Sholihah, Ni’matus (2011) An Analysis of Speech disorder of an Aphasic character in Shine movie. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Full text)
07320105.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRACT
Speech is the motor activity by which sound patterns (phonemes) are produced by the respiratory, laryngeal, and oral structures to communicate. Although God has created human being as perfect as possible, but God still give sufficiency and shortcoming. It is because nobody is perfect. One of the frailties refers to human’s speech system, which is categorized as speech disorder. Speech disorders refer to difficulties producing speech sounds or problems with voice quality. They might be characterized by an interruption in the flow or rhythm of speech, such as stuttering, which is called dysfluency. Therefore, this study describes the speech disorder occurred to an aphasic character in Shine movie.
This study is aimed to find out how the aphasic character produces the language. Therefore, this study focuses on seeking the kind of speech disorder occurred to the conversation when the aphasic character produces language in Shine movie. It also describes the way aphasic character produces language.
This study uses descriptive qualitative method that emphasizes on specific case of speech production disorder occurred to the aphasic character in Shine movie. Therefore, it is interesting to observe this character in order to find out the kinds of speech disorder produced and the way aphasic man articulates language. The data are in the form of words, phrases, and sentences which are collected by observing his utterances in Shine movie.
The result of this study shows that David Helfgot’s utterances have some kinds of speech disorder, namely fluency disorder (repetition of word, phrase, and sentences, and prolongation of phrase and word), articulation disorder (addition, omission, substitution, and distortion), and voice disorder (disorder of loudness and pitch, and flat intonation). Moreover, this study also describes that aphasic man is good in repeating sentence, always produces long utterances, sometimes makes incoherence sentence, and uses lack of eye contact.
Finally, after finishing this study the writer expects that this study is useful for the students, teachers, and the next researchers who will conduct the research in the same field. Moreover, the writer also suggests to all of people not to care a rap an abnormal people because they are the same as the normal people that need love, affection, attention, and also they have brilliant competence. It is because every weakness certainly has strength.
ABSTRAK
Berbicara adalah aktivitas motorik yang mana pola bunyi di produksi oleh respirator (pernapaan), laringal (pita suara), dan struktur lisan untuk berkomunikasi. Meskipun Allah telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, tapi Dia masih memberikan kelebihan dan kekurangan. Ini karna di dunia ini tak ada satupun makhluk yang sempurna. Salah satu dari kelemahan itu mengacu pada sistem suara manusia, yang dikategorikan sebagai Gangguan berbicara. Gangguan berbicara mengacu pada kesulitan memproduksi suatu bunyi atau permasalahan pada kualitas suara. Dia bisa ditandai dengan gangguan dalam irama suara, seperti berbicara gagap, atau bisa disebut dengan dysfluency. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk menguraikan gangguan berbicara yang terjadi pada orang yang terkena aphasia di film Shine.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaiman cara orang aphasia memproduksi bahasa. Oleh karena itu, penelitian ini fokus pada tipe-tipe gangguan berbicara yang terjadi dalam percakapan ketika orang aphasia memproduksi bahasa di film Shine. Ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan cara orang aphasia memproduksi bahasa.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang menekankan pada kasus gangguan berbicara yang terjadi pada orang aphasia di film Shine. Maka dari itu, ini sangat menarik untuk mengamati karakter di film ini supaya menemukan macam-macam gangguan berbicara dan cara orang aphasia mengucapkan kalimat-kalimat. Data dari penelitian ini berupa kata-kata, frase, dan kalimat-kalimat yang dikumpulkan dengan cara mengamati ucapan-ucapan orang aphasia di film Shine.
Hasil dari penilitian ini menunjukkan bahwa ucapan-ucapan David Helfgot mengandung beberapa macam gangguan berbicara, yakni gangguan artikulasi, gangguan kelancaran (fluency), dan gangguan suara. Selanjutnya, studi ini juga mendeskripsikan cara orang aphasia memproduksi kalimat, yakni kemampuan dia untuk mengulang suatu kata atau kalimat sangat bagus, dia selalu mengucapkan kalimat yang panjang, dan terkadang membuat kalimat yang tidak koheren dengan lawan bicaranya, dan dia menggunakan ketiadaan kontak mata.
Akhirnya, setelah penyelesaian penelitian ini penulis berharap bahwa penelitian ini berguna untuk para pelajar, guru, dan peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian di bidang yang sama. Selanjutnya, penulis juga menyarankan pada semua orang agar tidak meremehkan orang-orang tidak normal karena mereka juga sama dengan orang normal yang membutuhkan cinta, kasih sayang, perhatian, dan juga memiliki kemampuan yang hebat. Ini karena setiap kekurangan/kelemahan pasti ada kelebihan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Syafiyah, Syafiyah | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Speech Disorder; Aphasic; Shine movie; Gangguan Berbicara; Orang Aphasia; Film Shine | ||||||
Departement: | Fakultas Humaniora > Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris | ||||||
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri | ||||||
Date Deposited: | 01 Mar 2023 14:31 | ||||||
Last Modified: | 01 Mar 2023 14:31 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/47538 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |