Manajemen Panti Asuhan dalam membentuk tingkah laku anak: Studi kasus di Panti Asuhan Raudlatul Jannah Selopuro Blitar

ABSTRAK

Panti asuhan merupakan salah satu wahana untuk mengatasi kendala- kendala sosial yang sedang berkembang, seperti kemiskinan, pendidikan, anak- anak terlantar, korban bencana alam, dan lain sebagainya. Dengan demikian maka panti asuhan adalah sebagai pengembang dalam membentuk pola tingkah laku anak yang lebih baik dengan manajemen yang digunakan oleh panti asuhan, yaitu dengan pembinaaan akhlak di dalam panti asuhan ataupun di luar panti asuhan (sekolah) yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan keagamaan ataupun kegiatan- kegiatan umum lainnya, untuk mengantisipasi perubahan-perubahan budaya yang terjadi dewasa ini yang dapat merusak kelangsungan hidup masyarakat suatu bangsa.

Rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah tingkah laku anak panti asuhan Raudlatul jannah, bagi mana manajemen panti asuhan dalam membentuk pola tingkah laku anak panti asuhan Raudlatul jannah, dan faktor apakah yang menghambat dan mendukung dalam memebentuk pola tingkah laku anak panti asuhan Raudlatul jannah.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah unutk mengetahui bagaimana tingkah laku anak panti asuhan Raudlatul Jannah, bagaimana manajemen panti asuhan Raudlatul Jannah dalam membentuk pola tingkah laku anak, dan faktor pendukung, penghambatnya dalam membentuk tingkah laku anak panti yang baik. Penelitian yang penulis lakukan adalah termasuk dalam penelitian kualitatif diskriptif, dan dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan metode observasi, interview, dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitalif yaitu berupa data-data yang tertulis atau lisan dari orang atau prilaku yang diamati.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tingkah laku anak panti asuhan Raudlatul Jannah sangatlah baik karena pendidikan dan pembinaan yang diberikan di dalam panti ini sangantlah intensif atau secara penuh. Dan manajemen panti asuhan dalam membentuk tingkah laku anak yaitu dengan melakukan pembinaan yang membeda-bedakan umur mereka yaitu mulai dari usia balita, TK, SD, SMP, dan SMA. Dengan demikian dalam pola pendidikannya mereka juga berbeda. Ada pun faktor penghambat dalam pembentukan tingkah laku yaitu terlalu banyak anak yang umurnya relatif muda yaitu umur balita sampai sekolah dasar, dan banyaknya kesalah fahaman orang tua wali atau sanak saudara mereka yang menitipkan anak mereka di panti asuhan ini dalam pola pembinaan yang diterapkan oleh pengasuh dalam membentuk tingkah laku anak, kemudian tenaga pendidik atau pengasuh yang relatif sedikit sehingga menyebabkan terlibatnya anak panti yang lebih dewasa untuk ikut mengasuh anak panti lainnya. Adapun faktor pendukung dalam pembentukan tingkah laku anak panti asuhan yaitu tinggalnya pengasuh dan anak-anak panti dalam satu atap, adanya bantuan tenaga pengasuh dari anak panti yang dewasa, dan adanya bantuan dana dari donatur dan usaha kecil panti lainnya.