Hubungan antara Resiliensi terhadap penyesuaian diri siswa-siswi kelas X MA Al Maarif Singosari

ABSTRAK

Setiap orang yang tinggal di tempat baru harus menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi sekitar mereka tinggal. Bagi siswa baru yang tinggal dipesantren harus menyesuaian diri dengan kondisi dan lingkungan yang berbeda dari tempat tinggal asalnya. Mereka dihadapkan dengan kegiatan dan jadwal yang sangat padat. Berbagai tekanan dialami oleh siswa dan tidak jarang menimbulkan dampak yang tidak menyenangkan.

Tingkah laku penyesuaian diri diawali dengan stres, yaitu suatu keadaan di mana lingkungan mengancam atau membahayakan keberadaan atau kesejahteraan atau kenyamanan diri seseorang. Agar dapat bertahan dengan lingkungannya, seorang individu perlu membangun resiliensi dalam dirinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat resiliensi dan penyesuaian diri di MA Almaarif dan seberapa erat hubungan antara kedua variabel tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional Populasi adalah siswa kelas X yang tinggal di pesantren. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas X MA Almaarif Singosari yang berjumlah 70 siswa. Teknik sampling dengan menggunakan purposive sample atau sample bertujuan. Metode pengambilan data menggunakan skala sikap model likert dan analisis data dengan menggunakan metode analisis korelasional.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat resiliensi siswa cukup tinggi dengan prosentase sebesar 100%. Sedangkan tingkat penyesuaian diri juga cukup tinggi dengan prosentase sebesar 100% pula. Analisis korelasional menunjukkan bahwa kesua variabel mempunyai hubungan yang signifikan dengan nilai signifikansi 0,00 dan koefisien korelasional menunjukkan angka 0,710 yang berarti terdapat hubungan yang cukup erat antara kedua variabel. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat resiliensi siswa, maka semakin tinggi pula penyesuaian dirinya.

ABSTRACT

Everyone living in the new place have to adjust to the circumstances and the condition around them. The new students who live in boarding school have to adjust to the condition and the environment which are different from their homes. They are confronted with the activities and a hectic schedule. There are some pressures that are experienced by the students and sometimes it is caused to the unpleasant effects.

Behavioral adjustment beginning with stress, a condition in which the environment threatens or endangers the existence or well-being or comfort of a person. In order to survive in their environment, an individual needs to build resilience for him/her self. The purpose of this study is to determine the level of resilience and adjustment in MA Almaarif and how close the relationship between the two variables.

This research is a quantitative correlation of class X student population who live in boarding school. The subjects are students of class X MA Almaarif Singosari, numbering 70 students. Sampling technique using purposive sample. The data collection method using Likert attitude scale model and the data analysis using correlation analysis.

The result of the study shows that the level of resilience of the students is quite high with a percentage of 100%. While the level of the adjustment is also quite high with a percentage of 100%. Correlation analysis showed that the two variables had a significant relationship with a significance value of 0.00 and a correlation coefficient of 0.710 which means there is a fairly close relationship between the two variables. It can be concluded that higher levels of resiliency of the students, the higher of the adjustment of them self.