Bulqis, Dewi Indra (2019) Translation strategies of Culturally Bound Words used in The Dancer Novel. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
14320062.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRACK
This study investigates the translation strategies used by the translator to translate the culturally bound words found in Ronggeng Dukuh Paruk and its English translation version, The Dancer. This study also investigates what translation strategies are the most used in translating the culturally bound words found within the object of the study. Translation strategies are important since they are mostly used by the translators during the translation process. The translation strategies of culturally bound words can be used by the beginner translator as an example when they try to translate culturally bound words within a novel or other literary composition.
In investigating these novels, the researcher uses the theory of translation strategies proposed by Suryawinata and Hariyanto (2016). To differentiate the culturally bound words, the researcher uses the theory proposed by Newmark (1988) on cultural categories. The research design of this study is qualitative research with the approach of case study as the method. The objectives of this study are to identify and describe the translation strategies that are used within the object. The main instrument in this study is the researcher. The role of the researcher in this study are as data collector and data analyst. The researcher collects the data by reading and scanning the novel then identifies which data are appropriate for the analysis.
There are twenty-five data that are found within the novels. The data is in the form of sentences in Indonesian and its translation of it in English. The findings show that there are five translation strategies that are used in order to translate the culturally bound words. They are descriptive equivalent strategy, cultural equivalent strategy, borrowing strategy, synonym strategy, and literal translation strategy. The strategies that are mostly used by the translator are descriptive equivalent strategy and borrowing strategy. It is also shown that all of the cultural categories proposed by Newmark (1988) are applied in the data.
The next researcher can also do research on translation strategies and its appropriateness on culturally bound words found in many other cultures. Since this study is limited to culturally bound words, the onomatopoeia found during data collection process cannot be included as the data. The next researcher can also cover translation strategies of onomatopoeia within the same object or the other object.
ABSTRAK
Studi ini mengkaji strategi penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah novel Ronggeng Dukuh Paruk dalam menerjemahkan kata-kata yang memiliki unsur budaya ke dalam Bahasa Inggris. Studi ini juga mengkaji strategi penerjemahan apa yang paling sering muncul dan digunakan dalam menerjemahkan kata-kata berunsur budaya dalam novel yang merupakan objek dari studi ini. Hasil dari studi ini dianggap penting karena hasil tersebut menyediakan contoh strategi penerjemahan apa yang dapat digunakan oleh penerjemah pemula dalam menerjemahkan kata-kata yang memiliki unsur budaya. Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi strategi penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan kata-kata berunsur budaya dalam objek terkait. Dalam hal ini peneliti menggunakan teori penerjemahan oleh Suryawinata dan Hariyanto (2016) serta teori kategori budaya oleh Newmark (1988) untuk menganalisis strategi penerjemahan yang digunakan dan mengidentifikasi kategori budaya dari kata yang mengandung unsur budaya.
Studi ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus sebagai metode. Peneliti sebagai instrument penelitian memiliki peran sebagai pengumpul data dan analis data. Peneliti mengumpulkan data dengan membaca dan menyaring data yang dapat digunakan. Data kemudian dianalisis dengan mengelompokkan dan menginterpretasi data tersebur berdasarkan dua teori yang disebutkan di atas.Terdapat dua puluh lima data yang ditemukan dalam studi ini. Data tersebut berupa kalimat-kalimat dalam Bahasa Indonesia dan terjemahannya dalam Bahasa Inggris. Setiap kalimat mengandung satu atau dua kata yang mengandung unsur budaya.
Temuan dari studi ini menunjukkan bahwa terdapat enam strategi yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan kata-kata yang mengandung unsur budaya. Lima strategi yang digunakan ialah: strategi padanan deskriptif, strategi padanan budaya, strategi peminjaman, strategi sinonim, dan strategi penerjemahan harfiah. Strategi yang paling sering digunakan oleh penerjemah untuk menerjemahkan kata-kata berunsur budaya adalah strategi padanan descriptive dan strategi peminjaman. Dari temuan ini juga didapati bahwa kesemua kategori budaya, yang diajukan oleh Newmark (1988) dalam teorinya, ditemukan dalam data-data tersebut.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Syafiyah, Syafiyah | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Translation Strategies; Culturally Bound Words; Cultural Categories Strategi Penerjemahan; Kata Berunsur Budaya; Kategori Budaya | ||||||
Departement: | Fakultas Humaniora > Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris | ||||||
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana | ||||||
Date Deposited: | 14 Mar 2023 09:15 | ||||||
Last Modified: | 14 Mar 2023 09:15 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/48342 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |