Language style used in Asia Tours and Travel Advertisements

ABSTRACT

Language is a fundamental aspect of human life. To communicate and establish relationship with other, people use language as tool of their communication (Wardhaugh, 1985: 29). It is important for each person to understand the variation of languages and its style to receive their meaning. This study has provided that analysis and understanding of text is essential for an understanding of language styles especially in advertisement.

This study uses qualitative ethnography design in analyzing the data because the writer critically analyses the data that deals with social condition in which language style are used to attract the audience. The writer takes the data from transcript of the videos in form of written speech of Asia Tours and Travel in destination and hospitality. This study is analyzed by using McCrimmon theory.

Based on the theory, there are three kinds of language style; formal style, informal style, and colloquial style. Informal style is divided into five styles; frozen style, deliberative style, consultative style, casual style and intimate style. From three kinds of language styles, the writer found in this study only one style that is used in Asia Tours and Travel Advertisement, it is informal style which is consist of eighteen frozen styles and two deliberative styles from twenty data. Furthermore, the dominant style used in Asia Tours and Travel is informal style with frozen style types because the style employs personal experience, description, narration, and second person “you” that are designed for the advertising language to attract the readers.

Finally, the writer hopes this thesis could give contribution to the writer himself, to the readers and to the further researcher. Moreover, it is recommended for further researcher to step deeper into language style of advertisement but in other form of advertisements because in this study has proven the characteristic of language style based on McCrimmon theory.

ABSTRAK

Bahasa merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Untuk berkomunikasi dan membangun hubungan dengan yang lainnya, orang-orang menggunakan bahasa sebagai alat bagi mereka berkomunikasi (Wardhaugh, 1985: 29). Hal ini penting bagi setiap orang untuk memahami variasi bahasa dan gaya bahasanya untuk memahami maknanya. Penelitian ini telah memberikan analisis dan pemahaman teks yang mana hal itu penting untuk sebuah pemahaman gaya bahasa terutama dalam iklan.

Penelitian ini menggunakan desain kualitatif etnografi dalam menganalisis data karena penulis secara kritis menganalisa data yang berhubungan dengan kondisi sosial di mana gaya bahasa tersebut digunakan untuk menarik penonton. Penulis mengambil data dari transkrip video dalam bentuk pembicaraan tertulis dari iklan Asia Tours dan Travel di bidang destination dan hospitality. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teorinya McCrimmon.

Berdasarkan teori, ada tiga macam gaya bahasa; gaya formal, gaya informal, dan gaya sehari-hari. Gaya informal dibagi menjadi lima gaya bahasa; frozen style, deliberative style, consultative style, casual style and intimate style. Dari tiga jenis gaya bahasa, dalam penelitian ini penulis hanya menemukan satu gaya bahasa yang digunakan di Iklan Asia Tours dan Travel, gaya bahasa itu adalah gaya informal yang terdiri dari delapan belas frozen style dan dua deliberative style dari dua puluh data. Selain itu, gaya yang paling banyak digunakan di iklan Asia Tours and Travel adalah gaya informal dengan jenis frozen style karena gaya bahasa tersebut menyampaikan pengalaman pribadi, deskripsi, narasi, dan kata orang kedua "Anda" yang dirancang untuk bahasa iklan untuk menarik pembaca.

Akhirnya, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan kontribusi terhadap penulis sendiri, untuk pembaca dan peneliti selanjutnya. Selain itu, disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melangkah lebih dalam tentang gaya bahasa dalam iklan tapi dalam bentuk yang lain karena dalam penelitian ini telah terbukti karakteristik gaya bahasa berdasarkan teorinya McCrimmon.