and Inside. Variety of contaminant pork concentration in beef are 0 %, 0.5 %, 50 %, and 100 % (w/w) for five time experiments. To make cornet, we use additional ingredients such as salt (0.1 gr), pepper (0,05 gr), sugar (0,1 gr), onion (0,4 gr), garlic (0,4 gr), wheat (1 gr), water (3 ml). The boiling (steam) process is in water at 100 °C for 60 minutes. Identification of beef and pork cornet’s protein spectra pattern uses infra red spectroscopy (FTIR) in wave number range of 4000-400 cm-1, the resolution of 4 cm-1, and scans of 256.

The results showed that the molecular vibrations of pork cornet appeared in second derivative infrared spectra in the wave number 970-985 cm-1, and 1679-1697 cm-1. Characteristic of cornet beef’s infrared spectra patterns was showed by the appearence of one valley while the pork shows two valleys. Types of molecular vibrations of cornet proteins of beef and pork on the wave number 970-985 cm-1 was presumed to come from the streching vibrations of the N-H2 of primary deformation amines (800-990 cm-1) and C-H symmetric stretching (850-1100 cm-1) and R-C=O-NH (1630-1680 cm-1) group on peptida bound. One Way ANOVA analysis showed that repetition and concentration has no effect on the results of typical spectra obtained.