Rosi, Rois Imron (2014) Cultural identity of Foreign Students in learning activity at Maulana Malik Ibrahim Islamic State University of Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
10130010.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRACT
Cultural identity is a current and crucial issue in social life particularly in the field of education. By understanding this cultural identity, a student will be able to fully understand him or herself and knows his/her position in the society wherein he or she lives. It is also expected that student will have a better tolerant attitude toward other cultures. In the educational world, it is extremely important not only for the students to comprehend their cultural identity but also for the teachers who interact with the students with diverse multicultural backgrounds. However in this multicultural education, there is a possible tendency for the emergence of different (negative) perceptions of cultural norms and values. Based on this urgency and the increasing number of international students who have been studying in this campus, it is therefore needed for them to be able to define their identities in order to ease the possible problems and easily adapt in the (new) educational system. This significance of the research is actually in line with the university‟s program to be a world class university and gaining a better international reputation.
This research is aimed to: (1) explore foreign student cultural identity in Maulana Malik Ibrahim Islamic State University. (2) explain the formation process of foreign students‟ new identities to support their learning processes. (3) and explain supporting and barrier factors as well as their solution in their learning activities. This qualitative research is descriptive in nature. The data is presented in the form of description, explanations, and pictures. The research objects are 4 foreign students consisting of 3 Thai students and 1 Russian student. The key instrument of this research is the researcher himself. The technic of collecting data used both interview and document analysis. The researcher uses triangulation technic to test the validity of data in order to draw a proper conclusion.
The research found that the foreign students felt that they have been treated as brothers by Indonesian students so that it helps them in making social interactions in campus. However they need at least one year to understand and adapt Indonesian culture, as it is very different from their respective cultures, especially for the Russian. According to Thai students, their adaptation process is much easier as they have many cultural similarities with Indonesians. In order to create their new identities, they use cultural assimilation process in which they adopt a new culture without neglecting their background identity. The supporting factor to adapt new culture comes from their family and themselves while the barrier factors come from the different educational system and language. The foreign students overcome these problems by intensifying discussion with Indonesian students as well as reading more (Indonesian) books.
ABSTRAK
Identitas kultural merupakan isu krusial dalam dunia sosial maupun pendidikan, karena dengan memahami identitas kultural, seseorang akan mampu memahami dirinya dan juga mampu bagaimana memposisikan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat. Ia juga akan lebih memiliki sifat toleran terhadap budaya lain yang berbeda dan beragam. Dalam dunia pendidikan, adalah sangat penting memahami identitas kultural tidak saja bagi siswa namun terutama bagi para pengajar yang berinteraksi dalam pendidikan multikultural. Dalam pendidikan multikultural dimana terdapat berbagai budaya yang berbeda, sangat dimungkinkan adanya perbedaan persepsi mengenai nilai dan norma kebudayaan yang variatif. Berlatar atas urgensitas isu ini dan melihat banyaknya mahasiswa luar negeri yang belajar di kampus ini, adalah sangat penting untuk mengetahui identitas kultural mereka yang berbeda-beda agar nantinya tidak ditemukan kesulitan-kesulitan berarti bagi para mahasiswa tersebut baik dalam aktifitas pembelajaran, cara beradaptasi dan yang lainnya. Hal ini juga sejalan dalam mendukung program kampus untuk menjadi World Class University dan meraih reputasi international yang semakin baik. Karena apabila para mahasiswa luar negeri mampu untuk belajar dengan baik tanpa mengalami kesulitan maka reputasi kampus di kancah internasional akan semakin lebih baik.
Penelitian ini ditujukan untuk: (1) mengeksplor identitas kultural mahasiswa asing di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, (2) menjelaskan proses pembentukan identitas baru para mahasiswa asing yang mampu mendukung proses pembelajaran mereka di kelas, serta (3) menjelaskan faktor-faktor pendukung dan penghambat pembelajaran mereka serta solusinya. Untuk mencapai tujuan di atas, digunakan pendekatan penelitian kualitatif deskiptif. Data akan dipaparkan dalam bentuk penjelasan dan gambar. Objek penelitian kali ini ialah 4 orang mahasiswa asing yang terdiri dari 3 orang mahasiswa asal Thailand dan 1 orang mahasiswa asal Russia. Instrumen kunci adalah peneliti sendiri, dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan studi dokumen. Sedangkan pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi sehingga nantinya mampu dtarik kesimpulan yang absah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para mahasiswa asing merasa diperlakukan sebagai saudara, sehingga memudahkan mereka berinteraksi dengan mahasiswa lain. Mereka menyebutkan bahwa dibutuhkan waktu kurang lebih satu tahun untuk memahami kebudayaan Indonesia yang dirasa berbeda, terutama bagi mahasiswa asal Rusia. Sedangkan menurut mahasiswa asal Thailand, proses adaptasi mereka lebih mudah karena banyaknya kemiripan kultural antara Thailand dan Indonesia. Dalam pembentukan identitas baru, mereka menggunakan proses asimilasi budaya dimana mereka mengadopsi budaya masyarakat tanpa menghilangkan budaya asli mereka sendiri, dimana hal ini mereka rasa sebagai cara paling tepat untuk hidup bersama kaum mayoritas. Berkaitan dengan faktor pendukung dan penghambat, rata-rata faktor pendukung mereka datang dari pihak keluarga dan diri mereka sendiri, sedangkan faktor penghambat muncul karena perbedaan system pembelajaran antara kedua negara dan tentu juga kesulitan bahasa (bahasa Indonesia). Mereka mengatasi hal tersebut dengan memperbanyak berdiskusi dan interkasi dengan mahasiswa Indonesia dan juga rajin membaca.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Yahya, Mokhammad | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Cultural Identity; Learning Activity; Foreign Students; Identitas Kultural; Aktifitas Pembelajaran; Mahasiswa Asing | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial | ||||||
Depositing User: | Koko Prasetyo | ||||||
Date Deposited: | 22 Feb 2023 10:52 | ||||||
Last Modified: | 22 Feb 2023 10:53 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/47152 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |