Pemetaan persebaran Intrusi Air Laut di sepanjang area Pantai menggunakan Metode Geolistrik: Studi kasus Desa Macanan Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang Madura Jawa Timur

ABSTRAK

Intrusi air laut merupakan suatu peristiwa penyusupan atau meresapnya air laut atau air asin ke dalam akuifer air tanah. Intrusi air laut merupakan masalah yang sering terjadi di daerah pesisir pantai. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan pemetaan persebaran Intrusi air laut di daerah pantai yang dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi Wenner Mappingpada 3 lintasan.

Metode Geolistrik Resistivitas yaitu metode untuk menyelidiki lapisan bawah permukaan dangkal berdasarkan tingkat resistivitas batuannya. Pengukuran menggunakan Resistivitymeter dengan mencatat nilai beda potensial (V), kuat arus (I), hambatan (R), datum point (DP). Posisi lintang, bujur, dan ketinggian pada setiap datum point diukur menggunakan GPS (Global Positioning System). Data diolah dengan software Res2dinv dan Surfer 9 untuk mendapatkan peta psedo- section bawah permukaan dan kontur persebaran intrusi air laut serta ketinggian lokasi penelitian.

Intrusi air laut di lokasi ini mencapai jarak 130 m dengan kedalaman 13,5 m pada lintasan 1, jarak 120 m dengan kedalaman 10 m pada lintasan 2, dan jarak 80 m dengan kedalaman 7 m pada lintasan 3.

ABSTRACT

Seawater intrusion is pervasive infiltration of sea water or salt water into the groundwater aquifer. Seawater intrusion is a problem that often occurs in the coastal areas. The study were provide resistivity map the distribution of sea water intrusion in coastal areas. It is done using the Wenner mapping array configuration method of geoelectric on 3 lines.

Geoelectrical resistivity survey is a method for investigating the shallow subsurface layer on the resistivity of the rock. Resistivity measurements using Resistivitimeter to record the potential difference (V), currents (I), resistance (R), the datum point (DP). Latitude, longitude and altitude at each datum point are measure using a GPS (Global Positioning System). Data processed with the aid of Surfer 9 and Res2dinv softwaresto get a map psedo- section below the surface and contour distribution of sea water intrusion and altitude study sites.

Seawater Intrusion at this location reached a distance 130 m with a depth 13,5 m on the first line, and 120 m with a depth 10 m on the second line, and 80 m with a depth of 7 m on the third line.