Sholihah, Siti Hidayatus (2022) Kriteria penetapan illicit enrichment oleh KPK dalam hubungannya dengan tindak pidana korupsi: Analisis pasal 7 huruf (a) Undang-undang nomor 19 tahun 2019. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
18230018.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
INDONESIA:
Korupsi merupakan sebuah kejahatan yang luar biasa (extraordinary crime), karena praktik korupsi merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh hampir setiap negara di dunia. Melalui Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Melawan Korupsi (UNCAC), PBB berupaya mendorong Negara anggota termasuk Indonesia untuk mengkriminalisasi berbagai tindakan korupsi, salah satunya memperkaya diri sendiri secara tidak sah (illicit enrichment). Indonesia memiliki peluang dalam menerapkan aturan illicit enrichment melalui Pasal 7 huruf (a) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, pemaknaan illicit enrichment berdasarkan UNCAC dan peraturan perundang-undangan di Indonesia, dan bagaimana peran lembaga KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dalam penerapan illicit enrichment dalam hukum Indonesia, serta dapat mengetahui peluang pengaturan illicit enrichment dalam tatanan hukum Indonesia.
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif (normative legal research). Penelitian yang dilakukan dengan mengkaji sebuah peraturan perundang-undangan yang berlaku atau diterapkan terhadap sebuah permasalahan hukum-hukum tertentu, dimana objek kajiannya adalah dokumen-dokumen peraturan perundang-undangan, dan cara yang dilakukan di dalam penelitian hukum normatif ialah dengan cara meneliti bahan pustaka yang ada.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa illicit enrichment ini merupakan sebuah tindakan memperkaya diri sendiri secara tidak sah berupa adanya peningkatan aset atau kekayaan dalam jumlah yang cukup besar dari seorang pejabat publik atau individu yang mana tidak dapat dijelaskan asal usulnya secara sah. Peraturan mengenai illicit enrichment ini dapat diterapkan di Indonesia melalui wewenang yang dimiliki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Dalam LHKPN terdapat laporan kekayaan para pejabat/penyelenggara negara yang dapat menjadi langkah awal bagi KPK dalam menentukan kriteria tindakan illicit enrichment sehingga dapat diterapkan di Indonesia.
ENGLISH :
Corruption is an extraordinary crime because the practice of corruption is one of the biggest problems faced by almost every country in the world. Through the United Nations Convention Against Corruption (UNCAC), the United Nations seeks to encourage member states including Indonesia to criminalize various acts of corruption, one of which is illicit enrichment. Indonesia has the opportunity to implement the illicit enrichment rule through Article 7 letter of Law Number 19 of 2019 concerning the Corruption Eradication Commission (KPK).
The purpose of this study was to determine the meaning of illicit enrichment based on UNCAC and legislation in Indonesia, and how the role of the KPK (Corruption Eradication Commission) in the implementation of illicit enrichment in Indonesian law, and can determine the opportunities for illicit enrichment arrangements in the Indonesian Legal order.
This type of research is normative legal research. Research is conducted by reviewing legislation in force or applied to particular legal issues, where the object of study is the documents of legislation, and the way that is done in normative legal research is by examining the existing library materials.
The result of this study is that illicit enrichment is an act of enriching oneself unlawfully in the form of an increase in assets or wealth in a large enough amount from a public official or individual whose origin cannot be explained legally. This regulation on illicit enrichment can be applied in Indonesia through the authority possessed by the LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara). In LHKPN there are reports of the wealth of officials/state officials that can be the first step for the KPK in determining the criteria for illicit enrichment actions so that they can be applied in Indonesia.
ARABIC :
الفسادجريمةغیرعادية،لأنممارسةالفسادهیواحدةمنأكبرالمشاكلالتیتواجههاكلدولةفیالع المتقريبا. منخلالاتفاقیةالأممالمتحدةلمكافحةالفساد،تسعىالأممالمتحدةإلىتشجیعالدولالأعضاءبمافی ذلكإندونیسیاعلىتجريمأعمالالفسادالمختلفة،أحدهاالإثراءغیرالمشروع. لدىإندونیسیاالفرصةلتنفیذقاعدةالإثراءغیرالمشروعمنخلالالمادة7الحرفأمنالقانونرقم 19لعام2019بشأنلجنةالقضاءعلىالفساد .وكانالغرضمنهذهالدراسةهوتحديدمعنىالإثراءغیرالمشروعاستناداإلىاتفاقیةالأممالمتح دةلمكافحةالفسادوالتشريعاتفیإندونیسیا.وكیفدوركك(لجنةالقضاءعلىالفساد) فیتنفیذالإثراءغیرالمشروعفیالقانونالإندونیسي. ويمكنتحديدفرصترتیباتالتخصیبغیرالمشروعفیالنظامالقانونیالإندونیسي. هذاالنوعمنالبحثهوبحثقانونیمعیاري. البحثالذيیتممنخلالمراجعةالتشريعاتالمعمولبهاأوتطبیقهاعلىقضاياقانونیةمعینة،حیثیكون موضوعالدراسةهووثائقالتشريع،والطريقةالتیتتمفیالبحثالقانونیالمعیاريهیمنخلالفحص موادالمكتبةالموجودة. نتیجةهذهالدراسةهیأنالإثراءغیرالمشروعهوفعللإثراءالذاتبشكلغیرقانونیفیشكلزيادةفیا لأصولأوالثروةبكمیةكبیرةبمايكفیمنموظفعمومیأوفردلايمكنتفسیرأصلهبشكلقانوني. ويمكنتطبیقهذهاللائحةالمتعلقةبالإثراءغیرالمشروعفیإندونیسیامنخلالالسلطةالتیتمتلكه الجنةالقضاءعلىالفسادعلىتقريرأصولإدارةالدولة. وفیالشبكةهناكتقاريرعنثروةالمسؤولین/ المسؤولینالحكومیینالتییمكنأنتكونالخطوةالأولىللجنةكیمبرلیفیتحديدمعايیرإجراءاتالإثرا ءغیرالمشروعبحیثیمكنتطبیقهافیإندونیسیا.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Nasyi'ah, Iffaty | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | illicit enrichment; korupsi; siyasah dusturiyah Illicit Enrichment; Corruption; Siyasah Dusturiyah الإثراء غير المشروع؛ فساد؛ سياسة دستورية | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180108 Constitutional Law 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180116 International Law (excl. International Trade Law) |
||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Tata Negara | ||||||
Depositing User: | Siti Hidayatus Sholihah | ||||||
Date Deposited: | 06 Mar 2023 08:54 | ||||||
Last Modified: | 21 Mar 2023 10:33 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/47870 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |