Women’s struggle against men’s oppression in Alice Walker’s The Color Purple

ABSTRACT

Women’s struggle has been the common term in the case of gender inequality. Along with gender inequality, women’s position is always under men. This occurs due to the existence of patriarchal culture in which masculinity plays role as the central norm and gives privilege toward men to access basic of power rather than toward women (Sulaeman & Homzah, 2010). In this study, the researcher presents the analysis as well as the objectives of the study formulated, i.e. to analyze the types of oppression experienced by women in Alice Walker’s The Color Purple and to analyze the struggle of women in fighting against men’s oppression.

This research is categorized as literary criticism since the researcher conducts the analysis on literary work, including description, analysis and the interpretation. In conducting this study, the researcher uses feminist literary criticism. The data are collected from words or sentence whether in the form of monologue, dialogue among characters or author’s statement in the novel which is related to the topic. In analyzing the data, the researcher uses radical feminist literary criticism by Schulamith Firestone(in Madsen, 2000) which describes the condition of women as the most fundamentally oppressed class within a misogynistic patriarchal culture.

After analyzing the data, the researcher finds that oppression experienced by women in Alice Walker’s The Color Purple is divided into four types, i.e. violence, exploitation, marginalization, and powerlessness. In facing men’s oppression, women in Alice Walker’s The Color Purple conduct some struggle to fight against men’s oppression by performing some actions, i.e. struggle in getting education, struggle in establishing financial independence, struggle in engaging sisterhood, and struggle in engaging lesbianism. All the actions mentioned are intended to resist men’s oppression in order to be able to equalize men’s position then being free from men’s oppression.

ABSTRAK

Perjuangan perempuan telah menjadi istilah umum dalam hal ketidaksetaraan gender. Sehubungan dengan ketidaksetaraan gender, posisi perempuan selalu berada dibawah laki-laki. Hal ini terjadi karena adanya budaya patriarki dimana maskulinitas berperan sebagai pusat norma dan memberikan hak-hak istimewa kepada laki-laki untuk mengakses kekuatan, namun tidak demikian pada perempuan (Sulaeman & Homzah, 2010). Dalam penelitian ini, penulis menyajikan analisis sesuai dengan tujuan penelitian yang telah disusun, yaitu untuk menganalisis jenis-jenis penindasan yang dialami oleh perempuan dalam novel The Color Purple karya Alice Walker dan untuk menganalisis perjuangan perempuan dalam menghadapi penindasan yang dilakukan oleh laki-laki.

Penelitian ini dikategorikan dalam jenis kritik sastra karena peneliti melakukan penelitian dengan objek karya sastra, termasuk deskripsi, analisis, dan interpretasi. Dalam pelaksanaan penilitian ini, peneliti menggunakan teori kritik sastra feminis. Data yang dikumpulkan berupa kata atau kalimat baik dalam bentuk monolog, dialog antar tokoh ataupun pernyataan penulis dalam novel yang berhubungan dengan topic penelitian ini. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan pendekatan feminis radikal milik Schulamit Firestone (dalam Madsen,
2000) yang mendeskripsikan kondisi perempuan sebagai kelas yang sangat tertindas dalam komunitas pembenci perempuan dalam budaya patriarki.

Setelah melakukan penelitian data, penulis menyimpulkan bahwa penindasan yang dialami oleh perempuan dalam novel The Color Purple karya Alice Walker dibagi menjadi empat jenis, yaitu kekerasan, eksploitasi, marjinalisasi, dan pelemahan (menidak berdayakan). Dalam menghadapi penindasan yang dilakukan oleh laki-laki, perempuan dalam novel The Color Purple karya Alice Walker berjuang untuk memerangi penindasan laki-laki dengan cara melakukan beberapa aksi (perjuangan) seperti, perjuangan untuk memperoleh pendidikan, perjuangan untuk mendapatkan kemandirian financial, perjuangan dengan menjalin hubungan persaudaraan antar perempuan, dan perjuangan dengan menjadi lesbian. Semua aksi-aksi yang dilakukan oleh perempuan tersebut dimaksudkan untuk menolak penindasan laki-laki agar perempuan bisa menyetarakan posisi laki-laki dan perempuan dan kemudian bebas dari penindasan laki-laki