Uji aktivitas dan Identifikasi awal ekstrak aktif Daun Kemangi Hutan (Ocimum Sp) sebagai Penolak Nyamuk (Culex Sp)

ABSTRAK

Daun kemangi hutan (Ocimum sp) dikenal sebagai salah satu tanaman di daerah Ende Nusa Tenggara Timur dan biasa digunakan masyarakat sekitarnya sebagai penolak nyamuk. Keberadaan tanaman ini cukup melimpah, masyarakat lebi mengenal sebagai tanaman liar sehingga diperlukan penelitian yang mendukung akan potensinya sebagai penolak nyamuk. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk 1). Untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun kemangi hutan (Ocimum sp) sebagai penolak nyamuk (Culex sp). 2) Untuk mengetahui kandungan senyawa kimia dalam ekstrak teraktif.

Penelitian ini dilakukan dengan mengekstraksi sampel menggunakan metode ekstraksi cair- cair dengan pelarut metanol 80 % yang dilanjutkan dengan partisi secara berturut-turut menggunakan n-heksana, klorofom dan etilasetat. Ekstrak pekat yang diperoleh yaitu ekstrak n-heksana, ekstrak klorofom dan ekstrak etilasetat digunakan untuk uji aktivitas penolak terhadap nyamuk (Culex sp) dengan metode olfaktometer dan uji fitokimia, kemudian pemisahan senyawa aktif dengan kromatografi lapis tipis analitik. Data penolakan terhadap nyamuk (Culex sp) dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan pada ekstrak n-heksana dari daun kemangi hutan (Ocimum sp) memiliki tingkat aktivitas penolak terhadap nyamuk (Culex sp), yang ditunjukkan dengan hasil penolak nyamuk sebesar 63 % dengan waktu oreintasi 5,05. Kandungan golongan senyawa di dalam ekstrak n-heksana dari daun kemangi hutan adalah senyawa alkaloid, tannin, triterpenoid dan minyak atsiri. Hasil fitokimia ini didukung dengan hasil pemisahan senyawa aktif dengan kromatografi lapis tipis analitik terdapat senyawa minyak atsiri yang lebih banyak menghasilkan noda. Jumlah noda yang dihasilkan dengan pelarut terbaik adalah klorofom – benzena (1 : 1) adalah 6 noda dengan nilai Rf 0,17 cm, 0,21cm, 0,39 cm, 0,64 cm, 0,69 cm, 0,82 cm.

ABSTRACT

Forest basil leaf (Ocimum sp) is an origin wild plant from Ende Nusa Tenggara Timur and well known as a mosquito (Culex sp) repellent by local community. The aims of this study were (1). To determine the activities of forest basil leaf extract (Ocimum sp) against mosquitoes (Culex sp). (2) To identify chemical compounds of the most active extract.

This research was conducted by extracting the samples using methanol 80 %, followed by successively partitioning using n-hexane, chlorofom and and ethylacetate to yield three concentrated extract of those. The extract was used in activities assay as mosquito that used to activities test for mosquitorepellent using olfactometer. The most active extract was identified and purified by phytochemical test and analytical thin layer chromatography (TLC).

The results showed that n-hexane extract was the most active extract as mosquito repellent with 63 % activities and 5,07 minutes orientation time. The precence of alkaloid, tannins, triterpenoids and essential oil compounds in the the extract was indicated by the phytochemical test and TLC.