Kontribusi Pariwisata dalam Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Masyarakat Kelompok Marginal Kota Batu

ABSTRAK

Pariwisata sangat berjasa dalam upaya pembangunan ekonomi di suatu daerah yang mengembangkan industri pariwisata. Kontribusi yang diberikan oleh sektor pariwisata terhadap pembangunan ekonomi daerah dapat dilihat dari segi peningkatan kesempatan berusaha, lapangan kerja, pendapatan daerah, dan peningkatan standar hidup. Sektor pariwisata memiliki peran yang besar dalam menumbuhkan kesempatan berusaha maupun minat berwirausaha bagi masyarakat sekitar. Lingkungan obyek-obyek pariwista yang selalu dikunjungi oleh wisatawan-wisatawan baik domestik maupun manca negara memberikan peluang usaha yang cukup menjanjikan, khususnya untuk jenis usaha perdagangan atau distribusi. Bagi masyarakat kelompok ekonomi bawah atau dapat juga disebut dengan masyarakat marginal, peluang usaha tersebut akan dimanfaatkan sebaik mungkin karena tuntutan ataupun dorongan kebutuhan ekonomi yang selama ini selalu menjadi permasalah utama bagi kehidupan mereka. Kota Batu adalah Kota Pariwisata. Adanya industri pariwisata dalam skala yang luas di kota Batu dipastikan memiliki kontribusi penting dalam menumbuhkan peluang berwirausaha bagi masyarakat kota Batu. Berdasarkan hal tersebut maka perlu adanya penelitian lebih mendalam tentang kontribusi pariwisata dalam menumbuhkan jiwa wirausaha bagi masyarakat kota Batu, khususnya bagi masyarakat kelompok marginal.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mendeskripsikan kontribusi pariwisata dalam menumbuhkan jiwa wirausaha masyarakat kelompok marginal di kota Batu, mendeskripsikan jiwa wirausaha yang dimiliki oleh masyarakat kelompok marginal yang melakukan kegiatan wirausaha di sekitar obyek-obyek wisata di kota Batu, mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi oleh masyarakat kelompok marginal selama berwirausaha di sekitar obyek-obyek wisata di kota Batu, dan mendeskripsikan bagaimana cara mengatasi kendala- kendala tersebut.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, yaitu pengumpulan data berupa kata-kata bukan angka dengan tujuan menggambarkan keadaan atau kegiatan yang terjadi di lapangan dan dipilih secara sistematis menurut kategorinya dengan menggunakan bahasa yang mudah dicerna atau dipahami oleh masyarakat umum. Peneliti memilih informan dari lima obyek wisata di kota Batu, antara lain: Alun-Alun Kota Batu, Jawa Timur Park 1, Jawa Timur Park 2, Batu Night Spectacular (BNS), dan Selecta. Dalam rangka memperoleh data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa obyek-obyek wisata memberikan kontribusi dalam menumbukan jiwa wirausaha bagi masyarakat kelompok marginal kota Batu. Kemiskinan dan pengangguran yang dihadapi oleh masyarakat kelompok marginal membuatnya memilih berwirausaha sendiri dan memanfaatkan peluang usaha yang ditimbulkan dari adanya obyek-obyek wisata tersebut. Mereka dengan mudah akan menemukan para pelanggan atau wisatawan yang berkunjung di obyek-obyek pariwisata. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa masyarakat kelompok marginal yang berwirausaha di sekitar obyek-obyek wisata kota Batu memiliki sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan atau jiwa wirausaha yang tangguh antara lain: keberanian, kejujuran, ketekunan, keuletan, kesabaran, ketabahan, positif, rendah hati, dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Namun, sifat kemauan atau daya juang tinggi mereka masih minim, karena kebanyakan dari mereka pasrah dengan keadaan dan tidak berpikir mengenai pengembangan usaha. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Faktor yang paling dominan adalah: Modal yang sangat minim serta kurangnya wawasan dan pendidikan kewirausahaan

ABSTRACT

Tourism deserves the effort of economic development in the region which develops tourism industry. The contribution of tourism sector to local economic development can be seen from the increasing of business opportunities, the employment, local revenue and the improvement of life standard. Tourism sector plays an important role in increasing business opportunities and entrepreneurship interest for its surrounding communities. The environments of tourism objects often visited by domestic and foreign tourists give promising business opportunities. For the lower economic people or called as the marginal people, those business opportunities will be functioned very well because of the economic demands or boosts that has become their main problems in life. Batu City is a Tourism City. It is nown that the existence of wide scale tourism industry has an important contribution in developing entrepreneurship opportunities for Batu people. Based on those aspects, it needs a deeper research on tourism contribution in developing entrepreneurial spirit of Batu people, especially for the marginal ones.
The objectives of this research are to describe the tourism contribution in developing the entrepreneurial spirit among marginal people in Batu City, to describe the entrepreneurial spirit among the marginal people who do entrepreneurial activities around tourism objects in Batu City, to describe obstacles faced by the marginal people during having entrepreneurship around tourism objects in Batu City, and to describe how they overcome those obstacles.

This research used descriptive qualitative approach, that is collecting data in the form of words not numeric with the aim of describing the condition or activities in the field and were chosen systematically based on their categories by using simple and understandable language for public. The researcher chose some informants from 5 tourism objects in Batu City. They consist of Batu City Public Square, Jawa Timur Park 1, Jawa Timur Park 2, Batu Night Spectacular (BNS), and Selecta. In order to collect the data, the researcher used observation, interview, and documentation as the collecting techniques.

The result of research shows that tourism objects give contribution in developing entrepreneurial spirit for the marginal people in Batu City. Poverty and unemployment make them do entrepreneurship and use any business
opportunities produced by the presence of tourism objects. It will be easier for them to get customers or tourists who visit those places. The result also shows that the marginal people who do entrepreneurship around tourism objects in Batu City have great characteristics needed by good entrepreneurs, they are: courageous,honest, determined, persistent, patience, strong, positive, humble, and highly responsible. However, they still have minimum willingness and struggle because most of them give up on the situation and do not think about business development. It is due to some factors. The most dominant factor is the minimum capital and the lack of insight and entrepreneurship education.