Efektivitas jenis-jenis Auksin terhadap Induksi Akar Subkultur tanaman Balsam (Polygala Paniculata L.) melalui teknik In Vitro

ABSTRAK

Prospek tanaman Balsam (Polygala paniculata L.) sebagai tanaman obat untuk skala industri sangat besar, namun belum lengkapnya informasi mengenai teknik budidaya tumbuhan ini menghambat penggunaanya sebagai bahan obat modern. Pengembangan dan peningkatan produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya penyediaan bibit yang berkualitas. Alternatif dalam penyediaan bibit tanaman Balsam dapat dilakukan dengan penanaman secara in vitro. Faktor yang memberikan pengaruh terhadap keberhasilan perbanyakan tanaman secara in vitro adalah zat pengatur tumbuh (ZPT). Zat pengatur tumbuh yang digunakan pada penelitian ini adalah IAA, IBA dan NAA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian IAA, IBA dan NAA terhadap subkultur tanaman balsam.

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Rancangan perlakuan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pemberian 3 jenis auksin. Tiap jenis auksin dengan konsentrasi masing-masing 0,5 ppm, 1 ppm, 1,5 ppm dan perlakuan 0 ppm sebagai kontrol perlakuan. Parameter yang diamati adalah hari tumbuh akar, jumlah akar dan panjang akar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis Auksin yang paling efektif dalam menginduksi akar tanaman Balsam (Polygala paniculata L.) adalah auksin dengan jenis Indole Acetic Acid (IAA). Pertumbuhan akar yang paling efektif yaitu dengan penambahan pada media Indole Acetic Acid (IAA) 0,5 ppm, karena menginduksi akar 17,3 hari setelah subkultur, rata-rata jumlah akar yang tumbuh yaitu 4 akar tiap tanaman dan memiliki panjang akar terpanjang yaitu 2,9 cm tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya

ABSTRACT

Balsam (Polygala paniculata L.) plant prospect as medicinal plant for industrial scale is very big, but the incomplete information about the cultivation technique of this plant hamper its use as modern medicine. Development and improvement of production is influenced by several factors including the provision of quality seeds. Alternative in the supply of Balsam plant seeds can be done by planting in vitro. Factors that affect the success of plant propagation in vitro is a growth regulator substance. The growth regulator substances used in this study were IAA, IBA and NAA. This study aims to determine the effect of IAA, IBA and NAA on the subculture of balsam plants.

This research was conducted at the Tissue Culture Laboratory, Department of Biology, Faculty of Science and Technology, State Islamic University Maulana Malik Ibrahim Malang. The treatment design used was Completely Randomized Design with 3 types of auxin. Each type of auxin with a concentration of 0.5 ppm, 1 ppm, 1.5 ppm and 0 ppm, respectively, as treatment control. Parameters observed were root growing days, root number and root length.

The results showed that the most effective type of auxin in the plant root inducing Balsam (Polygala paniculata L.) is the type of auxin Indole Acetic Acid (IAA). The most effective root growth that is with the addition of the media Indole Acetic Acid (IAA) 0.5 ppm, because it induces the root of 17.3 days after subculture and the average number of roots growing roots of each plant that is 4 with an average length of roots that 2.9 cm was not significantly different from other treatments.