Penilaian standar sarana prasarana dan standar proses Pembelajaran IPS Terpadu di MTs Arriyadla Pandean Paiton Probolinggo

ABSTRAK

Sekolah yang bermutu harus memenuhi standar minimal yang telah ditetapkan oleh BSNP (Badan Standar Nasinol Pemerintah) yangg meliputi Standar Isi, Standar Proses, Standar Sara Prasarana, Standar Pengelolaan, standar penilaian, standar kepala sekolah, standar guru, standar SKL. Sekolah/madrasaha akan dikatakan bermutu atau memenuhi standar apabila sekolah/madrasah telah memenuhi delapan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau salah satu dari kriteria minimal standar tersebut.

Akan tetapi penulis jumapi sekolah/madrasah terutama di Pedesaan yang tidak mempunyai sarana prasarana yang lengkap bahkan tidak memenuhi standar yang telah tertera dalam Permendiknas, Atau juga sekolah yang tidak memiliki sarana dan prasarana yang lengkap tetapi tidak berusaha melakukan pengadaan sarana prasarana tersebut, hal seperti ini dapat menghambat proses belajar mengajar. Kenyataan seperti ini yang masih terjadi di MTs Arriyadla Pandean yang tidak mempunyai saran dan prasarana yang lengkap, padahal sekolah tersebut akan melakukan pengembangan sekolah yaitu Akreditasi, sehingga mau tidak mau sekolah tersebut harus melengkapi semua sarana dan prasarananya agar sekolahan seperti ini bisa dikatan sekolah yang bermutu . Begitu juga dalam proses pembelajarannya seringkali guru didalam mengajar kurang melakukan perencanaan serta tidak menjelaskan tujuan pembelajaran pada saat mengajar. Hal ini yang terjadi di MTs Arriyadha desa pandean kec. Paiton kab. Probolinggo setelah saya amati.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaianstandar sarana prasarana dan standar proses pembelajaran di MTs Ar Riyadla pandean.

Peneliti menggunakan analisis kualitatif, yaitu data yang telah dihasilkan baik secara teoritis maupun empiris disajikan dalam bentuk kata-kata atau kalimat secara benar dan jelas sesuai dengan proses yang terjadi di lapangan. Adapun yang menjadi subyek penelitian skripsi ini adalah: Kepsek, Waka sarana dan prasarana, Waka kurikulum, dan para guru IPS Terpadu. Penelitian metode kualitatif ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu: (1) Wawancara, (2) Observasi, (3) Dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian standara sarana dan prasarana di MTs Arriyadla Pandean belum bisa dikatakan memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh BSNP, karena sarana dan prasarana yang dimilki oleh MTs Arriyadla pandean sebagian sudah terpenuhi dan sebagian belum terpenuhi yaitu Laboratorium IPA, ruang sirkulasi serta peralatan dan sumber belajar yang tidak sesuai dengan jmlah peserta didik. Sedangkan penilaian standar proses di MTs Arriyadla Pandean sudah memenhi standar walupun dalam pengimplementasiannya masih terdapat kekurangan, baik dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian, bahkan pengawasannya. Proses pembelajaran di MTs Arriyadla Pandean dalam kegiatan intinya telah melakukan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi sehingga proses KBM di MTs Arriyadla Pandean berjalan dengan Efektif.

ABSTRACT

Quality schools must meet minimum standards set by BSNP (Nasinol Standards Agency of the Government) which includes the Content Standards, Process Standards, Standard Infrastructure Sarna, Management Standards, assessment standards, the principal standards, teacher standards, standards of SKL. Schools/madrasah will say or meet quality standards if the school/madrasah has met the eight standards that set by the government or one of the criteria of minimum standards.

However, the Researchers found a school / madrasah, especially in Rural Areas that do not have a complete infrastructure that does not even meet the standards set out in Permendiknas, or schools that have no means complete, but no attempt to get the infrastructure, things like this can hinder the learning process. This fact is still going on MTs Arriyadla Pandean who do not have the advice and infrastructure, but schools will develop school accreditation, so inevitably the school must complete all the facilities and infrastructure so that schools like this can called school quality. So also in the process of learning to teach teachers often lack of planning and did not explain the purpose of teaching and learning today. This happened in the village of MTs Arriyadla Pandean excl. Paiton kab. Probolinggo after I Watched.

According to this background, this study aims to determine the assessment standards for infrastructure and standards of learning processes in MTs Arriyadha Pandean.

Researchers using qualitative analysis, is data that has generated both theoretical and empirical presented in the form of words or sentences correctly and clearly in accordance with the processes that occur in the field. The subject of thesis research are: Head Master,
Vice Head Of facilities and infrastructure, Vice Head Of curriculum, and teacher Integrated IPS. Qualitative research method used three data collection techniques, namely: (1) Interview (2) observation, (3) Documentation.

The results showed that the assessment standards of facilities and infrastructure in
MTs Arriyadla Pandean can not be said to meet standards set by BSNP, because the infrastructure is owned by the MTs Arriyadla Pandean been partially fulfilled and the fulfilled infrastructure are Science Laboratory, circulation space, equipment and learning resources that are not in accordance with number of learners. While the standard assessment processes in MTs Arriyadla Pandean already meet the standards although there are still shortcomings in the implementation, both from the planning, implementation, assessment, and even surveillance. The learning process in MTs Arriyadla Pandean in its core activities have been carried out exploration, elaboration and confirmation that the process of teaching and learning activities in MTs Arriyadla Pandean run effectively.