Qotrunnado, Mega Sylvi (2015) Structural disambiguation on students’ writings of Nurul Jadid Senior High School Paiton Probolinggo. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
11320011.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRACT
Structural ambiguity is a common problem which both natives and second language learners may encounter, especially in writing. Moreover, for the second language learners, it frequently occurs since they produce English sentence by translating their L1 to L2 that it influences the raising of structural ambiguity. Therefore, it needs structural disambiguation to solve it. Structural disambiguation is how structural ambiguity is disambiguated. In accordance with those problems, this study aims to find out the structural disambiguation on students’ writings.
This study was designed by using descriptive qualitative method in which the data were described using Hirst’s theory of structural disambiguation. The data were taken from students’ writing of Nurul Jadid Senior High School Paiton Probolinggo. The researcher used the theory in two aspects: the types of structural ambiguity and how to disambiguate the ambiguous sentence. To classify the types of structural ambiguity such as attachment ambiguity, gap finding and filling, and analytical ambiguity, the researcher firstly determined the area of ambiguity on the sentence. Meanwhile, to disambiguate the ambiguous sentence, researcher used Hirst’s theory based on Ford, Bresnan, and Kaplan’s theory of closure (FBK), Marcus parser, and inference of context, semantic help, as well as grammatical structure.
This study obtained results that there were two types of structural ambiguity found, i.e. attachment and analytical ambiguity. Meanwhile, gap finding and filling was not found because the students tended to compose short and simple sentence to make their writing easy to understand. To disambiguate attachment ambiguity, it used FBK, inference of context, semantic help, and grammatical structure. To disambiguate analytical ambiguity, it used Marcus parser, semantic help, and inference of context. Through the findings of this study, it is recommended for next researcher, they might choose data source in higher level of students such as college students or academic writings such as journal, so that they could find three types of structural ambiguity and know how to disambiguate them.
ملخص البحث
,هجاوت دق ةيناثلا ةغللا يملعتمو نينطاوملا امهلاكو ةكرتشم ةلكشم يه يلكيهلا ضومغلا ةلمج جتنت اهنلأ نايحلأا نم ريثك يف تدحب هنإف ,ةيناثلا ةغللا يملعتم ل ,كلذ ىلع ةولاعو .ةباتكلا يف ةصاخو جاتحي هنإف ,كلذلو .ىلكيهلا ضومغلا عفر ىلع رثؤي هنأ ةيناث ةغل ل ىلولأا ةغللا ةمجرتب ةيزيلجنلإا ةغللا يف ةساردلا هذه ف دهتو ,لكشملا كلتل اقفو ردصم يلكهلا ضومغلا فيك وه يلكهلا حيضوت .اهلحل ىلكيهلا حيضوت .بلاطلا تاباتك ىلع يلكيهلا ضومغلا ةفرعم ىلإ ةيرظن مادختساب تانايبلاتقصو ىتلا يفصو يعونلا ةقيرط مادختساب ةساردلا هذه ميمصت مت دقو ناطيف ايلعلا ةيوناثلا ةسردملا يف ديدجلاروننم بلاطلا ةباتك نم تانايبلا لقن مت .يلكيهلا ضومغلا ةلازإ تسريه
.ةضمغلا ةلمجلا ----- ةيفيك و يلكيهلا ضومغلا عاونأ .امه نيبناج يف ةيرظنلا ثحابلا مدختسا .اجنيلوبورف ثحابلا ,يليلحتلا ضومغلاو ,ةثبعتلاو ةوجفلا يصقت و قفرملا ضومغلا لثم يلكيهلا ضومغلا عاونأ فينصتل ةيرظن ثحابلا مدختسا ,ةضماغلا ةلمجلا ردصم ىلإ ,هسفن تقولا يفو .مكحلا يف ضومغلا لاجم لاوأ ددحي
نم للادتسلااو ,لاحم سوكرام ,)يناوتيللا( قلاغلإا نلاباك ةيرظن و نانسرب ,دروف ساسأ ىلع تسريه .ةيوحنلا ةينبلا كلذكو ,يللادلا ةدعاسملاو ,اهقايس
قفرم يأ ,تدجو يلكيهلا ضومغلا نم نيع ون كانه نأ جئاتنلا اهيلع لوصحلا مت يتلا ةساردلا هذه ةلمج نوكتل نوليمي بلاطلا نلأ ءلم و ةوجفلا يصقت ىلع روثعلا متي مل ,هسفن تقلا يفو .ىليلحتلا ضومغلاو ,قايسلا للادتسلاا ,ىناوتيللا مدختسي هنإف ,ض ومغلا قف رم ردصم .مهفلا ةلهس مهتاباتك لعجل ةطيسبو ةريصق
,ىللادلا ةدعاسملاو ,للحم سوك رام مدختسي هنإف ,ىليلحتلا ضومغلا ردصم .ةي وحنلا ةينبلاو ,ىللادلا ةدعاسم تحاب لل ةبسنلاب نسحتسملا نمف ,ةسا ردلا هذه اهيلإ تلصوت ىتلا جئاتنلا للاخ نم .اهقايس نم ىللادتسلااو ةيميداكلأا تاباتكلا وأ تاعم اجلا ب لاط لثم بلاط نم ىلعأ ىوتسم يف تانايبلا ردصم راتخت دق اهنإف ,لبقملا
.مهلردصم ةيفيك ةفرعمو ىلكيهكلا ضومغلا نم عا ونأ ةثلاث دجت نأ نكمي ثيحب ,ةلجملا لثم
ABSTRAK
Structural ambiguity merupakan masalah yang umum yang terjadi pada penutur Inggris asli maupun pelajar bahasa Inggris, khususnya dalam penulisan. Namun, hal ini sering terjadi pada pelajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua karena mereka memproduksi kalimat bahasa Inggris dengan cara menerjemahkan bahasa pertama ke bahasa kedua sehingga mempengaruhi timbulnya structural ambiguity. Oleh karena itu, structural disambiguation dibutuhkan untuk memecahkan masalah tersebut, yaitu bagaimana structural ambiguity menjadi tidak ambigu atau tidak memiliki dua arti. Sehubungan dengan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menemukan structural disambiguation pada tulisan siswa.
Penelitian ini menggunakan metode descriptive qualitative yang menjelaskan data secara rinci berhubungan dengan teori Hirst yaitu structural disambiguation. Objek penelitian adalah tulisan siswa SMA Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah jenis structural ambiguity dan bagaimana untuk membuat kalimat yang ambigu menjadi tidak ambigu. Untuk mengklasifikasikan jenis structural ambiguity seperti attachment ambiguity, gap finding and filling, dan analytical ambiguity, peneliti pertama-tama menentukan area yang ambigu pada kalimat tersebut. Sementara itu, untuk membuat kalimat yang ambigu menjadi tidak ambigu, peneliti menggunakan teori Hirst berdasarkan teori penutupan oleh Ford, Bresnan, Kaplan (FBK), penguraian oleh Marcus, dan kesimpulan konteks, bantuan semantik, dan susunan yang bersifat tatabahasa.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat dua jenis structural ambiguity yaitu attachment ambiguity dan analytical ambiguity. Sementara itu, gap finding and filling adalah satu-satunya jenis yang tidak ditemukan karena siswa cenderung untuk mengarang kalimat pendek dan sederhana sehingga tulisan mereka mudah dimengerti. Untuk membuat attachment ambiguity menjadi tidak ambigu, peneliti menggunakan FBK, kesimpulan konteks, bantuan semantic, dan susunan bersifat tata bahasa. Untuk analytical ambiguity, peneliti menggunakan penguraian Marcus, bantuan semantic dan kesimpulan konteks. Dari pembahasan penelitian ini, peneliti merekomendasikan untuk peneliti selanjutnya bahwa mereka bisa memilih sumber data pada siswa yang levelnya lebih tinggi seperti mahasiswa atau tulisan akademis seperti jurnal, sehingga mereka dapat menemukan ketiga jenis structural ambiguity dan mengetahui cara untuk membuat structural ambiguity tersebut menjadi tidak ambigu.
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |