Critical discourse analysis of transitivity on CNN and Al Jazeera article columns

ABSTRACT

This research examines the newspaper ideologies represented on CNN and Aljazeera article through transitivity analysis to identify the type of process used by the journalist in describing Charlie Hebdo.

The data for this research are taken from three articles of CNN and four articles of Aljazeera. This research is descriptive qualitative because the data are in the form of sentence. To reveal the ideology of CNN and Aljazeera, I analyze two levels Fairclough’s model of Critical Discourse Analysis (CDA) that are analysis of language texts by conducting transitivity analysis and socio-cultural practice by conducting situational and institutional analysis.

The result shows that the ideologies of CNN are: adoring the freedom, hatred of the shooting, anti-Islam, pro-Charlie Hebdo, and pro-Islam; whereas the ideologies of Aljazeera are: pro-shooting, pro-Islam, demanding the equality, against the France and hatred of the shooting. All the ideologies are represented in five processes from seven processes in transitivity analysis. Those are: material, mental, relational, existential and verbal processes.

The factors affecting CNN in representing the five ideologies based on socio-cultural analysis are as follows: based on situational analysis, CNN published the news on date January 7-8, 2015, when the doers of Charlie Hebdo shooting have not been arrested yet. Based on institutional analysis, it is found that CNN reports news from pro-American perspective.

The factors affecting Aljazeera in representing the five ideologies based on socio-cultural analysis are as follows: based on situational analysis, Aljazeera published the news on date January 9-11, 2015, when the doers of Charlie Hebdo shooting have been arrested. Based on institutional analysis, it is found that Aljazeera is sometimes perceived to have mainly Islamist perspectives.

Additionally, there are two pairs of ideologies that are contradicted. Therefore, by looking back at the data, I argue that anti-Islamic ideology on CNN is stronger than pro-Islamic ideology because anti-Islamic ideology is represented in two processes while the pro-Islamic ideology is only represented in one single process. In the same way, the ideology of pro-shooting in Aljazeera is stronger than the ideology of hatred of the shooting because the ideology of pro-shooting is found in three processes, while the ideology of hatred of the shooting is represented in two processes.

ABSTRAK

Penelitian ini berusaha menemukan ideologi yang ter-representasikan dalam artikel harian CNN dan Aljazeera dengan menggunakan analisis Transitivitas untuk mengidentifikasi jenis proses yang digunakan oleh jurnalis dalam menggambarkan Charlie Hebdo.

Data dalam penelitian ini diambil dari 3 artikel CNN dan 4 artikel Aljazeera. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif karena data berupa kalimat. Untuk menemukan ideologi CNN & Aljazeera, saya menganalisis dua level Analisis Wacana Kritis model Fairclough yaitu level tekstual dengan menggunakan analisis Transitivitas dan level sosio-kultural dengan menggunakan analisis situasional dan institusional.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ideologi CNN: menjunjung tinggi kebebasan, benci terhadap penembakan, anti-Islam, pro-Charlie Hebdo, dan pro- Islam; sedangkan ideologi Aljazeera: mendukung penembakan, pro-Islam, menuntut persamaan, menentang Prancis dan benci terhadap penembakan tersebut. Semua ideologi itu ter-representasikan dalam lima proses dari tujuh proses yang ada dalam transitivitas, yaitu proses material, mental, relasional, existensial, dan verbal.

Faktor yang mempengaruhi CNN dalam merepresentasikan ideologi tersebut berdasarkan analisis sosio-kultural adalah sebagai berikut: berdasarkan analisis situasional, CNN menerbitkan artikelnya pada tanggal 7-8 Januari 2015, ketika pelaku penembakan belum tertangkap. Berdasarkan analisis institusional, ditemukan bahwa CNN melaporkan berita berdasarkan sudut pandang pro- Amerika.

Faktor yang mempengaruhi Aljazeera dalam merepresentasikan ideologi tersebut berdasarkan analisis sosio-kultural adalah sebagai berikut: berdasarkan analisis situasional, Aljazeera menerbitkan artikelnya pada tanggal 9-11 Januari 2015, ketika pelaku penembakan telah tertangkap. Berdasarkan analisis institusional, ditemukan bahwa Aljazeera melaporkan berita berdasarkan sudut pandang Islam.

Sebagai tambahan, ada dua pasang ideologi yang saling bertolak-belakang. Oleh karena itu, dengan melihat ulang data yang telah ditemukan, ideologi anti-Islam pada CNN lebih kuat daripada ideologi pro-Islam karena ideologi anti-Islam ter- representasikan dalam dua proses, sedangkan ideologi pro-Islam hanya ter- representasikan dalam satu proses. Begitu pula ideologi Aljazeera ‘mendukung penembakan’ juga lebih kuat daripada ideologi ‘benci terhadap penembakan tersebut’ karena ideologi ‘mendukung penembakan’ ditemukan dalam tiga proses, sedangkan ideologi ‘benci terhadap penembakan’ hanya ditemukan dalam dua proses.