Upaya penanggulangan perilaku menyimpang pada Siswa Kelas VIII di MTS Negeri Wonorejo Kabupaten Pasuruan

ABSTRAK

Pendidikan di sekolah diharapkan menyelenggarakan pendidian yang mampu memfasilitasi siswa berperilaku pelajar. Perilaku terpelajar ditampilkan dalam bentuk pencapaian prestasi akademik, menunjukkan perilaku yang beretika dan berakhlak mulia, memiliki motivasi belajar yang tinggi, disiplin, bertangung jawab. Namun pada kenyataanya dalam dunia pendidikkan masih banyak siswa yang perilaku tidak mencerminkan layaknya mereka sebagai orang yang mengenyam pendidikan dan masih banyak siswa yang berperilaku menyimpang dari norma-norma yang berlaku di sekolah. siswa yang berperilaku menyimpang yang terjadi yaitu: pakaian baju sekolah di keluarkan (siwa laki-laki), terlambat datang kesekolah, alpa (tidak masuk sekolah tanpa keterangan), bergurau atau tidak memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung, tidak memakai sepatu hitam, makan dan ngemil di saat jam pelajaran, bolos saat jam terakhir.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Untuk mengetahui perilaku menyimpang yang dilakukan siswa kelas VIII MTs Negeri Wonorejo. (2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa berperilaku menyimpang kelas VIII di MTs Negeri Wonorejo. Untuk mengatahui upaya penanggulangan perilaku menyimpang pada siswa kelas VIII di MTs Negeri Wonorejo.

Untuk mencapai tujuan di atas, digunakan pendekatan penelitian kualitatif, sedangkan dalam pengumpulan data diperlukan metode observasi, interview dan dokumentasi. Dan dalam menganalisi penulis menggunakan analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian secara ringkas menunjukkan bahwa bentuk/jenis-jenis perilaku menyimpang yang dilakukan siswa kelas VIII tergolong penyimpangan sedang. Dan hal-hal yang menjadi penyebab perilaku menyimpang siswa adalah karena pengaruh lingkungankeluarga, lingkunag sekolah, lingkunagn masyarakat. Sedangkan upaya yang dilakukan dengan menggunakan upaya yang pertama preventif yang dilakukan oleh guru IPS dengan pemberian materi penegndalian penyimpangan sosialdan oleh waka kesiswaan dengan mengadakan pembinaan kegiatan sekolah, kedua represif dilakukan oleh pihak sekolah dengan memberikan nasehat, bimbingan dan pengarahan dan ketiga rehabilitasi pembinaan agar memperoleh kembali sikap yang wajar .

ABSTRACT

Education in schools is expected to provide education that is able to facilitate the student to have educated behavior. Educated behavior shown in the form of academic achievement, having ethical and noble behavior, has a high learning motivation, discipline, and responsible. In fact, in the world of education, there are many students behave worst and do not reflect students attitude. There are also many students who deviate from school norms. The example of students who are misbehaving are: uniform issued (boys), coming late to school, negligent (absent from school without explanation), joking or ignoring the teacher, do not wear black shoes, eating and snacking in class, skipping in last hour.

The purpose of this study is: (1) To determine the deviant behavior of the student class VIII MTs Wonorejo. (2) To determine the factors that cause the deviant behavior in class VIII students at MTs Wonorejo. (3) To know the efforts to control the deviant behavior in class VIII students at MTs Wonorejo.

To achieve the above objective, qualitative research approach is used, whereas in collecting the data, observation, interview, and documentation are used. In analyzing the data, the authors uses qualitative descriptive analysis.

The study finds that the forms / types of deviant behavior done by eighth grade students were classified as aberrations. And the things that cause aberrant behavior of students is the influence of family environment, school environment, and community. The efforts to control the deviant behavior in class VIII students by teachers IPS is: first as preventive action is providing social deviation control material by waka kesiswaan by conducting coaching school activities. Second, as repressive action is undertaken by schools to provide advice, guidance and direction and guidance in order to obtain the third rehab back reasonable attitude.