Anshori, Anshori (2014) Perubahan sosial budaya masyarakat Burneh Kecamatan Burneh asca dibangunnya jembatan Suramadu di Kabupaten Bangkalan Madura. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
10130029.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Pembangunan jembatan Suramadu di Bangkalan menjadikan motif utama masyarakat Bangkalan agar dapat memperkenalkan isi dari kebudayaan yang ada di Bangkalan utamanya di desa Burneh. karena nilai-nilai budaya Masyarakat Burneh sangat menjadi ciri khas tersendiri dalam menandai kearifan lokal desa Burneh itu sendiri.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Untuk mendiskripsikan respon masyarakat Bangkalan terhadap dibangunnya jembatan Suramadu, (2) Untuk mendiskripsikan kondisi sosial budaya masyarakat Bangkalan pasca dibangunnya jembatan Suramadu.
Untuk mencapai tujuan diatas, digunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis kualitatif deskriptif. Instrumen kunci adalah peneliti sendiri, dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasi data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Adanya pembangunan Suramadu menjadi perhatian masyarakat dan juga banyak menimbulkan respon dikalangan masyarakat Madura khususnya masyarakat Bangkalan yang menjadi satu-satunya kabupaten yang paling dekat dengan Suramadu dari pada tiga kabupaten lainnya (Sampang, Pamekasan, dan Sumenep). Namun adanya wacana pembangunan daerah tersebut yang berupa pembangunan jembatan Suramadu menimbulkan pro dan kontra sehingga pembangunan jembatan Suramadu cukup lama dari munculnya rencana terhadap pembangunan tersebut. Adanya respon kontra datang dari kalangan kyai Madura yang sempat menolak adanya pembangunan Suramadu karena dinilai dampak Suramadu akan memberikan dampak yang buruk terhadap perkembangan moral bagi masyarakat Madura utamanya pemuda-pemudi yang akan menjadi generasi penerus di Madura.
Respon pro datang dari aparatur daerah yang mempunyai persepsi bahwa adanya pembangunan jembatan Suramadu menjadi potensi yang sangat besar dalam mengembangkan peradaban masyarakat Madura, Sehingga dengan adanya dua pandangan tersebut akhirnya pemerintah mengumpulkan semua elemen masyarakat dan memusyawarahkan adanya pembangunan jembatan Suramadu yang sekaligus ditetapkan dalam rapat tersebut hasilnya bahwa jembatan Suramadu akan dibangun untuk menghubungkan pulau Madura dengan kota Provinsi Surabaya. (2) Kondisi sosial budaya masyarakat Bangkalan mengalami perubahan, perubahan tersebut terjadi pada aspek-aspek tertentu. Perubahan yang sangat menonjol terlihat pada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kebanyakan masyarakat memandang adanya Suramadu sebagai wahana dalam mengembangkan prekonomiannya, karena dengan adanya Suramadu akan membuka peluang besar terhadap masyarakat Bangkalan utamanya masyarakat desa Burneh untuk berjualan di kaki jembatan Suramadu. Banyak masyarakat yang awalnya menjadi pedagang kaki lima dengan dibangunnya Suramadu mereka mempunyai warung sendiri di dekat-dekat Suramadu. Pada sisi yang lain perubahan tersebut juga terlihat pada aspek pendidikan masyarakatnya, terbukti dengan adanya Suramadu fasilitas pendidikan semakin lengkap serta banyak pelatihan-pelatihan yang berupa seminar, diklat, dan worshop diadakan di Madura yang pematerinya dari luar pulau Madura, hal ini disebabkan karena mudahnya akses transportasi sehingga segala keinginan masyarakatnya dapat terpenuhi dengan baik. Yang lebih mangagumkan lagi Suramadu memberikan kesadaran yang sangat signifikan terhadap pengembangan budaya masayarakat Bangkalan, hal ini dapat dilihat dari hasil karya masyarakat Bangkalan berupa batik Madura. Karena sebelum adanya Suramadu batik di Madura hanya berpusat di kabupaten Pamekasan saja. Namun, setalah ada Suramadu produksi batik Madura semakin luas terutama di daerah Bangkalan. Karena dengan adanya Suramadu pula hasil cipta masyarakat Madura dapat dikenal oleh masyarakat luar Madura.
ABSTRACT
Suramadu bridge building in Bangkalan became a major motif of Bangkalan societies in order to introduce the culture in Bangkalan itself, especially in Burneh. because cultural values of Burneh Societies were a distinctive characteristic in marking local wisdom of Burneh village itself.
The purpose of this study was to: 1) to describe the society responses of Bangkalan societies toward Suramadu bridge building, 2) To describe the socio cultural condition of Bangkalan societies of post Suramadu bridge building.
To achieve the objectives described above, used of qualitative research approach with a descriptive qualitative .Instrument was the key itself, and the data collection techniques used were observation techniques, interview techniques, and documentation techniques. Data analysis was done by working with data, organizing data, choosing into manageable units, combining, searching and finding patterns, discovering what was important and what was learned, and deciding what can be told to the others.
The results showed that: 1) there was Suramadu building became a concern of societies and also raised many responses among the Madurese societies, especially in Bangkalan which became the only district closest to the Suramadu from the other three districts (Sampang, Pamekasan, and Sumenep). Yet the building discourse about Suramadu bridge building raised the pros and cons, so Suramadu bridge building have been in long time from the first planning that building. There was a counter response coming from amongst of Kyai Madura, which have pushed the Suramadu building because it would give bad impacts to societies on the moral development for Madurese societies, especially youth who will be the next generation in Madura. The response of pros came from the districts apparatus that have the perception that the Suramadu bridge building was the huge potential in expanding the Madurese civilization. As with the two views of government eventually collected all elements of society and discussed the Suramadu bridge building that once set in the meeting and the results that Suramadu Bridge will be built to connect the Madura Island and Surabaya city Province. 2) Social Conditions Bangkalan culture changed, but the changes were only in certain aspects.
The most obvious changes were seen in the socio-economic conditions of societies. Most people looked at the Surmadu as a vehicle in developing the economic system, with Suramadu will open great opportunities for Bangkalan societies, especially for Burneh societies to vend at the foot of the Suramadu Bridge. Initially, many people became street vendors but with Suramadu they have their shop in the near of Suramadu. In another aspect of these changes were also seen in the educational aspects of the societies, evidenced by the more complete of educational facilities as well as many training courses in the form of seminars, training, and workshop that held in Madura that the soldering came from the outside of Madura island, it was because easy access transportation to all the desire of the societies can be met very well. Again it given consciousness a very significant expansion of Bangkalan societies culture, this can be seen from the work of Bangkalan societies like Madura Batik. Before its building, Madura Batik was just in Pamekasan only. However, with Suramadu Madura batik production was immense, especially in the area Bangkalan. Other hand, it became artificial by Madurese societies itself that can be identified by the outside of Madura future.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Zuhroh, Ni’matuz | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Perubahan Sosial Budaya; Jembatan Suramadu; Social and Cultural Changes; Suramadu Bridge | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial | ||||||
Depositing User: | Koko Prasetyo | ||||||
Date Deposited: | 24 Feb 2023 10:29 | ||||||
Last Modified: | 24 Feb 2023 10:29 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/47337 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |