Macrostructures analysis made by Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

ABSTRACT

This study observes macrostructure analysis in Abdurrahman Wahid (Gus Dur) interview in the case of Abdurrahman Wahid’s precidency. Macrostructure is the global theme from the discourse that can be analyzed through critical discourse analysis. Macrostructure analysis is used to find out the global theme of the discourse and the ideology from the speakers. In this study Macrostructures used is Macrostructures Action and (Inter-) Action.

This study used qualitative descriptive method which the data are in the form of utterances, not in the form of number. The total data from the objects are six data. After collecting the data, the researcher presented and analyzed based on van Dijk’s theory of critical discourse analysis.

There are two ways in analyzing the data; global goal (meaning) analysis and Action descriptions analysis. Three data are analyzed by using action descriptions and the three data are analyzed by using global goal or purpose. In general it can be said that Wahid’s ideologies are ‘be positive’ and ‘be free’. ‘Be positive’ ideology is found in datum 1 and 3. In datum 1, Wahid wants the viewers to know that not all “the winning side” is honest. In datum 3 is about Wahid’s assumption that Megawati has an authority of her party, allowing Megawati’s people in the party oppose or even support towards Wahid. The ‘be free’ ideology is found in datum 2 which is about Wahid’s wonder why the people do not ask him directly.

This study suggests for the future researchers to discuss more detail about macrostructures especially the analysis of other macro-structures studies.

ABSTRAK

Penelitian ini meneliti/mengamati tentang analisis Makrostruktur pada wawancara Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam permalsalahan kepresidenannya. Makrostruktur adalah tema global dalam percakapan yang dapat dianalisis dengan pendekatan Analisis Wacana Kritis. Analisis dalam Makrostruktur digunakan untuk mencari tema global dalam percakapan serta ideology dari pembicara. Dalam penelitian ini, Makrostruktur yang digunakan hanya fokus pada Makrostruktur Action dan (Inter-) Action.

Penelitian ini menngunakan metode deskriptif kualitatif yang mana data yang diperoleh dalam bentuk ungkapan bukan daloam bentuk angka atau nominal. Total keseluruhan data yang diperoleh dari objek adalah enam data. Setelah pengumpulan data, peneliti menggambarkan dan menganalisis sesuai dengan teori dari Van Dijk tentang Analisis Wacana Kritis.

Ada dua cara dalam menganalisis data; analisis makna global dan deskripsi tindakan.ada tiga data yang dianalisis menggunakan analisis deskripsi tindakan dan tiga data dianalisis dengan menggunakan analisis makna global atau tujuan. Pada garis besarnya, dapat dikatakan bahwa ideology Wahid adalah ‘Berfikir Positif’ dan ‘Merasa Bebas’. Ideology ‘Positif’ ditemukan dapat ditemukan dalam data 1 dan 3. Dalam data 1, Wahid ingin penonton atau masyarakat tahu bahwa tidak semua yang menang dilalui dengan kejujuran. Dalam data 3 adalah tentang penilaian Wahid bahwa Megawati mempunyai wewenang terhadap partainya, membiarkan pihak Megawati dalam partainya melawan atau mendukung Wahid. Ideologi ‘Merasa bebas’ dapat ditemukan pada data 2 tentang keheranan Wahid mengapa masyarakat tidak bertanya langsung kepadanya.

Penelitian ini menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menganalisis atau meneliti lebih tentang Makrostruktur terutama dalam menganalisis makrostrukutur lainnya.