Firmana, M. Kharis (2010) Deviation of Maxims to make Humor by Tukul Arwana on “Bukan Empat Mata” Talk Show. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Full text)
03320094.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRACT
All of us have the sense of humor, at least everyone thinks he has but it cannot be found every time. Sometimes film or television show presents humorous program and many people are interested in it, in order to relax their mind, to find something funny. The humorists make humorous utterance in different ways. For examples, they make correct sentence to be blamed in order to get humorous attention using deviation of quality maxim, deviation of quantity maxim, deviation of relevant maxim, deviation of manner maxim.
This research is focused on finding the kinds of maxim deviations to make humor phenomena made by Tukul Arwana on “Bukan Empat Mata” Talk Show program of Trans-7 TV channel. This research is also focused on finding dominant type of maxim deviation to make humor by Tukul arwana.
This research is designed using descriptive qualitative method. This research is pragmatic research because it analyzes humor phenomena in language usage point of view. The data were collected from humorous utterance, phrase and word which were spoken by Tukul Arwana on “Bukan Empat Mata” Talk Show. The data were collected using recording, then writing important point concerning deviation of maxim and then comprehending the data. The researcher analyzed the data using Grice and Wijana’s theories about deviation of cooperative principles which are categorized into deviation of quantity, quality, relevant and manner maxims to make humor.
As the result, the researcher found out many deviations of maxim to make humor which were made by Tukul Arwana on “Bukan Empat Mata” Talk Show program of Trans-7 TV channel. The first kind of deviation to make humorous case is deviation of quantity maxim. The humorist makes humor by making circumlocution utterance, does not explain the point and gives uninformative contribution. The second deviation is deviation of quality maxim. The humorist creates humor by saying which is lack of adequate evidence. The third is deviation of relevant maxim. Here, the humorist creates humor by trying to blame in interpreting the context of communication and the last is deviation of manner maxim. Here, the humorist creates humor by using ambiguity and obscurity and using homonymous, polysemous word, proverb, idiom and foreign language. The dominant deviation of maxim to create humor is using deviation of manner maxim. The researcher found 17 kinds of deviation of manner maxim.
ABSTRAK
Setiap orang mempunyai bakat humor, paling tidak setiap orang merasa mempunyai bakat humor tapi tidak terasa setiap hari. Kadang-kadang film atau acara TV lainnya menghadirkan humor dan tidak sedikit orang tertarik melihatnya dalam rangka relaksasi dan untuk mencari kesenangan. Para pelawak menciptakan humor menggunakan cara yang berbeda-beda. Misalnya, mereka menyalahkan kalimat yang benar dengan cara menyimpangkan maxim kuantitas, menyimpangkan maxim kulaitas, menyimpangkan maxim relevansi, menyimpangkan maxim cara.
Penelirian ini difokuskan untuk menemukan jenis-jenis maxim dalam penomena penciptaan humor oleh Tukul Arwana pada acara “Bukan Empat Mata” Talk Show di Trans-7. Penelirian ini juga difokuskan untuk untuk menemukan penyimpang maxim yang dominant dalam penciptaan humor oleh Tukul Arwana
Penelitian ini disusun menggunakan metode deskriptif kulaitatif. Penelitian ini masuk dalam wilayah prakmatik karena meneliti fenomena humor dari sudut pandang kegunaan bahasa. Data-datanya yang dikumpulkan berupa ungkapan, kata atau kalimat yang lucu, yang di ucapkan oleh Tukul Arwana di “Bukan Empat Mata” Talk Show. data-datanya dikumpulkan melalui perekaman, pencatatan poin-poin penting yang berhubungan dengan penyimpangan maximdan kemudian, melakukan penelitian pada data-data tersebut. Peneliti menganalisa menggunakan teori dari Grice dan Wijana tentang prinsip-prinsip kerjasama dan penyimpangannya yang dikategorikan pada Penyimpangan Maxim Kuantitas, Maxim Kulaitas, Maxim Relevansi dan Maxim Cara untuk meciptakan humor.
Hasilnya, Peneliti menemukan banyak penyimpangan maksim untuk menciptakan humor yang dilakukan oleh Tukul Arwana di “Bukan Empat Mata” Talk Show pada Trans-7. Pertama adalah penyimpangan maxim kuantitas. Disini Pelawak berhumor dengan cara membuat ungkapan yang berbelit-belit, tidak menjelaskan maksud secara langsung dan memberikan kontribusi yang tidak informatif. Kedua, menggunakan maxim kualitas. Disini pelawak berhumor dengan cara mengada-ada tanpa ada bukti yang jelas. Yang ketiga adalah Penyimpangan maxim relevansi. pelawak berusaha membelokkan keadaan dengan interpretai yang disalah-salahkan. Cara yang terkhir adalah denga penimpangan maxim cara. Disini, pelawak menciptakan humor dengan ungkapan yang ambigu, tidak jelas dan menggunakan kata-kata yang homonim, perumpamaan, idiom dan bahasa asing. Penyimpangan yang paling dominant adalah maxim cara.Peneliti menemukan 17 jenis penyimpangan maxim cara.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Syafiyah, Syafiyah | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Maxim Deviation; Humor; Tukul; “Bukan Empat Mata” Talk Show; Deviation of Quantity Maxim; Deviation of Quality Maxim; Deviation of Relevant Maxim; Deviation of Manner Maxim; Penyimpangan Maxim; Humor; Tukul Arwana; Bukan Empat Mata” Talk Show; Penyimpangan Maxim Kuantitas; Penyimpangan Maxim Kulaitas; Penyimpangan Maxim Relevansi; Penyimpangan Maxim Cara | ||||||
Departement: | Fakultas Humaniora > Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris | ||||||
Depositing User: | Nada Auliya Sarasawitri | ||||||
Date Deposited: | 17 Feb 2023 13:18 | ||||||
Last Modified: | 17 Feb 2023 13:18 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/46854 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |