Pengaruh ekstrak etanol serasah daun pinus (Pinus merkusii) terhadap perkecambahan benih jagung (Zea mays L.) varietas Pioneer 21 dan BISI-2

ABSTRAK

Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting untuk mendapatkan perhatian dalam pengelolaannya. Faktor utama yang menyebabkan rusaknya sumber daya hutan adalah manusia, sehingga sangat penting untuk menetapkan suatu model pengelolaan hutan dengan melibatkan masyarakat melalui sistem agroforestri. Pelaksanaan agroforestri di Kabupaten Trenggalek dilaksanakan dengan cara mengkombinasikan tanaman pinus dengan jagung varietas Bisi-2. Permasalahannya yaitu adanya serasah kering daun pinus yang diduga mengandung alelopati, sehingga mengakibatkan persentase perkecambahan benih jagung rendah. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mencari varietas jagung lain yang lebih tahan terhadap adanya senyawa alelopati, salah satunya yaitu varietas Pioneer -21. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol serasah daun pinus (Pinus merkusii) terhadap perkecambahan benih jagung (Zea mays L.) varietas Pioneer-21 dan Bisi-2.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) Faktorial dengan menggunakan 2 faktor dan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi ekstrak serasah daun pinus yang terdiri dari 5 taraf yaitu 0%; 10%; 15%; 20%; dan25% yang diekstrak maserasi dengan pelarut etanol. Faktor kedua adalah varietas jagung yang terdiri dari 2 taraf yaitu Pioneer -21 dan Bisi-2. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan analisis varian (ANAVA) dan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan dilakukan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf signifikan 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh ekstrak etanol serasah daun pinus (Pinus merkusii) terhadap perkecambahan benih jagung varietas Pioneer-21 dan Bisi-2. Perlakuan konsentrasi ekstrak etanol serasah daun pinus (Pinus merkusii) memberikan pengaruh yang nyata pada semua parameter. Konsentrasi 25% merupakan konsentrasi yang paling menghambat proses perkecambahan benih jagung. Sedangkan perbedaan varietas juga memberikan pengaruh yang nyata terhadap perkecambahan benih jagung (Zea mays L.) pada semua parameter. Varietas Pioneer-21 mempunyai tingkat ketahanan terhadap alelopati yang lebih baik daripada varietas Bisi-2 yang ditunjukkan pada parameter persentase perkecambahan (76,5%) dan berat kering (1,1gr). Terdapat pengaruh interaksi konsentrasi ekstrak etanol serasah daun pinus dengan varietas terhadap perkecambahan benih jagung (Zea mays L.), dimana interaksi yang menunjukkan ketahanan terhadap alelopati yaitu konsentrasi 20%, varietas Pioner-21 yang dilihat dari parameter persentase perkecambahan (75%) dan berat kering (1,4gr).

ABSTRACT

Forest is one of the natural resources which is very important to get the attention of the management. The main factor that led to the destruction of forest is human, so it is important to develop a model of community-based forest management through agro forestry system. The agroforestry system in Trenggalek was implemented by combining a pine plant with Bisi - 2 maize varieties. The problem is a dry pine leaves waste suspected to contain allelopathy, thus make the percentage of germination of seed corn in a low. The solution that can be done is looking for other maize varieties that are more resistant to the allelopathy compound, which one of them is Pioneer - 21 varieties. This study is aimed to determine the effect of ethanol extract of pine leaves waste (Pinus merkusii) on the germination of seed corn ( Zea mays L.) Pioneer -21 and Bisi- 2 varieties.

The research design that is used is RAL (completely randomized design) Factorial using 2 factors and 4 replications. The first factor is the concentration of the extract of pine leaves waste which consists of 5 levels that are 0 %, 10 %, 15 %, 20 % and 25 % extracted by maceration with ethanol. The second factor is the corn varieties consisting of 2 levels; Pioneer - 21 and Bisi - 2. Data obtained from this study were analyzed by analysis of variance (ANAVA) and to determine the significant difference, Duncan Multiple Range Test (DMRT) is done at 5 % significance level.

The results showed that there was the influence of the ethanol extract of pine leaves waste on the germination of seed corn varieties and Bisi Pioneer - 21 - 2 . Treatment of concentration of ethanol extract of pine leaves waste (Pinus merkusii) provides significant effect on all parameters. Concentration of 25 % is the concentration of the most inhibiting the germination of seed corn, while the differences in varieties also provide significant effect on the germination of seed corn (Zea mays L.) on all parameters. Pioneer - 21 varieties have resistance level to allelopathy better than Bisi - 2 varieties are shown in parameter germination percentage(76,5%) and dry weight(1,1gr). There is an interaction effect of concentration of ethanol extract of pine leaf litter with varieties for seed germination of corn ( Zea mays L. ), which the interaction that show resistance to allelopathy is the concentration extract of 20 % in Pioner - 21 variety which is seen from the parameter germination percentage(75%) and dry weight (1,4gr).