Rohim, Itishom Abdu (2019) Perancangan Rumah Sastra di Kota Malang dengan Pendekatan Intangible Metaphor terhadap ruang dan waktu dari Sajak Aku. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
15660121.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (23MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Indonesia mempunyai bahasanya sendiri dengan sejarahnya yang panjang. Para sastrawan adalah pahlawan bahasa bagi kelahiran bahasa Indonesia yang akhirnya bisa menyatukan semua ragam bahasa di Indonesia. Melalui jenis sastra; puisi, prosa dan pentas seni para pahlawan sastra berkarya untuk kemudian menjadi spirit yang berapi-api pada waktu itu (zaman kolonial) untuk meraih kemerdekaan. Lewat karya-karya para pahlawan sastra juga bahasa Indonesia berangsur membaik melalui ejaannya dan juga kosakatanya. Salah satunya adalah sajak “Aku” karya Chairil Anwar yang menyuarakan tentang perjuangan untuk melawan penjajah, melalui karyanya dengan sajaknya yang berenergi mampu mengajak masyarakat Indonesia untuk terus memperjuangkan kemerdekaan. Sayangnya jejak sejarah seperti ini kuranglah diingat di Indonesia dan pengembangan sastranya kurang terwadahi dengan baik. Oleh sebab itu, perancangan rumah sastra dengan mengapresiasi salah satu karya pahlawan sastra (Chairil Anwar) diharap bisa mewadahi pengembangan sastra dan semua kegiatannya.
Perancangan rumah sastra terletak di daerah Soekarno-Hatta kota Malang, yang merupakan dekat dengan aktivitas kota, dan juga dipilihnya kota Malang karena basis pendidikannya yang tinggi. Monumen Chairil Anwar di kota Malang juga memperkuat identitas sastra untuk dibangunnya perancangan tersebut di kota tersebut. Oleh sebab itu, apresiasi terhadap sajak Chairil Anwar diaplikasikan dengan Pendekatan intangible metaphore terhadap ruang dan waktu dengan memperkuat pengalaman ruang dan perubahan waktu yang dinamis pada perancangan. Melalui prinsip-prinspnya yang berusaha menyampaikan spirit dari sajak tersebut melalui bahasa bangunan yang bisa dirasakan dengan pengalaman ruang dan waktu.
ABSTRACT
Indonesia has its own language with a long history. The writers are the heroes of the language for the birth of the Indonesian language which finally can unite all the various languages in Indonesia. Through the type of literature; poetry, prose and the performing arts of literary heroes work to later become a fiery spirit at that time (colonial era) to gain independence. Through the works of Indonesian literary heroes, they gradually improved through their spelling and vocabulary. One of them is the "Aku" poem by Chairil Anwar who voiced about the struggle to fight the invaders, through his work with his energetic poetry that was able to invite the Indonesian people to continue fighting for independence. Unfortunately, this historical footprint is not remembered in Indonesia and the development of the literature is less well- organized. Therefore, designing a house of literature by appreciating one of the works of literary heroes (Chairil Anwar) is expected to accommodate the development of literature and all its activities.
The design of literary houses is located in the Soekarno-Hatta area of Malang, which is close to the activities of the city, and also chosen by the city of Malang because of its high education base. Chairil Anwar's monument in the city of Malang also strengthens the literary identity for the construction of the design in the city. Therefore, appreciation of Chairil Anwar's poetry was applied by using an intangible metaphore approach to space and time by strengthening the space experience and dynamic time changes in design. Through the principles that try to convey the spirit of the poem through building language that can be felt with the experience of space and time.
مستخلص البحث
إندونيسيا لديها لغتها الخاصة مع تاريخ طويل. األديبهم أبطال اللغة لوالدة اللغة اإلندونيسية التي يمكن أن توحد أخيراً جميع اللغات في إندونيسيا. من خالل نوع األدب فالشعر والنثر والفنون المسرحية لألبطال األدبيين تعمل الحقاً لتصبح روحاً نارية في ذلك الوقت العصر االستعماري للحصول على االستقالل. من خالل أعمال األبطال األدب اإلندونيسيين ، تحسنوا تدريجياً من خالل هجائهم ومفرداتهم. أحدهما هو قافية "Aku" التي كتبها جاهيرير أنوار الذي عبر عن النضال من أجل محاربة الغزاة ، من خالل عمله مع شعره النشط الذي كان قادراً على دعوة الشعب اإلندونيسي لمواصلة القتال من أجل االستقالل. لسوء الحظ ، لم يتم تذكر هذه البصمة التاريخية في إندونيسيا ، وكان تطوير األدبيات أقل تنظيماً. لذلك ، فإن تصميم دار األدب من خالل تقدير أحد أعمال األبطال األدبيين (كرسي أنور) من المتوقع أن يستوعب تطور األدب وكل أنشطته.
يقع تصميم المنازل األدبية في منطقة Soekarno-Hatta في ماالنج ، والتي هي قريبة من أنشطة المدينة ، والتي اختارتها مدينة ماالنج بسبب قاعدتها التعليمية العالية. نصب جاهيرير أنوار في مدينة ماالنج يعزز الهوية األدبية لبناء التصميم في المدينة. لذلك ، تم تطبيق تقدير شعر الرئيس أنور باستخدام نهج استعاري غير ملموس للفضاء والزمان من خالل تعزيز الخبرة الفضائية والتغييرات الديناميكية للوقت في التصميم. من خالل المبادئ التي تحاول التعبير عن روح القافية من خالل بناء اللغة التي يمكن الشعور بها من خالل تجربة المكان والزمان
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Samudro, Harida and Wismantara, Pudji Pratitis | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Rumah Sastra; Ruang dan Waktu; Sajak Aku; Chairil Anwar Literary House; Space and Time; Aku Poem; Chairil Anwar البيت األدبي; والفضاء والزمن; جاهيرير أنوار; Aku قافية | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Teknik Arsitektur | |||||||||
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana | |||||||||
Date Deposited: | 15 Mar 2023 11:00 | |||||||||
Last Modified: | 15 Mar 2023 11:00 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/48426 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |