Maulidiah, Mufarikhatul (2014) An analysis of Thematic Progression in University Students’ Argumentative writing. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
10320019.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRACT
A good writing must be coherent. To produce coherent writing, Thematic Progression can be applied since it is used to connect clauses or sentences in a text by organizing Themes and Rhemes. Two of Thematic Progression functions are to strengthen the argumentation delivered by a writer in a text and to smooth the flow of the information. There are many patterns of Thematic Progression that can be used to organize Themes and Rhemes. They are Theme Reiteration, Rheme Reiteration, Split Theme, Split Rheme, Constant Theme, Constant Rheme, Derived Theme, Elliptic Progression, and Juxtaposition patterns. Thus, Thematic Progression is a solution for producing coherent text.
In Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang, argumentative writing is thought in Writing III course which is the highest stage of Writing courses. They have been thought how to make a coherent text. Yet, Thematic Progression is never used as materials in Writing courses’ teaching-learning process. In addition, no Thematic Progression analysis is found in the previous thesis. Hence, this Thematic Progression analysis is conducted to know the coherence of students’ argumentativewriting. In doing the analysis, Halliday and Matthiessen’s theory (2004) was used to analyze the themes and to determine the boundary between Theme and Rheme, Fries’ theory (1994) is used to determine that the analysis of students’ argumentative writings is done per sentence, andEggins’theory (1994)is used to determine the level of coherence of students’ argumentative writings.
The result of this study indicates that theme reiteration pattern is the most frequently used by the students in composing argumentative writings. In addition, 67% of the writings have LESS level of coherence, while the others have FAIR level of coherence.
Thus, this Thematic Progression analysis is very salient to be done by the next researchers since it assists the readers to comprehend more easily about how to make a coherent text using the patterns.
ABSTRAK
Salah satu syarat tulisan atau karangan yang bagus adalah koheren. Membuat tulisan atau karangan yang koheren tersebut dapat dilakukan dengan mempraktekkan tematik progression yang menghubungkan antara klausa-klausa atau kalimat-kalimat dari suatu teks dengan cara mengorganisaskan tema dan rimanya. Diantara dua dari fungsi-fungsi tematik progression adalah untuk memperkuat argumentasi yang disampaikan oleh penulis/pengarang dan memperlancar informasi dari suatu teks ketika seseorang membacanya. Ada banyak rumus tematik progression yang dapat digunakan untuk menorganisasikan tema dan rima dari setiap kalimat dalam suatu teks. Rumus-rumus tersebut adalah theme reiteration, rheme reiteration, split theme, split rheme, constant theme, constant rheme, derived theme, elliptic progression, dan juxtaposition. Oleh karena itu, tematik progression merupakan sebuah solusi untuk membuat teks yang koheren.
Di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, menulis karangan argumentatif telah diajarkan di mata kuliah Writing III yang merupakan tahap paling tinggi dari mata kuliah-mata kuliah Writing. Para mahasiswa telah diajari bagaimana cara membuat sebuah teks yang koheren. Akan tetapi, tematik progression tidak pernah digunakan sebagai materi dalam proses belajar-mengajar mata kuliah-mata kuliah Writing tersebut. Di samping itu, tematik progression belum pernah di bahas atau di angkat sebagai tema skripsi pada skripsi-skripsi sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti mengambil tema tematik progression analisis yang bertujuan untuk mengeahui bagaimana kekoherenan dari karangan argumentatif para mahasiswa. Dalam melakukan analisa tersebut, peneliti menggunakan teori Halliday dan Matthiessen (2004) untuk menganalisa tema dan untuk menentukan batasan antara tema dan rima dalam setiap kalimat, teori Fries (1994) untuk menentukan bahwa analisa tersebut dilakukan berdasarkan setiap kalimatnya, serta teori Eggin (1994) untuk menentukan lefel kekoherenan dari karangan argumentatif para siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumus theme reiteration merupakan rumus yang paling sering digunakan oleh para mahasiswa ketika mengarang karangan argumentatif. Di samping itu, 67% dari karangan argumentatif para mahasiswa memiliki lefel kekoherenen “kurang” dan sisanya memiliki lefel kekoherenan “cukup”.
Jadi, analisa tentang tematik progression sangatlah penting untuk dilakukan oleh para peneliti selanjutnya karena akan sangat membantu para pembaca untuk memahami secara lebih mudah bagaimana cara membuat sebuah teks yang koheren, yaitu dengan menerapkan rumus-rumus tematik progression.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Octaberlina, Like Raskova | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Theme; Rheme; Thematic Progression Tema; Rima; Tematik Progression | ||||||
Departement: | Fakultas Humaniora > Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris | ||||||
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana | ||||||
Date Deposited: | 02 Mar 2023 09:54 | ||||||
Last Modified: | 02 Mar 2023 09:54 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/47695 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |