Peningkatan keterampilan berbicara bahasa jawa ragam Krama Inggil dengan metode dialog pendek pada Siswa Kelas III MI Sunan Giri Kota Malang

ABSTRAK

Dalam berkomunikasi berbahasa Jawa krama inggil maka perlu diperhatikan adanya tatanan berbahasa Jawa yang benar. Untuk itu diperlukan pengenalan sejak dini terhadap tatanan ragam krama inggil bagi anak-anak Jawa. Pembelajaran bahasa Jawa di MI kebanyakan hanya menekankan pada kegiatan resensif berbahasa. Sedangkan aspek produktifnya belum banyak dimunculkan. Sementara keterampilan reseptif yang tidak diimbangi dengan keterampilan produktif akan menjadikan siswa kurang mampu mengekspresikan ide dan berkomunikasi dalam kehidupan sosialnya.

Tujuan penelitian ini adalah: 1)endeskripsikan perencanaanpeningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama inggil dengan metode dialog pendek pada siswa kelas III MI Sunan Giri Kota Malang, 2) mendeskripsikan pelaksanaan peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama inggil dengan metode dialog pendek pada siswa kelas III MI Sunan Giri Kota Malang, 3) mendeskripsikan penilaian peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama inggil dengan metode dialog pendek pada siswa kelas III MI Sunan Giri Kota Malang.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pendekatan kualitatif. Urutan kegiatan penelitian mencakup: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu: metode observasi, metode dokumentasi, dan metode wawancara dan pengukuran tes hasil belajar. Sedangkan untuk menganalisis, peneliti menggunakan analisis deskriptif kualitatif.Sedangkan penilaian yang dilakukan terfokus pada hasil keterampilan berbicara bahasa Jawa krama inggil.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan berbicara Bahasa Jawa ragam krama inggil siswa meningkat setelah diberikan metode dialog pendek. Hal ini dapat dibuktikan ketika pada pra tindakan prosentase siswa hanya 61,7%. Sedangkan pada tes tulis siklus I ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 72% dan siklus II meningkat menjadi 90,4% begitu juga dengan tes lisan siswa siklus I berbicara siswa 73,3% dan siklus II meningkat menjadi 80%. Pada siklus II ketuntasan berbicara siswa mencapai di atas 75% sehingga siklus dihentikan. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa metode dialog pendek dapat meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama inggil pada siswa kelas III MI Suanan Giri Kota Malang.

ABSTRACT

In communication of Javanese language using krama inggil needs certain pattern of Javanese language. So, it is essential to introduce it earlier for Javanese children. Teaching Javanese language in Islamic Elementary School (MI) major only concern by recessive skill. On the other hand, productive aspect have not taught. While recessive skill which is not balanced with productive skill, will make the students lack of expression of their idea and communication in social life.

The objective of this study are: 1) To describe the plan of increasing Javanese speaking skill using krama inggil by short dialog method in the third grade of MI Sunan Giri of Malang city, 2) To describe the doing of increasing Javanese speaking skill using krama inggil by short dialog method in the third grade of MI Sunan Giri of Malang city, 3) To describe the assessment of increasing Javanese speaking skill using krama inggil l by short dialog method in the third grade of MI Sunan Giri of Malang city.

This study uses Class Action Research (PTK) using qualitative approach. The arrangement of this study are: 1) Planning, 2) Doing, 3) Researching, 4) Reflexing. In the collecting data, the researcher uses some methods: observation, documentation, interviewing and assessing the students’ scores. In the analyzing the data, the researcher uses qualitative descriptive approach, while in the assessing the data focuses on the students’ scores of Javanese speaking skills using krama inggil.

This study find that the students’ scores of Javanese speaking skills using krama inggil increase after the students are given short dialog method. This study can be proved when the study has not been done, the students percentage is only 61,7%. In the first cycle of written test, the students who pass 72%, while in the second cycle increases 90,4%. On the other hand in the speaking test, in the first cycle increases 73,3%, and the second cycle is up to 80%. So that, the following cycle is stopped. From this study can be concluded that using short dialog can increase Javanese speaking using krama inggil in the third grade of MI Sunan Giri of Malang city.