Kajian Hidrolisis Enzimatis Selulosa dari Alga Merah (Euchema Spinosum dan Eucheuma Cottoni) menggunakan Enzim Selulase dari Aspergillus Niger

ABSTRAK

Energi bahan bakar fosil adalah energi yang tidak dapat diperbaharui. Salah satu alternatif pengganti bahan bakar fosil adalah dengan bioetanol yang jauh lebih ramah terhadap lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan alga sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Alga yang digunakan dalam penelitian ini adalah alga merah jenis Eucheuma spinosum dan Eucheuma cottoni.

Tahapan penelitian meliputi: Perlakuan awal pada alga yaitu proses perendaman dengan dan tanpa menggunakan H2SO4. Selanjutnya proses hidrolisis selulosa dari alga menggunakan ekstrak kasar enzim selulase dari Aspergillus niger selama 1,2,3,4,dan 5 hari dengan variasi konsentrasi enzim sebesar 5%, 10%, 15%, dan 20% . Metode analisis glukosa yang digunakan adalah Nelson-somogyi, dengan menggunakan reagen Nelson dan Arsenomolibdat yang berlangsung dalam dua tahap reaksi. Glukosa kemudian diukur menggunakan spektronik20 pada panjang gelombang 540 nm untuk memperoleh absorbansi. Data hasil pengukuran dianalisis menggunakan ANOVA two-way classification dengan bantuan SPSS dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan alga tanpa perendaman, untuk Eucheuma spinosum, konsentrasi enzim selulase sebanyak 10% menghasilkan glukosa sebesar 457,99 ppm. Sedangkan Eucheuma cottoni, penggunaan enzim sebesar 15% menghasilkan glukosa sebesar 402,43 ppm. Dari hasil analisis ANOVA proses perendaman dan waktu hidrolisis mempengaruhi konsentrasi glukosa yang dihasilkan, yaitu 4 hari untuk Eucheuma spinosum dan 5 hari untuk Eucheuma cottoni .

ABSTRACT

Fossil fuel energy is energy that can not be updated. One alternative to fossil fuels with bioethanol is a much more friendly to the environment. The purpose of this study was to utilize algae as a raw material for making bioethanol. Algae used in this study is a red alga Eucheuma spinosum and Eucheuma cottoni.

Stages of research include: treatment early in the process of soaking the algae with and without the use of H2SO4. Furthermore, the hydrolysis of cellulose from algae using crude extracts of Aspergillus niger cellulase enzyme for 1,2,3,4, and 5 days with a variation of the enzyme concentration of 5%, 10%, 15%, and 20%. Glucose analysis method used is the Nelson-Somogyi, using reagents Nelson and Arsenomolibdat the reaction takes place in two stages. Glucose is then measured using spektronik20 at a wavelength of 540 nm to obtain absorbance. The data were analyzed using the measurement results of two-way classification ANOVA with SPSS followed by a test of the smallest real difference (BNT) 5%.

The results showed that the algae treatment without immersion, for Eucheuma spinosum, the concentration of cellulase enzyme production of glucose by 10% amounting to 457.99 ppm. While Eucheuma cottoni, use of the enzyme by 15% amounting to 402.43 ppm produce glucose. From the results of ANOVA analysis of the hydrolysis process of soaking time and affect the concentration of glucose produced, which is 4 days for Eucheuma spinosum and Eucheuma cottoni for 5 days.