Khoiri, Miftahul (2007) Mitos Masyrakat Telông Jôdôh Sak Omah dan Implikasinya dalam Pembentukan Keluarga Sakinah : Studi Kasus di Desa Randuagung Kec. Singosari Kab. Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
![]() |
Text (fulltext)
02210039.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (497kB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRACT
Keluarga sakinah adalah dambaan setiap manusia untuk mewujudkannya. Keluarga sakinah digunakan dengan pengertian keluarga yang tenang, tenteram, bahagia dan sejahtera lahir batin. Dalam keluarga sakinah, setiap anggotanya merasakan suasana tenteram, damai, bahagia, merasa aman, dan sejahtera lahir batin. Sejahtera lahir, bebas dari kemiskinan harta dan tekanan-tekanan penyakit jasmani, sedangkan sejahtera batin, bebas dari kemiskinan iman, serta mampu mengkomunikasikan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
Namun terdapat beberapa pemahaman bahwa salah satu cara untuk meraih keluarga yang sakinah adalah tidak melanggar aturan mitos yang diyakini oleh mayoritas masyarakat, sebagaiamana yang ada dalam masyarakat Randuagung tentang larangan mitos telông jôdôh sak omah, yang mereka yakini lebih dulu dan efektif dalam rangka pembentukan keluarga sakinah dari pada ajaran islam, sehingga membawa mereka kepada kepercayaan terhadap hal-hal yang tidak rasionalis.
Untuk itu penulis merumuskan masalah yaitu bagaimana pemahaman masyarakat Randuagung tentang mitos Telông Jôdôh sak omah dan bagaimana implikasi mitos tersebut dalam pembentukan keluarga sakinah. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pemahaman masyarakat terhadap mitos tentang menentukan tempat tinggal dan bagaimana sumbangsih mitos terhadap pembentukan keluarga sakinah dalam masyarakat Randuagung.
Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian tersebut akan dianalisis oleh penulis secara induktif (metode analisis yang bertumpu dari kaedah khusus ke umum).
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa sebagian masyarakat Randuagung memahami mitos sebagai ketentuan-ketentuan dari nenek moyang yang mempunyai nilai kesakralan dan tidak boleh dilanggar karena apabila ada yang melakukannya, berarti pelakunya sudah siap menanggung resiko dampaknya. Dan sebagian yang lain memahami larangan mitos tersebut hanya sebagai wujud keperdulian nenek moyang terhadap kehidupan sosial yang harmonis, dan mereka tidak mempercayai adanya dampak mitos tersebut, berlandaskan keyakinan bahwa segala musibah hanyalah dari Allah SWT. Keberadaan mitos Telông Jôdôh sak omah, dalam kaitannya dengan pembentukan keluarga sakinah, sangat berfungsi untuk memberikan pemahaman akan pentingnya rumah bagi generasi-generasi muda yang sudah siap untuk membina keluarga, dan turut memberikan sumbangsih terhadap pembentukan keluarga sakinah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Fadil, Fadil | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Mitos; Telông Jôdôh Sak Omah; Implikasi; Keluarga Sakinah | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Fadlli Syahmi | ||||||
Date Deposited: | 03 Feb 2023 10:14 | ||||||
Last Modified: | 03 Feb 2023 10:14 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/45999 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
![]() |
View Item |