An analysis on speech act found in Barack Obama’s response to Libyan Conflict

ABSTRACT

This research focuses on analyzing speech acts found in Barack Obama’s response to Libyan conflict based on Searle’s theory. “Barack Obama’s response to Libyan conflict” was chosen by the researcher as the object of the research first of all because speech act is commonly analyzed in the daily conversation such as in movie and comic; secondly, this speech is included the newest issue of Obama’s speech; third one, in this speech researcher found many linguistic phenomena that are very interesting to elaborate. This study means to explain the relationship between theory of speech act theory and its practice. The design of this study is descriptive qualitative and the main instrument of this research is the researcher itself. From those three levels of speech acts, the researcher focuses the discussion of this study on illocutionary act since this is the central of central to the concept of a speech act. According to John R. Searle, speech act is often meant to refer just to the same thing as the term illocutionary act.

The finding of this study shows that in the speech, Obama uses 5 types of illocutionary acts; assertive, directive, comissive, expressive and declarative and 3 functions; competitive, convivial and c.ollaborative of illocutionary acts. The most dominant illocutionary act in the speech of Barack obama’s respond is assertive illocutionary act which contains 29 data. The second is commissive with 13 data. And the third is expressive with 6 data and the last is directive with 5 data. The most function that is used by Obama is collaborative. It shows that Obama is very careful in using his utterances. He prefers to use explaining, thanking, promising than ordering, accusing or refusing.

As the result of the study, it is suggested to students of English to learn more about speech acts for the sake of enriching discourse studies. It is also suggested that this research gives empirical data to English lecturers about speech acts and encourage them to conduct the research of different objects of study. Furthermore, it is also suggested to future researchers to continue in conducting the research about speech acts because there are still many areas which are possible to investigate broader.

ABSTRAK

Penelitihan ini fokus pada analisa tindak tutur yang digunakan pada respon Barack Obama pada konflik Libya berdasarkan teori Searle. “Analisis Tindak Tutur pada Respon Barack ObamaTerhadap Konflik Penduduk Libia” dipilih oleh peneliti sebagai objek penelitihannya karena beberapa hal; yang pertama tindak tutur sering dianalisa dalam percakapan sehari-hari seperti komik atau film; yang kedua pidato obama ini mengandung isu terbaru dalam pidato obama ketika peneliti memilih dari sekian banyak pidato obama. yang ketiga, dalam pidato ini peneliti telah menemukan hal-hal yang berhubungan dengan tindak tutur. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara teori tindak tutur dengan prakteknya. Desain penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan instrument utamanya adalahpeneliti sendiri. Dari ketiga tingkatan tindak tutur, peneliti focus untuk menjelaskan illocutionary act karene illocutionary act merupakan fokus dari tindak tutur itu sendiri. Menurut Searle, tindak tutur sering kali digunakan hanya untuk menjelaskan illocutionary act.

Penemuan yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa Obama menggunakan 5 tipe illocutionary acts; assertive, directive, comissive, expressive dan declarative dan 3 fungsi illocutionary acts; competitive, convivial dan c.ollaborative. Illocutionary acts yang paling sering digunakan dalam pidato respon Barack Obama adalah assertive yang berjumlah 29 data. Yang kedua adalah commisive yang berjumlah 13 data. Dan yang ketiga adalah expressive yang berjumlah 6 data. Yang terakhir adalah directive yang berjumlah 5 data. Fungsi yang terbanyak yang digunakan Barack Obama adalah collaborative. Hal ini menunjukkan bahwa Barack Obama sangat berhati-hati dalam menyampaikan ucapannya. Dia lebih memilih menggunakan explaining, thanking, promising dari padaordering, accusing atau refusing.

Sebagaimana hasil penelitian ini, disarankan kepada pelajar jurusan Bahasa Inggris untuk lebih mempelajari tindak tuturs untuk meningkatkan pemahaman discourse. Peneliti juga mengharapkan penelitian ini dapat memberikan data empiris untuk dosen Bahasa Inggris tentang tindak tutur. Peneliti juga mengharapkan bagi peneliti selanjutnya yang meneliti bidang sama untuk lebih mendalamkan penelitian sehingga diperoleh hasih yang lebih maksimal.