Authar, Nailul (2013) Psycholinguistic study on Silent Pause in The Hobbit an Unexpected Journey. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
09320063.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (998kB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRACT
In conversation we may feel fluent in the way we deliver our speech especially in English language. Whereas, if we observe and analyze our self, we will find that in the middle of our speech we often repeat talking a word or a sentence and pauses it. At this point, they just keep silent for a while or make some pauses. According to Clark and Clark (1977) silent pause is a period of no speech between words. In this research, the researcher investigates about silent pause which has been done by some characters in the Hobbit Movie. The researcher wants to discuss functions which are used by some characters.
This research is using descriptive qualitative. Qualitative research is done to describe and analyzed the phenomena on the use of silent pauses that usually appear in a movie. Therefore, the researcher tries to describe of silent pauses used in The Hobbit an Unexpected Journey movie. The researcher analyzed the data by using Grace’s theory of silent pause.
The researcher finds that most of the functions of silence presented by Grace are used by the characters. The most dominant function is anger and displeasure which contain sixteen data of fifty nine data, followed by disapproval which contains twelve data. After that cooperation is in the position three which contain eleven data. Next sorrow, indifference, and confusion, each of them contain fourth data in the whole of the movie. In contrary malice/contempt/and jealousy is not found in the data.
The researcher suggests for the next researchers can investigate the same field that is in silent pause and they can use another theory of silent pause such as Caroll (1985). It is also suggested for the next researcher to investigate another field of psycholinguistic study such as hesitation and filled pause to enhance the knowledge on pauses.
ABSTRAK
Didalam pembicaraan terkadang kita sering merasa bahwa ketika kita bicara kita lancar dalam membawakannya, khususnya ketika berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris. Padahal, ketika kita mau mengamati dan mentelaah lebih lanjut pada diri kita, kita akan menemukan bahwasanya kita sering melakukan pengunlangan dalam berbicara dan menjedanya. Pada waktu ini, mereka hanya diam sesaat atau melakukan jeda ditengah obrolan mereka. Menurut Clark dan Clark (1977) silent pause adalah dimana ada masa untuk diam sesaat antara satu kata dengan kata yang lain. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti tentang diam sesaat yang telah dilakukan oleh para krakter yang berada dalam film The Hobbit. peneliti ingin mendiskusikan fungsi dari silent pause tersebut yang telah dilakukan oleh beberapa karakter.
Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk mendiskripsikan tentang fenomena pada penggunaan silent pause yang biasanya terdapat pada beberapa film. Oleh karena itu, peneliti mencoba mendiskripsikan silent pause yang digunakan pada film The Hobbit an Unexpected Journey. Peneliti menganalisa data dengan menggunakan teori yang telah dikemukakan oleh Grace.
Peneliti menemukan bahwasanya kebanyakan dari karakter melakukan silent pause menggunakan teori fungsi dari silent pause yang telah diperkenalkan oleh Grace. Fungsi yang paling dominan adalah anger and displeasure yang mana berisi enam belas dari lima puluh Sembilan data, disusul oleh disapproval yang berisikan dua belas data. Setelah itu cooperation diposisi ke tiga yang berisi sebelas data. Kemudian sorrow, indifference, dan confusion, yang masing-masing berisikan empat data dalam keseluruhan film tersebut. Kebalikannya malice/contempt/and jealousy tidak ditemukan pada film tersebut.
Peneliti menyarankan untuk peneliti-peneliti selanjutnya agar dapat meneliti pada bidang yang sama yaitu silent pause dan mereka dapat menggunakan teori yang berbeda dari silent pause itu sendiri seperti halnya Caroll (1985). Peneliti-peneliti selanjutnya disarankan agar bisa meniliti bidang yang lain dari psikolinguistik sepertihalnya hesitation dan filled pause untuk bisa lebih memperkaya ilmu dari diam sesaat itu sendiri.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Basri, Basri | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Psycholinguistic; Silent Pause; Psikolinguistik; Silent Pause | ||||||
Departement: | Fakultas Humaniora > Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris | ||||||
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana | ||||||
Date Deposited: | 27 Feb 2023 13:29 | ||||||
Last Modified: | 23 Jun 2023 14:34 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/47407 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |