Hafidhoh, Noor (2013) Studi tentang penilaian afektif mata pelajaran Aqidah Akhlak untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VI di MI Al- Khoiriyah Jati Baron Nganjuk. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
10760029.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (720kB) | Request a copy |
Abstract
مستخلص البحث
إن الحوادث والواقعيات المذمومة التي حدثت حولنا كاستهلاك التلاميذ المخدرات والتضارب بين التلاميذ، واشتراكهم في الأمور الإباحية وما بقي من مشكلات الشباب تظهر عقب فشل التربية الدينية. مع أن التربية الإسلامية تهدف إلى ترقية التلميذ إيمانا بالله تعالى وعلما وفهما وعملا بالتعاليم الإسلامية ليكون مسلما مؤمنا متقيا إلى الله تعالى، وله خلق كريم في حياته الفردية والاجتماعية. ومن أسباب فشل التربية الإسلامية الاهتمام بالأمور المعرفية في العملية التربوية أكبر من الاهتمام بالأمور الوجدانية والنفسحركية. وإسهاما لحل هذه المشكلة الطارئة فيلزم تنمية التربية الإسلامية إلى جهة عملية وضع القيم الوجدانية مع الاهتمام بالجوانب المعرفية، حتى نشأت بذلك في نفس التلميذ الدوافع القوية على التحرك للعمل والممارسة على التعاليم والقيم الدينية (النفسحركية).
وفي معرفة ذلك النجاح ومعياره ثلاث مشكلات في هذا البحث، وهي: كيف إعداد التقويم الوجداني، وكيف إجراؤه وهل هناك علاقة بين التقويم الوجداني والدوافع على التعلم.
يهدف هذا البحث إلى معرفة العلاقة بين التقويم الوجداني والدوافع على التعلم عند التلاميذ في مدرسة الخيرية الإبتدائية الإسلامية، فيمكن أن يكون بيانا وإعلاما للمعلمين في إثارة" الدوافع على التلاميذ.
يكون هذا البحث بحثا وصفيا كيفيا، حيث يصف البحث الوصفي الكيفي حالة بأوضح البيانات عن فرد أو أفراد وفق ما كان.
ويوجد بعد تمام البحث وهذا يعني أن قدرات التلاميذ في الجوانب الوجدانية جيدة" جدا حتى نشأت الدوافع العالية على التعلم. إن التلميذ الذي لم يكن عنده دافعية عالية على تعلم شيء فصعب له الوصول إلى النجاح في التعلم، وضد ذلك أن التلميذ الذي عنده دافيعة عالية في درس ما، يمكنه الوصول إلى نتيجة التعلم التام الأمثل.
ABSTRACT
Some normatively divergent phenomena have occurred around us. Such phenomena include the narcotic abuse by the educated participants, the fight between students, the engagement with pornography and pornoaction, and other moral decadences. These problems are the consequence of the failure of religion education. Islam Education aims at improving faith, understanding, comprehension and sincerity of the educated participants to Islam such that Moslem will have faith and piety to God, and show noble deed in their personal, communal, and national lives. One reason behind the failure of Islam Education is because school education practice only concerns with cognitive aspect but disregards affective and psychomotoric aspects. A possible solution is that the learning of Islam Education must be developed into an internalization (affective) followed with cognitive aspect such that there is a very strong stimulation to apply and to obey religion teaching and religion base values which have been internalized into the self of the educated participants (psychomotoric).
The success rate of this solution is measured with three problems: (1) How is affective assessment prepared? (2) How is affective assessment implemented? and (3) What is the relationship between affective assessment and learning motivation?
The objective of research is to understand whether there is a relationship between affective assessment and student learning motivation at MI Al Khoiriyah. This discussion shall be useful as information and consideration bases for teacher in providing motivation to student.
Research type is qualitative descriptive. It is called qualitative descriptive because it provides as clearly as possible a description or illumination of a condition about certain individual or group based on the actual condition. Descriptive method is used to analyze qualitative data against the data that cannot be realized with numbers.
Result of research indicates that there is a very significant relationship
between affective assessment and student learning motivation. It means that the ability of student in five affective aspects is very good such that there is high motivation among them to do further learning. Students without high motivation to learn something will find them in difficulty to achieve optimum success of their study. Students with certain motivation into a lesson will surely achieve optimum learning result.
ABSTRAK
Berbagai fenomena yang terjadi disekitar kita yang secara normatif menyimpang, seperti keterlibatan peserta didik dalam penyalahgunaan narkoba, tawuran antar pelajar, terlibat dalam pornografi dan pornoaksi serta permasalahan- permasalahan dekadensi moral lainnya, bisa dianggap sebagai konsekwensi kegagalan pendidikan agama, hal ini karena Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Salah satu sebab kegagalan Pendidikan Agama Islam, adalah karena praktik pendidikan di sekolah hanya memperhatikan aspek kognitif semata dan mengabaikan pembinaan aspek afektif dan psikomotorik. Untuk itu, dalam rangka memberikan solusi alternatifnya, maka pembelajaran Pendidikan Agama Islam justru harus dikembangkan kearah proses internalisasi nilai (afektif) yang dibarengi dengan aspek kognisi, sehingga timbul dorongan yang sangat kuat untuk mengamalkan dan mentaati ajaran agama dan nilai-nilai dasar agama yang telah terinternalisasikan dalam diri peserta didik (psikomotorik).
Untuk mengukur keberhasilan tersebut, ada tiga permasalahan yang diambil dalam penelitian ini yaitu: Bagiamana menyusun penilaian afektif, bagaimana melaksanakan penilaian afektif, dan apakah ada hubungan antara penilaian afektif dengan motivasi belajar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara penilaian afektif dengan motivasi belajar siswa di MI Al Khoiriyah Pembahasan ini diharapkan berguna sebagai informasi dan bahan pertimbangan bagi guru dalam memberikan motivasi pada siswa.
Penelitian ini, merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan dengan sejelas mungkin mengenai individu atau kelompok tertentu sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Metode deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang bersifat kualitatif dengan data yang tidak bisa direalisasikan dengan angka.
Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara penilaian afektif dengan motivasi belajar siswa.Ini berarti kemampuan siswa pada kelima aspek afektif ini sangat baik, sehingga timbul motivasi tinggi pula untuk terus berusaha belajar dan mempelajarinya.
Karena Siswa yang tidak memiliki motivasi yang tinggi untuk mempelajari sesuatu maka akan sulit untuk mencapai keberhasilan studi secara optimal. Sebaliknya, Siswa yang mempunyai motivasi pada suatu mata pelajaran diharapkan akan mencapai hasil pembelajaran yang optimal
Item Type: | Thesis (Masters) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Rofiq, Aunur and Sutiah, Sutiah | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | penilaian afektif, motivasi belajar; affective assessment, learning motivation; التقويم الوجداني، الدوافع على التعلم | |||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah | |||||||||
Depositing User: | Mohammad Syahriel Ar | |||||||||
Date Deposited: | 31 Mar 2023 13:01 | |||||||||
Last Modified: | 31 Mar 2023 13:01 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/49062 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |