Rahmawati, Rahmawati (2008) Potensi dasar manusia menurut Ibnu Taimiyah dan implikasinya dalam pendidikan Islam. Undergraduate thesis, Universitas Negeri Islam Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
04110121.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
Ibnu Taimiyah adalah seorang pemikir dan ulama Islam yang berasal dari Damaskus yang hidup pada abad 14 H. Ia merupakan tokoh yang menjunjung tinggi supremasi Al-Qur’an dan Hadis, ide dan pemikirannya dipengaruhi oleh pemikiran Salaf al-Shalihin, karena itu gerakannya disebut dengan gerakan salaf. Di antara pemikiran Ibnu Taimiyah yang penting dalam filsafat dan teologi adalah pendapatnya tentang kebahagiaan. Kebahagiaan di dunia dan akhirat adalah tujuan manusia dan hanya dapat diperoleh jika manusia mau menerima kebenaran (alhaqq atau al-haqiqat) dan hidup dalam kebenaran. Kebenaran itu hanya berasal dari Allah sebagai pencipta dan sumber segala yang ada. Selalu merasakan kehadiran Allah dalam kalbu melalui zikirnya yang merupakan pengetahuan tertinggi dan dapat memberikan kebahagiaan kepada orang yang mengingat Allah. Untuk mencapai hal itu penting mengetahui adanya potensi dasar yang ada dalam manusia yang berupa potensi beragama yang sangat dominan dalam kehidupan, yang mana memberikan dorongan manusia untuk selalu tunduk dan patuh kepada kekuasaan mutlak yang tidak lain adalah Rabb al-‘alamin. Berpijak dari latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: bagaimana pemikiran Ibnu Taimiyah yang terkait dengan potensi dasar manusia dan bagaimana implikasi pemikiran Ibnu Taimiyah yang terkait dengan potensi dasar manusia dalam pendidikan Islam. Adapun tujuannya mendiskripsikan pemikiran Ibnu Taimiyah yang terkait dengan potensi dasar manusia dan mendiskripsikan implikasi pemikiran Ibnu Taimiyah yang terkait dengan potensi dasar manusia dalam pendidikan Islam.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan penelitian kepustakaan (library research) di mana penulis menggunakan metode dokumentasi. Sumber data primer adalah kepustakaan yang berwujud buku-buku teks, ensiklopedia, monograph dan sebagainya, dan data sekunder adalah kepustakaan yang berwujud jurnal, buletin penelitian dan buku-buku penunjang penelitian ini. Dan menganalisis buku-buku literatur yang mendukung pembahasan skripsi ini. Dalam analisis penulis menggunakan content analisis yakni menganalisis data yang tekstual menurut isinya, artinya melakukan analisis terhadap makna yang terkandung dalam keseluruhan pemikiran Ibnu Taimiyah tentang potensi dasar manusia. Penelitian ini bersifat kualitatif karena uraian datanya bersifat deskriptif, lebih menekankan proses daripada hasil, menganalisis data secara induktif dan rancangan yang bersifat sementara serta hasil penelitian yang dapat dirundingkan.
Hasil analisa menunjukkan bahwa Potensi dasar manusia dalam pandangan Ibnu Taimiyah adalah potensi bawaan yang ada dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir. Potensi dasar tersebut mengarah kepada kebaikan atau hal-hal yang bersifat positif atas dasar naluri dan kecenderungan tauhid, yaitu naluri kepatuhan dan mengabdi kepada Allah tanpa ada kemusyrikan. Akan tetapi, dalam aktualisasi dan realisasinya dalam kehidupan nyata berkecenderungan menyimpang dari tujuan penciptaan manusia. Lingkungan sosial, sebagaimana diwakili oleh orang tua, yang menyebabkan anak menjadi orang Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Untuk mengembangkan dan atau mengarahkan potensi dasar diperlukan suatu proses. Proses tersebut tidak lain adalah proses pendidikan dalam maknanya yang luas. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk membina, mengembangkan, memberdayakan, dan mengarahkan potensi dasar insani agar sesuai dengan yang dikehendaki, sehingga pendidikan hendak membawa potensi dasar manusia kepada tingkatan kesempurnaan, ketika ibadah kepada Allah terlaksana dalam arti yang sebenarnya.
Implikasi adanya potensi dasar manusia menurut pemikiran Ibnu Taimiyah, dapat diorientasikan ke dalam filsafat pendidikan yang lebih humanistik-teosentric yang mana mengikuti aliran konvergensi yang merupakan perpaduan antara (hereditas dan lingkungan), tujuan pendidikan, metode pendidikan dan pendidik serta peserta didik, sehingga diharapkan mampu menjadi salah satu konsep yang tepat dalam upaya memperbarui sistem pendidikan Islam yang yang tidak didasari oleh tauhid dan iman kepada Allah dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dapun saran-saran yang penulis sampaikan antara lain, tidak ada salahnya mengadopsi cara mendidik atau menumbuhkembangkan potensi-potensi yang ada pada diri manusia dengan meneladani tokoh reformer semisal Ibnu Taimiyah yang memiliki keteguhan hati untuk berpegang pada kitabullah dan sunnah rasul supaya tidak hanya memahami pemikiran yang berasal dari para ahli Barat non-muslim, tetapi justru tidak mengenal konsep-konsep kependidikan dari para ahli, para ulama dan para filosof Islam sendiri.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Syahid, M. | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Potensi Dasar Manusia; Ibnu Taimiyah; Implikasinya dalam Pendidikan Islam | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam | ||||||
Depositing User: | Heni Kurnia Ningsih | ||||||
Date Deposited: | 08 Sep 2016 16:00 | ||||||
Last Modified: | 08 Sep 2016 16:00 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/4772 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |