Gratitude expressions and its responses used by the characters of Silver Lining Playbook Movie: A different Gender and Age Factor analysis

ABSTRACT

People often show appreciation to express thanks to other people because of some reasons such as receiving help, a gift or other favours. Therefore, it is a positive emotion or attitude acknowledgment of a benefit. However, gratitude can also be used for negative emotion when it is used ironically. Depending on different gender and age factor, the expression of gratitude can be delivered in different way because of some reasons and some condition. This research purposes to describe the similarities or differences of gratitude expressions and responses used by the characters in “Silver Lining Playbook” movie. It is to know the way of the characters either different gender and age factor express and respond to gratitude showing either positive or negative emotion.

This research focuses on analyzing types of gratitude expressions and gratitude responses and how gratitude expressions and gratitude responses are used by the characters of “Silver Lining Playbook” movie. This study applies descriptive qualitative method in finding gratitude expressions and gratitude responses strategies those are used by the movie characters based on Hymes’ theories, Columas’ theory and Scollon and Scollon’s theory. Then, the researcher analyzed the data and also discussed by using theory.

The finding shows there are three strategies of gratitude expression and two strategies of its responses in which these gratitude strategies are combined by some politeness strategies. Furthermore, women are more polite than men. Women usually show their feeling expressively, emotionally and politely. Furthermore, men express gratitude much in formal situation and the women express much in informal situation. Women usually can express gratitude in all conditions and situations.

The researcher has some suggestions for the next researcher. She recommends the next researcher to use the data from the real life, such as the political debate, the speech of president or proselytizer, or in daily communication, such as in the market, party, school, etc. and to use other theories which deal with the study.

ABSTRAK

Seringkali seseorang menunjukkan rasa hormat mereka dengan mengucapakan kalimat terimakasih kepada orang lain, hal ini terjadi dikarenaka beberapa sebab seperti mendapatkan bantuan, hadiah atau suatu hal lain yang menguntungkan. Maka dari itu, ungkapan terimakasih merupakan dalah satu dari emosi positif. Akan tetapi, rasa syukur ini bisa bermakna laen, yaitu sebagai emosi negative apabila digunakan dengan bahasa ironi. Perbedaan jenis kelamin dan faktor usia mempengaruhi cara penyampaian rasa syukur seseorang, beda pembicara dapat mempengaruhi makna dari ungkapan rasa syukur tersebut, tergantung dari situasi dan kondisi. Penelitian ini berupaya untuk menggambarkan persamaan dan perbedaan dari ekspresi ungkapan terimakasih dan responnya sesuai dengan ungkapan yang digunakan oleh pemain dari film “Silver Lining Playbook”.

Penelitian ini berpusat pada analisa tipe ungkapan terimakasih dan responnya dan bagaimana para pemain film “Silver Lining Playbook” dalam menggunakan ungkapan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode qualitative deskriptif untuk menemukan ungkapan terimakasih dan responnya yang sering digunakan oleh para pemain dalam film sesuai dengan teorinya Hymes, Columas, dan Scollon and Scollon. Maka dari itu, peneliti menggunakan teori tersebut untuk menganalisa dan berdiskusi tentang pembelajaran ini.

Dalam penemuan ini menunjukkan adanya tiga tipe dari ungkapan terimakasaih dan dua tipe dari respon berterimakasih. Dalam pengungkapan ini di kombinasikan dengan strategi kesopanan. Dari sini terlihat bahwa perempuan lebih sopan daripada laki-laki. Perempuan cenderung lebih berekspresi, beremosi dan lebih sopan. Selain itu laki-laki sering berterimakasih dalam keadaan yang resmi, sedangkan perempuan di keadaan yang informal.

Di samping itu, peneliti juga mempunyai beberapa pesan untuk peneliti selanjutnya. Dia merekondasikan untuk menggunakan data dari kehidupan nyata, seperti debat politik, pidato president atau percakapan sehari-hari (percakapan di toko, pesta, sekolah dan lain sebagainya). Dan juga untuk menggunakan teori lainnya yang sesuai dengan pembelajaran ini.