Implementasi teknik pembelajaran mati satu tumbuh seribu (MSTS) dalam meningkatkan hasil belajar penyimpangan sosial pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Tanggul - Jember

ABSTRAK

Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan peserta didik kedalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai yang diharapkan. Namun permasalahan terbesar yang sering dihadapi peserta didik adalah mereka belum mampu menghubungkan antar apa yang mereka pelajari dan bagaimana pengetahuan itu akan digunakan. Faktanya yang terjadi khususnya di SMP Negeri 3 Tanggul-Jember menemukan bahwa pembelajaran yang dilakukan belum mampu mengatasi kesulitan belajar siswa dalam menerima materi yang diajarkan. Para siswa kesulitan untuk merespon materi pelajaran yang diberikan oleh pendidik khususnya materi pembelajaran IPS Terpadu, karena metode yang diajarkan tidak sesuai dengan mata pelajaran IPS Terpadu.

Penelitian ini difokuskan pada materi pembelajaran Penyimpangan Sosial mata pelajaran IPS Terpadu sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VIII A SMPN 3 Tanggul yang terletak di wilayah barat dari Kabupaten Jember. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi dengan teknik pembelajaran MSTS dalam proses peningkatan hasil belajar materi pembelajaran Penyimpangan Sosial mata pelajaran IPS Terpadu pada kelas VIII A SMPN 3
Tanggul Jember.

Metode pengumpulan data dilakukan melalui Observasi, Interview, Dokumentasi, dan Tes.Untuk menganalisis data peneliti menggunakan teknik analisis pengkodingan pada paparan data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi teknik pembelajaran MSTS pada mata pelajaran IPS Terpadu materi penyimpangan sosial berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini berdasarkan data hasil belajar siswa pada siklus I, II, dan III, sebagai berikut presentase pada siklus I sebesar 20,51% dan hasil belajar mencapai rata-rata 60,12 dengan kategori Kurang. Presentase pada siklus II sebesar 43,59 % dan hasil belajar mencapai rata-rata 77 dengan kategori Cukup. Dan presentase pada siklus III sebesar 97,44% dan hasil rata-rata mencapai 80 dengan kategori baik (paham).

ABSTRACT

Learning is essentially an attempt to aiming learners into the learning process so that they obtain learning goals as expected. But the biggest problem often faced by learners is, they have not been able to relating what they are learning and how that knowledge will be used. The fact that occurs, especially in Junior High School Negeri 3 Tanggul – Jember, discovered that the learning has not been able to overcome students' learning difficulties in receiving the material that being taught. The student is hard to respond the subject of materials provided by the teachers, especially in Integrated Social Learning, because the learning method that has been delivered is not appropriate to the Integrated Social Science Subject.

This study focused on the learning material of social divergence in Integrated Social Learning as an effort to improve the student learning outcomes in class VIII A of Junior High School 3 of Tanggul located in the western region of Jember. This study aims to determine the implementation of "Mati Satu Tumbuh Seribu (MSTS)" learning technique in the process of improving the learning outcomes of social divergence material in class VIII A 3 Junior High School of Junior High School 3 of Tanggul – Jember

The method of data collection is getting done through observations, interviews, documentations, and tests. Moreover, to analysed the data, the writer using coding techniques on the data exposure.

The results show that the implementation of "Mati Satu Tumbuh Seribu (MSTS)" learning technique in social divergence of integrated social science study is success in improving student learning outcomes. It is based on student learning outcomes data in cycle I, II, and, III, by following percentage of the cycle I is 20.51 % and the learning outcomes reached an average of 60.12 in the category “Less”. The percentage in the cycle III was 43.59 % and the learning outcomes at an average of 77 in the category of “Adequate”. And the percentage of the cycle III was 97.44 % and the average reached 80 in the categories of “Good” (understand).