Aziz, Azizah Abd (2015) Inkonsistensi pengaturan pendirian bangunan rumah tinggal di Atas Laut: kajian Undang-undang Hukum Positif dan Fikih Lingkungan. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
11220076.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRACT
Indonesia is the largest archipelagos in the world, as a developing country Indonesia is currently carrying out development in all fields one of them in coastal areas, development occurs not only in space but also do land in the sea. Population growth is occurring very rapidly affect the need for a place to stay while the availability of land on the mainland that led to diminishing sea space also applies as a place to build a house. Development activities mainly constructing on the sea either consciously or unconsciously coastal communities to make changes to the physical, chemical and / or biological environment. These activities also have to go through the licensing regime is in the process of setting irregularities occurred permitsbuild a house on the sea.
In this study, there is a formulation of the problem, are: 1) How inconsistency licensing arragements of establishment residential building on the sea? 2) How the opinion of jurisprudence environmental on inconsistency licensing arragements of establishment residential building on the sea ?
This research classified into types normative legal research (Juridical normative). This study is called library research. The approach used in this research is the approach of legislation (statue approach), source of legal materials used are secondary data. The method of data collection is done by means of literature study. In this study the data analytical method used is descriptive method.
The results showed that there was a difference in giving permits to establishment residential building on the sea between the laws of the Republic of Indonesia no. 27 of 2007 on the management of coastal areas and small islands with law no. 32 of 2009 on environmental protection and management. Opinion of inconsistency licensing arragements of establishment residential building that should it not be denied entry because of these activities affectnot even bring the benefit that can only be realized with the maintenance needs that are Dharuriyat, hajiyat, and needs tahsiniyat form of religious nurture, nourish the soul, nurturing sense, maintain the honor and descent, and maintain the property of the residents of the house.
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia saat ini sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang mencakup seluruh wilayah di Indonesia salah satunya di wilayah pesisir, pembangunan terjadi tidak hanya di ruang darat akan tetapi juga dilakukan di ruang laut. Pertambahan penduduk yang terjadi dengan sangat pesat mempengaruhi akan kebutuhan tempat tinggal sedangkan ketersediaan lahan di daratan semakin berkurang yang meyebabkan ruang laut juga terpakai sebagai tempat untuk mendirikan rumah. Kegiatan pembangunan terutama pendirian bangunan di atas laut baik secara sadar maupun tidak sadar masyarakat pesisir melakukan perubahan terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup. Kegiatan ini juga harus melalui sistem perizinan yang dalam proses tersebut tejadi ketidaktetapan pengaturan peizinan membangun rumah di atas laut.
Dalam penelitian ini, terdapat rumusan masalah yaitu : 1) Bagaimana inkonsistensi pengaturan perizinan mendirikan bangunan rumah tinggal di atas laut? 2) Bagaimana pandangan fiqih lingkungan terhadap inkonsistensi pengaturan perizinan mendirikan bangunan rumah tinggal di atas laut?
Penelitian tergolong kedalam jenis penelitian hukum normatif (yuridis normative). Penelitian ini disebut penelitian kepustakaan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan (statue approach). Sumber bahan hukum yang digunakan adalah data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan. Dalam penelitian ini metode analitis data yang digunakan adalah metode deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perbedaan dalam pemberian perizinan mendirikan bangunan di atas laut antara undang-undang republik indonesia nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dengan undang-undang no. 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Pandangan fiqih lingkungan terhadap inkonsistensi perizinan mendirikan bangunan bahwa sebaiknya hal tersebut tidak diizikan karena kegiatan tersebut berpengaruh bahkan tidak membawa pada kemaslahatan yang hanya dapat terwujud dengan terpeliharanya kebutuhan yang bersifat dharuriyat, hajiyat, dan kebutuhan tahsiniyat berupa memelihara agama, memelihara jiwa, memelihara akal, memelihara kehormatan dan keturunan serta memelihara harta dari penghuni rumah.
مستخلص البحث
إندونيسيا أكبر أرخبيل في العالم. هي بلدة نامية. إندونيسيا يتنفّذ التنمية في جميع المجالات. هذه التنمية يشمل علي جميع الولاياة في إندونيسيا, مثل في ولاية الساجل. التنمية ليس في البرّ فقط ولكنّ في ولاية البحر أيضا. زيادة سكّان يؤثر إلى احتياج السكن. وأمّا البر ناقص. هذا يسبب على استخدام ولاية البحر في بناء السكن.
هذا البحث له أسئلة البحث: ١) كيف تضارب عن تنظيم الاذن تنظيم البناء الساكن على البحر ؟ ٢) ما رأي فقه البيئة على تضارب عن تنظيم الاذن تنظيم البناء الساكن على البحر ؟
تصنيف البحوث في أنواع البحوث المعياري. و هذا ما يسمى الدراسة مكتبة البحوث أو البحث في المكتبة. الهج المتبع في هذا البحث هو منهج التشريع (النهج التمثال)، مصدر المواد القانونية المستخدمة هي البيات الثانوية. ويتم طرق جمع البيانات عن طريق دراسة الأدب. في هذه الدراسة المنهج التحليلي بيات المستخدم هو المنهج الوصفي.
اظهرت اختلاف النتائج بين اعطاء الاذن في بناء السكن على البحر بين القانون رقم ٢٧ سنة ٢٠٠٧ بشأن إدارة المناطق الساحلية والبزر الصغيرة و القانون رقم ٣٢ سنة ٢٠٠٩ عن الحماية وإدارة البيئة. وعرض الفقه البيئة أنّ تضارب إعدادات المباني الساكنية بناء على البحرالتى لا ينبغى أن تمنع من الدخول بسبب هذه الأنشطة لا تؤثر حتى تحقيق الفوائد و لا يحمل إلى المصلحة. فوجوده بحماية الاحتياج الضروريّة, هاجّية, واحتياج تحسينيّة بحماية الدّين, حماية النفس, والعقل و الكرامة و حماية النسل وحماية المال من الساكن المنزّل.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Jundiani, Jundiani | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | House; Sea; permits; Environment; Rumah; Laut; izin; Lingkungan; البيت; البحر; تصاريح والبينة | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Bisnis Syariah | ||||||
Depositing User: | Fadlli Syahmi | ||||||
Date Deposited: | 01 Mar 2023 14:04 | ||||||
Last Modified: | 01 Mar 2023 14:04 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/47615 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |