Pemikiran Pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Aplikasinya dalam Kepemimpinan Di Madrasah Tsanawiyah Negerei (MTsN) Aryojeding Tulungagung

ABSTRAK

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan primer masyarakat sejak dulu. Setiap orang memerlukan pendidikan untuk melangsungkan hidupnya. Tujuan pendidikan sering dirumuskan untuk menyiapkan generasi muda menjadi orang dewasa anggota masyarakat yang mandiri dan produktif. Fungsi sekolah erat hubungannya dengan masyarakat.

Pendidikan dalam masyarakat memiliki tiga sifat penting, pertama, pendidikan mengandung nilai dan memberikan pribadi anak agar sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. Kedua, pendidikan diarahkan pada kehidupan dalam masyarakat. Ketiga, pelaksanaan pendidikan dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan masyarakat.

Begitu pula dengan apa yang telah dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan. Ki Hajar Dewantara adalah tokoh dan pelopor pendidikan yang telah mendirikan sekolah Taman Siswa pada tahun 1922. Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Ia berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.

Beberapa pemikiran beliau tentang pendidikan dan kepemimpinan tergambarkan dalam beberapa poin (1) konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara tertuang pada pemikirannya tentang hekaket dari guru dalam proses pembelajaran dan pendidikan. Bahwa seorang guru dituntut perannya di sekolah, karena guru merupakan cerminan bagi siswanya. Maka dituntut memiiliki kualifikasi dan kompetensi. Pada sisi proses pendidikannya bahwa upaya tersebut tidak sekedar transfer of knowledg semata tetapi menyangkut pula transfer of value. (2) Dari segi Azas-azaspendidikan Ki Hajar Dewantara menguraikan menjadi 4 azas yang perlu diterapkan dalam pendidikan diantaranya: Asas Kodrat Alam, Asas Kemerdekaan Asas Kebudayaan, Asas Kebangsaan, Asas Kemanusiaan. (3) Pada segi muatan materi, setidaknya disekolah memuat Ilmu Agama (rohani), Ilmu jiwa manusia (psikologi), Ilmu hidup jasmani, Ilmu Moral-Kesopanan (etika) dan Keindahan (estetika). (4) pada sisi trilogi pendidikan ki hajar menggambarkan peran tiga lingkungan pendidikan yaitu: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. (5) Disamping itu juga ki hajar mengemukakan prinsip kepemimpinan yang tergambarkan berupa ing ngarso sung tulodo, ing madyomangun karso, dan tut wuri handayani, prinsip tersebut patut dijadikan pegangan bagi sosok seorang pemimpin disekolah dalam hal ini oleh kepala sekolah.

Berdasarkan beberapa pemikiran ki hajar dewantara tersebut tentang pendidikan dan kepemimpinan, maka peneliti tertarik meneliti proses penerapannya disekolah, dengan mengambil judul Pemikiran Ki Hajar Dewantara Dan Aplikasinya Dalam Kepemimpinan Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Aryojeding Tulungagung. Fokus penelitiannya meneitiberatkan pada: 1)Bagaimana konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara ”ing ngarsa sung tuladha ing madya mangun karsa tut wuri handayani ? 2)Bagaimana aplikasi konsep pendidikan ”ing ngarsa sung tuladha ing madya mangun karsa tut wuri handayani”dalam kepemimpinandi MTs N Aryojeding Tulungagung?

Tujuan dalam penelitian ini, (1) ingin mendeskripsikan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara ”ing ngarsa sung tuladha ing madya mangun karsa tut wuri handayani”. (2) ingin mendeskripsikan aplikasi konsep pendidikan ”ing ngarsa sung tuladha ing madya mangun karsa tut wuri handayani” dalam kepemimpinan pendidikan di MTsN Aryojeding Tulungagung.

Pendekatan penelitiannya menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif yakni menggambarkan kondisi objektif penerapan pemikiran ki hajar dewantara dalam kepemimpinan pendidikan di MTs Negeri Aryojeding Tulungagung. Tekhnik pengumpulan data menggunakan tekhnik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian dilakukan dengan tiga tahapan yaitu pra lapangan, pekerjaan lapangan, dan analisis data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pendidikan menurut ki hajar dewantara yang meliputi tentang konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara yang tertuang pada pemikirannya tentang hekaket dari guru dalam proses pembelajaran dan pendidikan hal demikian sudah dilakukan oleh sekolah. Bahwa guru senantiasa dipacu untuk meningkatkan kualitasnya, mengingat guru adalah faktor kunci yang amat fundamental dalam menentukan kualitas belajar siswanya. Oleh karenanya kepala sekolah MTs Negeri Aryojeding Tulungagung berupaya semaksimal mungkin melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan

ABSTRACT

Education is one of the primary needs of the people long ago. Every person requires education to perpetuate his life. The purpose of education is often formulated to prepare young people to become adult members of society independent and productive. Function is closely connected with the public schools.

Education in the community has three important properties: first, it contains the value of education and provide personalized children are expected to conform to society. Second, education is directed at life in the community. Third, the implementation of education influenced and supported by the community.

Similarly to what has been envisioned by Ki Hajar Dewantara in education. Ki Hajar Dewantara are leaders and pioneers who have founded a school of education Student Park in 1922. Born with the name Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. in Yogyakarta on May 2, 1889. He comes from a family environment Yogyakarta palace. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, when reached the age of 40 years according to Caka year count, renamed Ki Hajar Dewantara. Since then, he no longer uses a knighthood in front of his name. This meant that he could freely close to the people, both physically and heart.

Some of his thoughts on education and leadership portrayed in some points (1) educational concept Dewantara Ki Hajar stated in his thoughts on hekaket of teachers in the process of learning and education. That a teacher sued her role in the school, because the teacher is a reflection for the students. Then required to have the qualifications and competence. On the side of the education process that the effort is not just a transfer of knowledg alone but also involves the transfer of value. (2) In terms of education Azas-azas Ki Hajar Dewantara decompose into 4 azaz that need to be applied in education include: Natural Nature Principle, Principle of Independence Principle of Culture, Nationality Principle, Principle of Humanity. (3) In terms of the content, at least at school load of Theology (spiritual), Studies of the human soul (psychology), Life Sciences Physical, Moral Science-Modesty (ethics) and beauty (aesthetics). (4) on the side of education ki kick ass trilogy describing the role of the three environmental education: family environment, school environment, community environment. (5) In addition, Ki Hajar also argued that leadership principle is illustrated in the form of ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, and tut wuri handayani, these principles should be used as a handle for the figure of a leader in this regard by the school principal.

Based on some of the thinking ki hajar Dewantara about education and leadership, the researcher is interested in examining the application process at school, by taking the title of Ki Hajar Dewantara Thought And Its Application In Leadership Aryojeding Tulungagung State Islamic Junior High School. The focus of his research focuses on: 1) How does the concept of education Ki Hajar Dewantara " ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, and tut wuri handayani? 2) How does the concept of education applications " ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, and tut wuri handayani at leadership in State Islamic Junior High School Aryojeding Tulungagung.

The purpose of this research, (1) want to describe the concept of Ki Hajar Dewantara education " ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, and tut wuri handayani ". (2) want to describe the application of the concept of education " ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, and tut wuri handayani " in educational leadership in MTsN Aryojeding Tulungagung.

Research approach using qualitative research approach, the descriptive research describes the application of objective conditions ki hajar Dewantara thinking in educational leadership at MTsN Aryojeding Tulungagung. Data collection techniques used interview techniques, observation, and documentation. The study was conducted in three phases, namely pre-field, field work, and data analysis.

The results showed that the concept of education according ki Dewantara beat about the concept of education which includes Ki Hajar Dewantara contained in his thoughts on hekaket of teacher education in the learning process and thus it has been done by the school. That teachers always encouraged to improve its quality, considering konci teacher is a very fundamental factor in determining the quality of student learning. Therefore principals MTsN Aryojeding Tulungagung everything possible through continuous education and training.