Upaya Guru Agama dalam menanggulangi kenakalan siswa di MA Al-Ittihad Belung Poncokusumo Malang

ABSTRAK

Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini, kenakalan siswa semakin marak dan menarik perhatian. Permasalahan semakin meningkat, bukan saja dalam frekuensinya tetapi yang lebih mengkhawatirkan adalah karena variasi dan intensitasnya. Yang paling banyak terjadi adalah kenakalan yang sifatnya pelanggaran terhadap norma sosial, diantaranya adalah pergi tanpa pamit orang tua, berani pada orang tua, suka keluyuran, membolos sekolah, dan sebagainya. Upaya guru agama untuk menanggulangi kenakalan siswa betul-betul sangat dibutuhkan dalam menanggulangi kenakalan yang terjadi pada siswa saat ini sangat memprihatinkan. Untuk itu peranan guru agama sangatlah diperlukan, terutama dalam menanamkan nilai-nilai ajaran agama dan menjadi suri tauladan pada anak didik. Upaya yang dimaksud adalah kemampuan guru agama untuk menemukan jawaban berbagai pencegahan problem-problem yang berkaitan dengan moral dan ilmu pengetahuan mereka.

Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan bentuk kenakalan siswa di MA Al-Ittihad Belung Poncokusumo Malang dan upaya guru agama dalam menanggulangi kenakalan siswa di MA Al-Ittihad Belung Poncokusumo Malang.

Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan metode observasi, interview dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tehnik analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data yang tertulis atau dari interview dari pihak-pihak yang terkait.

Dari penelitian ini diperoleh sebuah kesimpulan bahwa, bentuk kenakalan siswa yang terjadi di MA Al-Ittihad Belung Poncokusumo Malang termasuk jenis kenakalan ringan, seperti: membolos, tidak mengerjakan PR, terlambat, pacaran dan lain sebagainya. Dan upaya guru agama dalam menanggulangi kenakalan siswa di MA Al-Ittihad Belung Poncokusumo Malang adalah dengan cara preventif, antara lain: memberi peringatan, menjadi contoh, mengaktifkan kegiatan keagamaan di sekolah, guru agama menjalin kerjasama dengan guru BP, menjalin kerjasama antara pihak sekolah dan masyarakat. Dan upaya kuratif, dengan cara memberikan perhatian khusus pada siswa yang bermasalah dan menekankan pembinaan moral.