Rahman, Istiqlaliyah (2009) Perbandingan Model Penilaian Afektif pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs. Negeri Tuban dan MTs. Manbail Futuh Beji Jenu Tuban. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
05110190.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Pendidikan merupakan kebutuhan untuk meningkatkan kepribadian dengan membina potensi rohani dan jasmani manusia. Agama Islam sebagai bagian dari pendidikan mengupayakan agar manusia mempunyai keimanan, pemahaman, dan penghayatan sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Demikian juga dengan pembelajaran Aqidah Akhlak sebagai dari pendidikan agama Islam mengupayakan agar siswa dapat menempatkan diri sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan sebagai makhluk sosial yang harus memegang norma-norma agama sebagai pedoman dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang telah diberikan, sudah seharusnya seorang guru mengadakan penilaian terhadap kemampuan siswa, baik segi intelektualnya (ranah kognitif), sikapnya (ranah afektif) ataupun keterampilannya (ranah psikomotorik). Namun, selama ini seorang guru dalam melakukan penilaian hanya lebih memperhatikan ranah kognitif siswanya, sedangkan ranah afektif dan ranah psikomotoriknya kurang diperhatikan. Berkenaan dengan Aqidah Akhlak di sini, guru haruslah menilai semua ranah siswa, karena pembelajaran Aqidah Akhlak akan dikatakan berhasil apabila siswa dapat menginternalisasikan nilai dari ranah kognitifnya dalam ranah afektif atau psikomotoriknya, dengan kata lain pembelajaran dikatakan berhasil apabila pengetahuan yang telah didapatkan oleh siswa dapat diwujudkan dalam sikap dan perbuatannya.
Metode yang dapat digunakan untuk menilaipun bervariasi, bisa dengan menggunakan metode tes maupun non tes. Dan masing-masing metode tersebut juga memiliki bermacam-macam bentuk. Namun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Model penilaian yang digunakan untuk menilai ranah afektif, maka akan lebih dijelaskan metode-metode penilaian afektif.
Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yang berbeda, untuk mengetahui Model penilaian afektif apa yang digunakan untuk menilai afektif siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di dua sekolah tersebut, yaitu MTs. Negeri Tuban dan MTs. Manbail Futuh Beji Jenu Tuban. Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini adalah termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan metode observasi, interview, dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu berupa data-data yang tertulis atau dari lisan seseorang, serta observasi secara langsung ke lokasi penelitian, sehingga dalam hal ini peneliti berupaya mengadakan penelitian yang bersifat menggambarkan secara menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Sebagai pelengkap dan penguat data penelitian penulis menyertakan dokumentasi yang penulis peroleh di lapangan.
Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis di lapangan adalah, model penilaian afektif yang digunakan untuk menilai afektif siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs. Negeri dan MTs. Manbail Futuh sama, yaitu sama-sama menggunakan metode observasi. Dalam proses penilaian afektif ini juga memiliki kesamaan, yaitu memanfaatkan proses belajar-mengajar untuk melakukan penilaian afektif. Perbedaannya hanya pada metode pembelajarannya saja, di MTs. Negeri saat diobservasi menggunakan sort-card sebagai media pembelajaran, sedangkan di MTs. Manbail Futuh menggunakan metode diskusi dengan perpaduan jigsaw. Dalam melakukan penilaian afektif siswa Wali murid tidak dilibatkan. Alat yang digunakan untuk menilai pada dua sekolah adalah metode pembelajaran dilengkapi medianya, waktu yang dipilih yaitu saat proses pembelajaran berlangsung, subjek yang melakukan penilaian adalah guru, dan dana yang dibutuhkan untuk penilaian dan proses pembelajaran berasal dari sekolah, yang merupakan dari dana BOS dan dana DIPA. Untuk proses pelaporan nilai afektif yang telah diperoleh pada dua sekolah sama, yaitu dilakukan pada akhir semester dan nilai telah terkumpul semua mulai dari ranah kognitif sampai psikomotorik, dan dari awal semester sampai akhir semester. Nilai tersebut telah dianalisis dan disimpulkan oleh guru sehingga telah siap untuk dimasukkan ke dalam rapot dan diserahkan kepada wali murid. Tidak ada pemberitahuan khusus untuk wali murid di MTs. Negeri Tuban, dan rapot merupakan satu-satunya alat pelaporan untuk wali murid. Sedangkan di MTs. Manbail Futuh selain rapot masih ada pertemuan wali murid untuk pelaporannya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Prabowo, Sugeng Listyo | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Model Penilaian Afektif; Mata Pelajaran Aqidah Akhlak | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam | ||||||
Depositing User: | Moch. Nanda Indra Lexmana | ||||||
Date Deposited: | 06 Feb 2023 11:12 | ||||||
Last Modified: | 06 Feb 2023 11:12 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/46161 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |