Pelaksanaan pembelajaran tematik pada kelas rendah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Model Banyuajuh Kamal Bangkalan

ABSTRAK

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran inovatif yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Namun kenyatan di lapangan, guru-guru masih melaksanakan pembelajaran secara terpisah untuk setiap mata pelajaran. Masalah penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan (1) bagaimana proses pelaksanaan model pembelajaran tematik pada kelas rendah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Model Banyuajuh Kamal Bangkalan? (2) apa kendala dan solusi yang ditempuh dalam pelaksanaan model pembelajaran tematik pada kelas rendah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Model Banyuajuh Kamal Bangkalan?

Penelitian ini tergolong dalam pendekatan penelitian kualitatif deskriptif, dengan demikian laporan penelitian berupa gambaran (deskripsi) yang berisi kutipan- kutipan dari hasil yang diperoleh dari penelitian. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam menguji keabsahan data digunakan teknik triangulasi sumber dan teknik. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan pembelajaran tematik pada kelas rendah di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Model Banyuajuh Kamal Bangkalan sudah dilaksanakan, akan tetapi pembelajaran tematik hanya diterapkan pada kelas 1 dan 2, untuk kelas 3 sudah menerapkan pembelajaran konvensional. Dalam penerapan pembelajaran tematik yang dilaksanakan bukan tematik murni melainkan semi tematik. Hal ini ditunjukkan dari perangkat pembelajaran yang dibuat sudah berstandar tematik namun dalam perencanaan dan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru-guru di kelas terlihat seperti pembelajaran konvensional. (2) kendala yang dialami guru-guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik meliputi kendala (a) konsep pembelajaran tematik yang diterima oleh sebagian guru melalui penataran atau penyuluhan sangat bersifat teoritis sangat kurang bukti praktis. Sehingga para guru kelas rendah masih merasa kesulitan dalam pembuatan perangkat pembelajaran tematik, (b) bentuk pelaporan hasil penilaian pembelajaran tematik murni masih bersifat per matapelajaran belum tersandar tematik, (c) tidak tersedianya bahan ajar terutama buku ajar bersifat tematik yang memadai dan dapat memenuhi kebutuhan pembelajaran tematik,(d) jumlah siswa dalam satu kelas melebihi kapasitas yang sudah ditetapkan (e) kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran

tematik ini masih belum difahami karena untuk mengenalkan kepada siswa sangat sulit. Adapun solusi yang ditempuh guru untuk mengatasi kendala yakni (a) adanya pendidikan dan pelatihan atau workshop-workshop yang disesuaikan dengan kebutuhan para guru, diskusi dengan para guru kelas serta mengadakan pembahasan dalam kelompok kerja guru (KKG) baik di Sekolah Dasar atupun Madrasah Ibtidaiyah, (b) Pada masa mendatang perlu diupayakan buku penunjang khusus yang memuat bahan ajar yang sesuai dengan pembelajaran tematik, (c) pentingnya kreatifitas guru untuk menggunakan metode yang sesuai dengan kondisi siswa (d) terkait dengan pelaporan penilaian dalam pembelajaran tematik seharusnya disajikan dalam bentuk yang lebih komunikatif sehingga tingkat kemajuan belajar siswa mudah terbaca dan dapat dipahami oleh siswa dan orang tua, (e) Penerapan model pembelajaran tematik perlu diperkenalkan dan dikondisikan lebih dulu agar pada saat pelaksanaannya siswa tidak merasa kebingungan sehingga tidak berpengaruh negatif pada proses dan hasil belajar siswa. Komunikasi dengan para orang tua juga dibutuhkan karena para orang tua juga ikut membantu dan memperhatikan dalam proses tingkat kemajuan belajar siswa.

ABSTRACT

Thematic learning is an innovative learning that uses theme linking several subjects in order to provide meaningful experiences to students. However kenyatan in the field, teachers are still carrying out a separate study for each subject.

This research problem is how the implementation of (1) how the implementation of thematic learning model in the low-class State of Islamic elementary school (MIN) Model Banyuajuh Kamal Bangkalan? (2) what constraints and the solutions adopted in the implementation of thematic learning model in the low-class State of Islamic elementary school (MIN) Model Banyuajuh Kamal Bangkalan?

This study considered the descriptive qualitative research approach, with an overview of the research report (description), which contains excerpts from the results obtained from the study. This type of research uses case study research. Data collection technique used observation, interview and documentation. The technique used to test the validity of the data sources and triangulation techniques. Data analysis was done using descriptive analysis.

The results showed that (1) the implementation of thematic learning in low- class State of Islamic elementary school (MIN) Model Banyuajuh Kamal Bangkalan been implemented, but only applied to thematic learning classes 1 and 2, grade 3 has been applied to conventional learning. In the application of thematic learning undertaken not pure but a semi-thematic thematic. It is shown from the learning that has been made yet in the planning standards and thematic learning activities undertaken by teachers in the classroom looks like a conventional learning. (2) constraints experienced by teachers in implementing the thematic learning constraints include (a) the concept of thematic learning is accepted by most teachers through courses or counseling is highly theoretical, less practical evidence. So that low-grade teachers still find difficulty in preparing the thematic learning, (b) the form of reporting of assessment results is still a purely thematic learning per matapelajaran not leaning thematic, (c) the unavailability of teaching materials especially textbooks are adequate thematic and can meet the needs of thematic learning, (d) the number of students in a class exceeds a predefined capacity (e) readiness to receive students in thematic learning is still not understood as to introduce to the students very difficult. The solution adopted to overcome the constraints of the teacher (a) the education and training or workshops tailored to the needs of teachers, discussions with classroom teachers as well as hold discussions in working groups of teachers (KKG) in both the

elementary school, (b ) In the future special investigations are needed to book that contains teaching materials in accordance with thematic learning, (c) the importance of creative teachers to use methods appropriate to students' condition (d) relating to the reporting of assessment in thematic learning should be presented in a more communicative so that the level of students' progress can be easily read and understood by students and parents, (e) Application of thematic learning model should be introduced and conditioned so that when the first implementation of confusion so that students do not feel no negative effect on student learning processes and outcomes. Communication with parents is also needed because the parents are also involved in the process help and attention to students' learning progress.