Upaya DP3A Kabupaten Malang dalam optimalisasi melindungi anak korban kekerasan saat pembelajaran Daring perspektif Undang-undang No. 23 Tahun 2004 Tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga

ABSTRAK

Penyebaran covid-19 sangat berdampak terhadap dunia pendidikan yang mengakibatkan pembelajaran tidak bisa seperti biasanya yaitu bertatap muka. Dikarenakan pemerintah indonesia membuat suatu kebijakan yaitu pembelajaran daring. Agar supaya dapat meminimalisir penyebaran covid-19. Akan tetapi dalam pembelajaran daring tersebut banyak menimbulkan problematika diantaranya adanya kekerasan yang dilakukan oleh orang tuanya terhadap anak. Oleh sebab itu Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang hadir untuk memberikan perlindungan terhadap anak korban kekerasan dalam pembelajaran daring.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian empiris dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan Sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu peneliti dengan melakukan wawancara kepada informan yakni beberapa petugas DP3A. dan Data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen atau undang-undang maupun berupa buku dan jurnal. sedangkan metode pengelolahan data yang digunakan adalah edit, klasifikasi, verifikasi, analisis dan kesimpulan.

Hasil dari penelitian ini adalah DP3A Kab. Malang telah memberikan perlindungan dengan cara melakukan pendampingan terhadap anak korban kekerasan fisik yang dilakukan oleh orang tuanya dengan melakukan pemeriksaan psikologis bagi korban dan pelaku untuk pemulihan mental dan psikisnya. Upaya selanjutnya yang dilakukan DP3A yaitu memberikan informasi mengenai hak-hak korban untuk mendapatkan perlindungan. Adapun upaya yang dilakukan oleh DP3A dalam memberikan perlindungan terhadap korban kekerasan terhadap anak dalam pembelajaran daring sudah sesuai dengan Undang-undang No. 23 Tahun 2004 pada pasal 22 ayat (1) yang berbunyi “Dalam memberikan pelayanan, pekerja sosial harus : a. melakukan konseling untuk menguatkan dan memberikan rasa aman bagi korban; b. memberikan informasi mengenai hak-hak korban untuk mendapatkan perlindungan dari kepolisian dan penetapan perintah perlindungan dari pengadilan; c. mengantarkan korban ke rumah aman atau tempat tinggal alternatif; dan d. melakukan koordinasi yang terpadu dalam memberikan layanan kepada korban dengan pihak kepolisian, dinas sosial, lembaga sosial yang dibutuhkan korban”

ABSTRACT

The COVID-19 outbreak had a huge impact on also in education field which cause learning process could not work as usual by face to face. Therefore, the Indonesian government, especially the minister of education, has made a policy, namely online learning, which the learning is done at home, in order to minimize the outbreak of COVID-19. However, it is very unfortunate that in the online learning there is violence against children by their biological mothers. Therefore the Malang Regency Department of Women's Empowerment and Child Protection (DP3A) in providing protection for children who becomes victims of violence in online learning.

This research uses empirical research with a qualitative approach. Sources of data used are primary and secondary data with data collection methods through interviews and documentation. while the data processing methods used are editing, classifying, verifying, analyzing and concluding.

The results of this study is DP3A Malang district has provided protection by providing assistance to children who becomes victims of physical violence by their biological mothers by conducting psychological examinations for victims and perpetrators for mental and psychological recovery. (2) is an Attempts made by DP3A in providing protection for victims of violence against children in online learning in accordance with Act Number. 23 of 2004 on article 22 paragraph (1). Which reads “in providing services, social workers must: a. conduct counsling to strengthen and provide a sense of security for victim; b. provide information regarding the rights of victims to obtain protection from the police and the determination of protection orders from the court; c. deliver the victim to a safe house or alternative residence; d. carry out integrated coordination in providing services to victims with the police, social institutions needed by victims

مستخلص البحث

في البداية، كان انتشار كوفيد-19 له تأثير كبير على عالم التعليم مما لا يمكن القيام به عادة كالتعليم وجها بوجه. لذلك ، وضعت الحكومة الإندونيسية، وخاصة وزير التعليم سياسة وهي التعليم عبر الإنترنت الذي يتم في المنزل، من أجل تقليل انتشار كوفيد-19. ومع ذلك، فمن المؤسف للغاية أن هناك عنفًا على الأطفال من قبل أمهاتهم البيولوجيات في التعليم عبر الإنترنت. لذلك فإن إدارة تمكين المرأة وحماية الطفل (DP3A) مالانج في توفير الحماية للأطفال متضرّر العنف في التعليم عبر الإنترنت.

استخدم هذا البحث البحث التجريبي باستخدام منهج نوعي. مصادر البيانات المستخدمة هي البيانات الأولية والثانوية مع طرق جمع البيانات من خلال المقابلات والتوثيق. بينما أساليب معالجة البيانات المستخدمة هي التحرير والتصنيف والتحقق والتحليل والاستنتاج.

نتائج هذا البحث هي: جهود إدارة تمكين المرأة وحماية الطفل (DP3A) مالانج في توفير الحماية للأطفال متضرّر العنف في التعليم عبر الإنترنت هو من خلال تقديم المساعدة للأطفال الذين يقعون متضرّر للعنف الجسدي من قبل أمهاتهم البيولوجيات من خلال إجراء فحوصات نفسية للمتضرّر والجناة من أجل التعافي النفسي والعقلي. جهود إدارة تمكين المرأة وحماية الطفل (DP3A) مالانج في توفير الحماية للأطفال متضرّر العنف في التعليم عبر الإنترنت من منظور القانون رقم 24 لعام 2004 بشأن العنف المنزلي هو جهد بذلته إدارة تمكين المرأة وحماية الطفل (DP3A) في توفير الحماية لمتضرّر العنف على الأطفال في التعليم عبر الإنترنت وفقًا للقانون رقم 23 لسنة 2004 بشأن المادة 22 الفقرة (1).