Upaya pengendalian perilaku menyimpang Siswa Kelas VIII SMP Islam Terpadu Asy-Syadzili di Pakis Kabupaten Malang

ABSTRAK

Penyimpangan merupakan perilaku yang sering kali terjadi dikalangan remaja. Berbagai faktor menjadi alasan terjadinya penyimpangan-penyimpangan ini. Berbagai upaya dilakukan untuk mengendalikan perilaku remaja baik pengendalian pencegahan atau preventif dan juga pengendalian yang bersifat represif. Upaya pengendalian ini. Dengan penanganan sedini mungkin akan mengendalikan perilaku mereka agar menjadi lebih baik kelak ketika mereka berada di tengah di masyarakat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendiskripsikan bentuk-bentuk penyimpangan perilaku siswa kelas VIII SMP Islam Terpadu Asy-Syadzili di Pakis Kabupaten Malang, (2) mengetahui faktor-faktor yang mendorong perilaku siswa kelas VIII SMP Islam Terpadu Asy-Syadzili di Pakis Kabupaten Malang, (3) mendiskripsikan upaya pengendalian perilaku menyimpang siswa kelas VIII SMP Islam Terpadu Asy-Syadzili di Pakis Kabupaten Malang.

Untuk mencapai tujuan diatas, digunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Instrumen kunci adalah peneliti sendiri, dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara mereduksi data yang tidak relevan, memaparkan data dan menarik kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penyimpangan yang terjadi di SMP Islam Terpadu Asy-Syadzili sebagian besar tergolong ke dalam tindakan nonconform yakni tindakan yang tidak sesuai dengan norma yang ada seperti membolos, berbohong, merokok, pacaran, dan juga pelanggaran kedisiplinan yang meliputi keterlambatan, seragam yang tidak sesuai, dan juga tidur di dalam kelas, (2) faktor yang mendorong siswa melakukan penyimpangan-penyimpangan tersebut antara lain faktor pubertas, kebosanan di dalam kelas, manajemen waktu yang kurang, dan juga seragam yang hilang, (3) upaya pengendalian yang dilakukan sekolah antara lain upaya preventif dan reprsif. Upaya preventif atau pencegahan yakni dengan mempertebal pemahaman siswa tentang agama dengan jalan memberi pelajaran diniyah bagi seluruh siswa, adanya program penghafalan Al-Qur’an, selain jalan keagamaan untuk mencegah kebosanan siswa di dalam kelas, guru menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dengan berbagai metode pembelajaran. Sedangkan upaya represif yang dilakukan sekolah dengan memberi sanksi baik sanksi fisik yang ringan, psikologis, maupun ekonomik.

ABSTRACT

Divergence is a behavior that often occurs among teenagers. Various factors is the reasons for these divergences. Various attempts are committed to control the teenagers behavior either prevention or preventive control and repressive control. This control efforts with treatment as early as possible will control their behavior for the better future when they are in the middle of society.

The purpose of this study are to: (1) describe the forms of behavior divergence of grade VIII SMP Islam Integrated Asy-Syadzili in Pakis-Malang, (2) determine the factors that drive the behavior of grade VIII SMP Islam Integrated Asy-Shadzili in Pakis-Malang, (3) describe the efforts to control the divergence behavior of grade VIII SMP Islam Integrated Asy-Syadzili in Pakis-Malang.

To achieve the above objectives, this study used a qualitative approach with descriptive type. Key instrument is the researcher herself, and data collection techniques are observation, interviews, and documentation. Data were analyzed by reducing irrelevant data, presented data and draw conclusions.

The results showed that: (1) the divergence that occurs in SMP Islam integrated Asy-Syadzili largely classified into action non-conform i.e. actions that are not in accordance with the existing norms such as playing truant, lying, smoking, dating, and also a violation of discipline in which includes lateness, unappropriate uniforms, and also sleeping in class, (2) factors that encourage students to undertake divergences are puberty, boredom in the classroom, lack of time management, and missing uniforms, (3) attempts controlling committed by schools is repressive and preventive efforts. Namely preventive efforts are to strengthen students' understanding of religion by giving a diniyah lesson for all students, the Al-Quran memorization program, besides the religious way to prevent boredom of students in the classroom, the teachers create a classroom atmosphere that is pleasant with a variety of learning methods. While repressive efforts undertaken by the school to give detension either physical, psychological, or economic.