Pola interaksi siswa multi agama di sekolah: Studi kasus di kelas XI IPS. 2 SMA Negeri 1 Tegaldlimo

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara dengan beraneka ragam adat istiadat, bahasa, budaya, dan agama. Dengan adanya perbedaan agama inilah masyarakat mulai menciptakan suatu kebiasaan yang terus mengakar dan menjadi ciri khas oleh masing-masing pemeluk agama yang mempunyai ideologi berbeda. Tidak dengan perbedaan itulah sering terjadi konflik antar pemeluk agama. Manusia terlahir sebagai makhluk sosial, kenyataan tersebut menyebabkan manusia tidak akan dapat hidup normal tanpa kehadiran manusia yang lain. Hubungan tersebut dapat dikategorikan sebagai interaksi sosial.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1)Untuk mengetahui pola interaksi sosial siswa multi agama di Kelas XI IPS.2 SMA Negeri 1 Tegaldlimo, (2)Untuk mengetahui faktor dan hambatan dihadapi siswa multi agama dalam berinteraksi sosial di Kelas XI IPS.2 SMA Negeri 1 Tegaldlimo, (3)Untuk mengetahui pemaknaan siswa terhadap pola interaksi sosial disekolah.

Penelitian ini menggunakan kualitatif jenis studi kasus, fokus penelitiannya adalah pola interaksi sosial siswa multi agama di kelas XI IPS.2. bagaimana pola interaksi siswa dalam kesehariannya, di kelas maupun di luar kelas. Sumber datanya adalah siswa yg berada di kelas XI IPS.2 yang mempunyai agama berbeda-beda di SMA Negeri 1 Tegaldlimo Banyuwangi. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pola interaksi siswa multi agama di kelas XI IPS.2 di SMA Negeri 1 Tegaldlimo Banyuwangi ini berbentuk kerukunan tampak dalam aktivitas sehari-hari para siswa dalam kegiatan belajar mengajar maupun di luar pembelajaran di kelas. Siswa saling melakukan kontak sosial dan komunikasi secara terbuka, toleransi saling menghormati dan menghargai satu sama lain antarumat beragama. Pola interaksi sosial siswa multi agama terbagi menjadi dua pola yaitu pola interaksi sosial asosiatif yang berupa kerjasama dalam berbagai aspek serta dan asimilasi. Pola yang kedua yaitu pola interaksi sosial disosiatif yang berupa persaingan (positif). (2) Faktor pendukung yaitu karena kesadaran maing-masing siswa bahwa semua agama mengajarkan kebaikan. Para siswa sadar akan pentingnya kerukunan. Pengaruh dari keluarga dan lingkungan. Toleransi yang tinggi dari setiap siswa. Kesadaran bahwa manusia sebagai makhluk sosial. (3) Lebih erhati-hati dalam berdialog tentang agama. Anak yang fanatik biasanya membuat suasana menjadi keruh. Non muslim merasa bahwa pendapatnya kurang dihargai. Pelajaran agama yang berbeda menimbulkan kesenjangan sosial.

ABSTRACT

Indonesia is a country which consists of many kinds of traditions, languages, cultures, and religions. Because of the existence of many different religions, the society begin to create a custom which continuously takes root and becomes the identifying characteristic of each adherent of a religion who has different ideology. Because of the difference, it often creates conflict between them. Human is born as a social creature, that fact which cause human cannot life normally without the existence of other human. That relation can be categorized as a social interaction.

The purpose of this research are: (1) To find out the social interaction pattern of multi-religion students in social student’s class of grade XI in the State Senior High School I Tegaldlimo Banyuwangi, (2) To find out the factors and obstructions which are faced by multi-religion students on their social interaction in social student’s class of grade XI in the State Senior High School I Tegaldlimo, (3) To find out students’ understanding about social interaction pattern in the school.

This research use qualitative method which is included of kind of case study. The focus of the research is social interaction pattern of multi-religion students in social student’s class of grade XI. How are the interaction pattern of the students in their daily life, inside or outside the class. The data source is students in social student’s class of grade XI in the State Senior High School I Tegaldlimo Banyuwangi. The method which are used in the process of collecting data are observation, interview, and documentation.

The result of this research point out that: (1) Interaction pattern of multi-religion students in social student’s class of grade XI in the State Senior High School I Tegaldlimo Banyuwangi is a form of harmony which appeared in their daily activity in the teaching process (inside) also outside the class. Students did social contact and communication openly, tolerance, respect, and appreciate each other between adherent of a religion. Social interaction pattern of multi-religion students divided into to pattern, they are associative social interaction pattern which appears in the form of teamwork in many kinds of aspects and assimilation. The second is dissociative social interaction pattern which is shown in the form of competition (positive). (2) Proponent factors, they are about students’ consiousness that all religion teach goodness. The students aware about the important of harmony. The influence from family and environment. High tolerance from every student. The consiousness that human is a social creature. (3) More careful in the dialogue of religion. The fanatic student usually makes situation becomes turbid. Non-muslim students feel that their opinion are underappreciated. The different lesson of religion creates social discrepancy.