Pengaruh Emotional Intelligence (EI) terhadap akhlak siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Malang 1 Tlogomas

ABSTRAK

Pola pembangunan SDM di Indonesia selama ini terlalu mengedepankan IQ (kecerdasan intelektual) dan materialisme tetapi mengabaikan EQ (kecerdasan emosi) terlebih SQ (Kecerdasan spiritual). Pada umunya masyarakat Indonesia memang memandang IQ paling utama, dan menganggap EQ sebagai pelengkap, sekedar modal dasar tanpa perlu dikembangkan lebih baik lagi. Fenomena ini yang sering tergambar dalam pola asuh dan arahan pendidikan yang diberikan orang tua dan juga sekolah-sekolah negeri atau swasta pada umumnya. Maka tidak heran kalau banyak remaja siswa Madrasah Aliyah berprestasi tapi tidak sedikit kemudian mereka yang berprestasi juga menjadi siswa yang urakan dan mengabaikan tanggungjawabnya dalam menjalani proses pendidikan di sekolah, terjebak dalam pergaulan bebas, narkoba dan atau budaya tawuran sering dilakukan. Pengaruh obat-obatan terlarang, budaya kritis yang cenderung negatif karena mengurangi kesopanan pada guru dan orang tua, selama ini menjadi ciri adanya perubahan budaya pada remaja siswa di Indonesia. Gambaran ini, merupaka kurangn nya pengetahuan tentang diri (EQ) tidak dimiliki peserta didik kita, akibatnya terjadi “kekosongan” yang kemudian di isi oleh sentiment, kemarahan, kesombongan dan sifat-sifat buruk lainnya, yang menggerakkan untuk berbuat jahat. Hal ini dikarenakan pentingnya pengelolaan emosi dalam pengambilan keputusan serta bertindak.

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan ada tidaknya pengaruh emotional intelligence dan seberapa besar pengaruh emotional intelligence terhadap akhlak siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Malang 1 Tlogomas.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis field research. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling yang diambil secara acak dari berbagai tingkatan kelas. Adapun sampel yang diambil sebanyak 31 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, wawancara, dan skala (angket).

Berdasarkan analisa data diketahui bahwa tingkat Emotional Intelligence siswa-siswi MAN Malang 1 Tlogomas adalah tinggi dengan prosentase sebesar 14.16%, sedangkan yang berada pada tingkat rendah 32.26%, demikian juga halnya dengan akhlaknya tergolong tinggi dengan prosentase 45.16%, sedangkan yang berada pada tingkat rendah sebesar 19.35%, Berdasarkan analisis regresi sederhana yang telah dilakukan diperoleh nilai =30.340. sementara itu, dari tabel nilai statistik dengan derajat bebas =1 dan =29 pada taraf signifikansi yang sama dapat diperoleh dari perbandingan nilai Sig dengan taraf signifikansi ( ), Sig (0.000)< (0.05). Sehingga antara emotional intelligence dan akhlak terdapat hubungan linier.

ABSTRACT

Human Resource development patterns in Indonesia during this very forward IQ (intellectual Quotien) and materialism, but ignoring the EQ (Emotional Quotien) prior SQ (Spiritual Quotient). In general, Indonesian people are looking at the main IQ, EQ and considered as a complement, just a basic capital without the need to develop better. This phenomenon is often reflected in the pattern of care and direction of education provided parents and schools or the private sector in general. So do not be surprised if many young students of Madrasah Aliyah achievement, but not less then their achievement is also a student of the wild and ignore their responsibilities in running the educational process at school, trapped in the free sex, drugs and / or culture are often carried out brawl. The influence of drugs, a critical culture that tends to negative because it reduces the courtesy to teachers and parents, has been a feature of the cultural change in adolescent students in Indonesia. This picture, was successively a lack of knowledge about oneself (EQ) is not owned by our learners, resulting in "emptiness" which was then filled by sentiment, anger, arrogance and other bad qualities, which moves to do evil. This is in because the importance of managing emotions in decision making and acting.

This research was conducted to clarify whether there is any influence of emotional intelligence and how big the influence of emotional intelligence on Islamic morals Class XI students AliyahNegeri (MAN) Malang 1 Tlogomas.

This study uses a quantitative approach to the type of field sampling research.Teknik used is simple random samplingyang drawn at random from various grade levels. The sample taken 31 students. Data collection method used is observation, documentation, interviews, and scale (questionnaire).

Based on data analysis found that the level of Emotional Intelligence students MAN Tlogomas Malang is a high percentage of 45.16%, while residing at a low level of 32.26%, as well as with moral is high with the percentage of 45.16%, whereas those located at low level of 19.35%, Based on simple regression analysis has been done obtained value of Fhit = 30.340. Meanwhile, statistics from the table values with degrees of free v1 = 1 and v2 = 29 at the 0.05 level (F1, 29; 0:05), obtained Ftable = 4:17. So Fhit > Ftable = 30.340>4:17, because Fhit greater than Ftable can be concluded that Ho in rejected. The same conclusion can be obtained from a comparison of the Sig with significance level (α), Sig (0000) < α (0:05). So between